Mentan Keluhkan Menyempitnya Lahan Pertanian  

Senin, 12 Agustus 2013 10:41 WIB

Menteri Pertanian, Suswono. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Suswono mengeluhkan lahan pertanian yang semakin menyempit dari tahun ke tahun. "Kita ingin mandiri pangan, tapi lahan semakin sempit," kata dia dalam sambutannya di acara halal bihalal Kementerian Pertanian, Senin, 12 Agustus 2013.

Selain itu, menurut dia, tantangan Kementerian semakin besar untuk mencapai swasembada pangan karena kondisi iklim yang tak menentu. "Kita tak tahu kapan musim hujan dan kemarau," ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengkubuwono X, mengungkapkan lahan pertanian belakangan ini menyusut kian cepat. Dari catatannya, setiap tahun rata-rata sekitar 50-80 hektar lahan pertanian Yogyakarta berubah fungsi menjadi tempat berdiri bangunan. "Setiap tahun makin banyak yang lahan pertanian DIY berubah jadi beton," katanya beberapa waktu lalu.

Oleh karena itu, ia mengusulkan kawasan pesisir untuk bisa menjadi sasaran baru pembangunan di Yogyakarta. Pesisir selatan di wilayah Yogyakarta itu berpotensi menjadi ruang baru sektor ekonomi pengganti pertanian. "Pesisir selatan menjadi perhatian utama kami. Pengembangan potensinya menjanjikan peluang bagi alih profesi bagi tenaga kerja pertanian," kata Sultan.

Adapun pengamat ekonomi dari Lembaga Pengkajian, Penelitian, dan Pengembangan Ekonomi (LP3E), Didik J. Rachbini, menyatakan luas lahan tanah pertanian per kapita Indonesia lebih rendah dari Vietnam, yakni sebesar 0,03 hektare per orang. "Sementara Vietnam 0,1 hektare per orang," ujarnya.

Sementara jika dibandingkan dengan beberapa negara Asia lainnya, seperti Thailand, India, dan Cina, Indonesia menempati urutan terakhir. Thailand menempati posisi atas dengan luas lahan pertanian per kapita sebesar 0,52 hektare per kapita, sedangkan India 0,16 hektare, dan Cina memiliki besaran 0,11 hektare. "Indonesia jauh tertinggal," kata Didik.

Menurut Didik, hal ini dikarenakan pembangunan dan pembukaan lahan baru sangat lambat. Dia menyatakan, hal ini sangat sulit diwujudkan oleh. "Dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pencetakan sawah baru tidak dipakai oleh pemerintah," ujarnya.



ERWAN HERMAWAN | ADDI MAWAHIBUN IDHOM | AMRI FATHON

Berita terkait

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

1 hari lalu

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus menang melawan Timnas Guinea U-23 jika ingin lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

3 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

6 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

10 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

13 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

15 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

15 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

26 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

38 hari lalu

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

40 hari lalu

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.

Baca Selengkapnya