Keuntungan Bank Mandiri Naik 16 Persen
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Senin, 29 Juli 2013 19:55 WIB
TEMPO.CO, Jakarta- PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk., membukukan laba bersih Rp 8,3 triliun sepanjang semester I 2013, naik 16 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin menyatakan, pendapatan operasional bank meningkat 17,8 persen menjadi Rp 22,98 triliun dari sebelumnya Rp 19,52 triliun. Peningkatan itu diperoleh dari kenaikan pendapatan bunga bersih dan premi senilai Rp 16,46 triliun atau naik 19,4 persen dari semester I 2012 sebesar Rp 13,78 triliun.
"Juga didorong dari total fee based income kami yang naik 13,8 persen menjadi Rp 6,5 triliun dari sebelumnya 5,73 triliun,"katanya dalam paparan kinerja triwulan II 2013 di Plaza Mandiri, Senin, 29 Juli 2013.
Adapun aset perseroan juga tumbuh 17,6 persen menjadi Rp 672,2 triliun. Net interest margin naik 10 basis pon menjadi 5,34 persen. Sementara rasio kredit bermasalah (non performing loans) turun 0,08 persen dari 0,55 persen menjadi 0,47 persen.
Untuk perolehan dana murah Bank Mandiri mengantongi dana murah senilai total Rp 319,58 triliun, tumbuh 22,7 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya. Sedangkan dana pihak ketiga secara total tumbuh 20,1 persen menjadi Rp 502,37 triliun dengan komposisi tabungan Rp 206,57 triliun dan giro Rp 113,01 triliun.
"CAR kita turun 60 basis poin menjadi 15,5 persen karena pertumbuhan kredit yang cukup tinggi,"ujar Budi.
Direktur Keuangan Bank Mandiri Pahala N. Mansury menambahkan, penyaluran kredit tumbuh signifikan menjadi Rp 428,7 triliun, naik 22,3 persen dari Rp 350,4 trilliun di semester 1 2012. Pertumbuhan kredit tersebut, ia menjelaskan, dipacu oleh segmen kredit mikro dengan pertumbuhan tertinggi yakni 58,1 persen menjadi Rp 23,9 triliun.
Berdasarkan sektor lainnya kredit bisnis perbankan tumbuh 28,2 persen menjadi Rp 42,5 triliun, kredit korporasi menjadi Rp 124,3 triliun, pembiayaan konsumer naik 21,1 persen menjadi Rp. 52,4 triliun. Sementara itu, kredit komersial naik 16 persen menjadi Rp 104,2 triliun.
Adapun kredit Usaha Kecil Menengah tumbuh 26,5 persen dengan pertumbuhan paling besar di minyak dan gas bumi yakni Rp 16,4 triliun atau naik 40,9 persen."Kami menjadi pemenang dlm segmen pembiayaan ritel dengan total kredit ritel Rp 118,8 triliun atau naik 30 persen dengan jumlah 120,4 ribu nasabah,"kata Pahala.
Untuk tahun ini, perseroan menurunkan target pertumbuhan kredit dari awal tahun di kisaran 20-22 persen menjadi 19-20 persen. Pertumbuhan pendapatan bunga juga diprediksi berada di bawah 20 persen karena kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia sebesar 50 basispoin menjadi 6,5 persen.
Selain itu, produk dana murah yakni tabungan dan giro jugua tidak bisa berada di atas 20 persen."Mandiri melihat semester II akan lebih ketat terutama karena marjin sedikit lebih ketat," kata Budi.
RIRIN AGUSTIA
Topik Terpanas:
Anggita Sari | Bisnis Yusuf Mansur | Kursi Panas Kapolri | Hormon Daging Impor | Bursa Capres 2014
Berita Terpopuler:
7 Pengacara Bermasalah versi ICW
Suap MA, KPK Bidik Pelaku Selain Mario dan Djodi
Rachell Dougall, Teman Ratu Narkoba Kerobokan?
Pengacara Mario: KPK Jangan Umbar Wacana
ICW: Pengadilan Tipikor Siaga Satu