Realisasi Pembayaran BLSM Capai 88 Persen

Reporter

Kamis, 25 Juli 2013 18:12 WIB

Uang BLSM sebesar 300 ribu yang diterima oleh warga saat dibagikan di kantor Pos Muara Angke, Jakarta Utara, (24/6). Menurut data yang diriis LSI sekitar 70 persen responden meragukan ketepatan sasaran penyaluran BLSM sebagai kompensasi kenaikan harga BBM. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta-- Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Bambang Widianto, mengatakan realisasi pembayaran bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) hingga saat ini mencapai 88,4 persen, sementara yang belum terserap adalah 11,6 persen.

“Sampai hari ini terserap 13.729.996 RTS (Rumah Tangga Sasaran) atau 88,4 persen, sementara yang belum terserap adalah 11,6 persen atau 1.800.901 RTS,” katanya di Istana Wakil Presiden, Kamis, 25 Juli 2013.


Bambang menambahkan penyerapan masih bergerak terus. Ia menilai berdasarkan pengalaman distribusi BLSM pada 2005 dan 2008, penyerapan akan berjalan lambat jika sudah mencapai angka 90 persen.

Menurut ia, penyerapan belum mencapai 100 persen karena beberapa faktor. Pertama, banyak penerima RTS belum mengambil BLSM karena segan mengambil. Untuk kepala rumah tangga yang belum mengambil BLSM, Bambang mengimbau agar mereka segera mengembalikan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) sehingga penerima KPS bisa segera digantikan oleh rumah tangga yang berhak menerima KPS tersebut.

Penyerapan BLSM, kata Bambang, juga terhambat masalah distribusi. Ia mencontohkan di Papua. Untuk rumah tangga yang tinggal di kota-kota, BLSM sudah dapat didistribusikan dengan baik sementara untuk keluarga yang tinggal di pedesaan, distribusi terhambat karena masalah akses transportasi untuk menjangkau daerah-daerah tersebut.

Hingga kini, TNP2K menilai masih ada beberapa hal yang harus dievaluasi dalam distribusi. Ketepatan sasaran penerima, kata nya, harus diperbaiki dan dievaluasi sehingga rumah tangga penerima benar-benar sesuai dengan kriteria pemerintah. “Ketertiban antrian juga penting. Tapi secara umum distribusi lebih baik dibandingkan pembagian pada 2005 dan 2008,” katanya.

Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono, mengatakan BLSM sudah tersalur 88 persen sementara KPS sudah tersalur sebesar 98 persen. “Yang belum dibayarkan BLSM 1.785 juta RTS atau Rp 535 miliar. Sedang dalam proses, paling lambat 31 Juli harus dibayarkan.”

Agung mengatakan jika KPS sudah diterima maka BLSM bisa diuangkan paling lambat 2 Desember, sementara anggaran sudah siap hingga akhir tahun ini. “Jadi kalau jatah bulan ini tidak diambil, masih aman sampai 2 Desember. Asal tidak hilang kartunya,” katanya.

ANANDA TERESIA



Berita terkait

Bantah Keturunan Konglomerat, Park Sung Hoon Ungkap 7 Tahun Tinggal di Rubanah

2 menit lalu

Bantah Keturunan Konglomerat, Park Sung Hoon Ungkap 7 Tahun Tinggal di Rubanah

Park Sung Hoon menceritakan kesulitan ekonomi yang dialami keluarganya saat sekolah menengah

Baca Selengkapnya

MRT Bakal Perbarui Mesin Pembaca Kartu

4 menit lalu

MRT Bakal Perbarui Mesin Pembaca Kartu

PT MRT Jakarta (Perseroda) berencana memperbarui mesin pembaca kartunya dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

UTBK SNBT di UNY Diikuti 24 Siswa Berkebutuhan Khusus, Ini Fasilitas yang Disiapkan

5 menit lalu

UTBK SNBT di UNY Diikuti 24 Siswa Berkebutuhan Khusus, Ini Fasilitas yang Disiapkan

Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) 2024 di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) turut diikuti peserta berkebutuhan khusus.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

7 menit lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ombudsman Usul Seleksi CASN Ditunda usai Pilkada 2024 agar Tak Jadi Komoditas Politik

8 menit lalu

Ombudsman Usul Seleksi CASN Ditunda usai Pilkada 2024 agar Tak Jadi Komoditas Politik

Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih mengusulkan agar seleksi CASN ditunda hingga setelah Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Mengapa Militer Korea Selatan Larang Anggotanya Gunakan Produk Apple?

9 menit lalu

Mengapa Militer Korea Selatan Larang Anggotanya Gunakan Produk Apple?

Ada dugaan bahwa militer Korea Selatan takut akan terjadinya kebocoran data akibat teknologi yang ada di perangkat Apple.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

13 menit lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Cara Buat Google Form yang Mudah untuk Berbagai Kegiatan

14 menit lalu

Cara Buat Google Form yang Mudah untuk Berbagai Kegiatan

Google Form jadi aplikasi Google yang sering digunakan. Ini cara buat Google Form yang mudah untuk berbagai kegiatan seperti survey hingga kuesioner.

Baca Selengkapnya

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

19 menit lalu

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.

Baca Selengkapnya

Rizky Febian dan Mahalini Menikah Adat 5 Mei di Bali, Ijab Kabul 3 Hari Kemudian di Jakarta

23 menit lalu

Rizky Febian dan Mahalini Menikah Adat 5 Mei di Bali, Ijab Kabul 3 Hari Kemudian di Jakarta

Pasangan Rizky Febian dan Mahalini Raharja akan memberi kado pernikahan mereka sendiri dengan merilis single Bermuara.

Baca Selengkapnya