Pemerintah dan DPR Sama-sama Salah Soal PMN  

Reporter

Senin, 29 Juli 2013 11:22 WIB

Ketua Komisi VI Fraksi Partai Golkar Airlangga Hartarto, Anggota Komisi VI Anggota Komisi VI dari Fraksi Demokrat Ferrari Romawi, Menteri BUMN Dahlan Iskan berbincang sebelum mengikuti Rapat Kerja, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (8/4). Menteri BUMN Dahlan Iskan hadir guna membahas sejumlah agenda di antaranya kalkulasi aset BUMN, nasib tenaga kerja kontrak perusahaan BUMN dan rencana penggabungan sejumlah BUMN dalam satu holding untuk mempermudah sistem kerja dan koordinasi. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Research Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Seknas FITRA) Yenny Sucipto menilai pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sama-sama bersalah mengetok penyertaan modal negara dalam APBN-P 2013 tanpa didahului mekanisme pembahasan di tingkat komisi.

"Idealnya, kalau sudah diketok APBN-P, ya, sudah final, semestinya tidak ada pembahasan lagi, pembahasan itu sebelum APBN-P diketuk," katanya ketika dihubungi Tempo, 28 Juli 2013.

Bila kemudian DPR memprotes hal tersebut setelah APBN-P diketok, ia menilai protes tersebut janggal. "Kenapa baru sekarang teriak? Kenapa tidak dari kemarin sebelum diketok? Apakah kecolongan atau kurang teliti?" katanya.

Meskipun begitu, ia membenarkan bila dikenal istilah perbintangan dalam anggaran. "Itu yang disayangkan bila ada mekanisme-mekanisme bintang karena bisa dimain-mainkan anggarannya," katanya.

Ia menyayangkan pemerintah dan DPR justru terlihat lebih sibuk mengenai persoalan teknis pembahasan penyertaan modal negara (PMN) dibandingkan masalah substansi penggunaan PMN sendiri. "Semestinya lebih fokus ke substansi penggunaan PMN itu sendiri karena selama evaluasi atas pemberian PMN itu tidak ada," katanya.

Seperti diketahui, sebagian anggota DPR menentang adanya lima BUMN yang menerima kucuran PMN dalam APBN-P 2013. Mereka menganggap kucuran ini tidak sesuai prosedur karena sebelumnya tidak dibahas dengan pemerintah.

Sementara itu, Menteri Keuangan Chatib Basri menolak bila dianggap mekanisme tersebut menyimpang prosedur. Ia menjamin anggaran baru cair kalau PMN disetujui oleh komisi-komisi terkait. "Tak usah khawatir ada kongkalikong atau transaksi," katanya kepada majalah Tempo.

Sebelumnya, Komisi VI DPR RI menolak pencairan dana yang dialokasikan kepada lima badan usaha milik negara (BUMN) sebagai dana penyertaan modal negara (PMN) sebanyak Rp 5,7 triliun pada APBN-P 2013. Pemimpin DPR, Marzuki Ali, berencana menggelar rapat untuk membahas lolosnya alokasi ini tanpa mengikuti prosedur yang berlaku, segera setelah masa reses selesai.

ANANDA PUTRI

Berita terkait

43 Tahun PT Inka, Berikut Profil Perusahaan BUMN Manufaktur Kereta Api

12 jam lalu

43 Tahun PT Inka, Berikut Profil Perusahaan BUMN Manufaktur Kereta Api

PT Inka tahun ini memasuki usia ke-43. Perusahaan persero ini memproduksi manufaktur untuk perkeretaapian, produknya telah menyebar ke mancanegara.

Baca Selengkapnya

Pertamina Bentuk Direktorat Manajemen Risiko di Seluruh Subholding

2 hari lalu

Pertamina Bentuk Direktorat Manajemen Risiko di Seluruh Subholding

PT Pertamina (Persero) resmi menetapkan direktorat baru, yaitu direktorat manajemen risiko di seluruh subholding.

Baca Selengkapnya

Koruptor Pengadaan Lahan Bandara Ditangkap, YKKAP I Apresiasi Kejati Jawa Tengah

2 hari lalu

Koruptor Pengadaan Lahan Bandara Ditangkap, YKKAP I Apresiasi Kejati Jawa Tengah

Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura I atau YKKAP I mengapresiasi Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah tangkap koruptor pengadaan lahan bandara.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Resmikan ANTARA Heritage Center di Pasar Baru

3 hari lalu

Erick Thohir Resmikan ANTARA Heritage Center di Pasar Baru

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meresmikan ANTARA Heritage Center (AHC) di Pasar Baru, Jakarta

Baca Selengkapnya

Wamen BUMN Ungkap Kemungkinan Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan dan Tata Kota

5 hari lalu

Wamen BUMN Ungkap Kemungkinan Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan dan Tata Kota

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo ungkap kemungkinan Prabowo bentuk Kementerian Perumahan dan Tata Kota.

Baca Selengkapnya

Wakil Menteri BUMN Sebut Pengadaan Perumahan Masih Kurang Dukungan Pemerintah

5 hari lalu

Wakil Menteri BUMN Sebut Pengadaan Perumahan Masih Kurang Dukungan Pemerintah

Wakil Menteri BUMN sebut pemerintah masih kurang memberikan pendanaan untuk developer, guna memberikan pengadaan hunianuntuk masyarakat

Baca Selengkapnya

11 Orang Korban Kecelakaan Maut di Subang Dapat Santunan dari Jasa Raharja, Berapa Nilainya?

5 hari lalu

11 Orang Korban Kecelakaan Maut di Subang Dapat Santunan dari Jasa Raharja, Berapa Nilainya?

PT Jasa Raharja menjamin seluruh korban kecelakaan bus tersebut akan mendapat santunan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Fitch Ratings dan BBB yang Diraih Bank Mandiri untuk Peningkatan Peringkat

7 hari lalu

Mengenal Fitch Ratings dan BBB yang Diraih Bank Mandiri untuk Peningkatan Peringkat

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mendapatkan kenaikan peringkat pada level BBB dari lembaga internasional, Fitch Ratings. Apa artinya?

Baca Selengkapnya

Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

9 hari lalu

Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

Bank Mandiri meraih kenaikan peringkat Internasional Jangka Panjang dan Jangka Pendek pada level "BBB", dari sebelumnya

Baca Selengkapnya

Wamen BUMN Resmikan Green Building The Gade Tower Milik Pegadaian

10 hari lalu

Wamen BUMN Resmikan Green Building The Gade Tower Milik Pegadaian

Peresmian ditandai oleh penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh Kartika Wirjoatmodjo.

Baca Selengkapnya