Ini Alasan Pedagang Tolak Daging Impor Bulog  

Reporter

Minggu, 21 Juli 2013 06:37 WIB

TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta -- Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) telah mendistribusikan daging sapi beku dari Australia ke pasar-pasar tradisional di Jabodetabek. Namun, para pedagang enggan menjual daging impor tersebut.

Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Ngadiran mengatakan penolakan pedagang tersebut bukan tanpa alasan. "Jangan sampai pemerintah mengklaim pedagang menolak begitu saja tanpa alasan," ujar dia saat dihubungi Tempo, Sabtu, 20 Juli 2013.

Ngadiran menyebutkan, alasan utama pedagang menolak daging impor terutama karena hal itu justru merugikan para penjual. Sebab, pasokan daging dari rumah pemotongan daging sudah dibanderol dengan harga yang mahal. "Kalau tiba-tiba dikasih daging itu (daging beku impor), disuruh jual dengan harga yang murah, lalu barang yang mahal itu mau diapakan?" ujarnya.

Selain itu, pedagang di pasar tradisional atau sering disebut pasar becek tidak memiliki fasilitas penyimpanan daging yang memadai. "Daging frozen itu butuh kulkas. Kalau tidak, dua jam dibuka dari kardus akan meleleh dan rusak kalau terkontaminasi udara," ujarnya.

Alasan lainnya, pedagang enggan kalau hanya diminta jadi "pemadam kebakaran" alias peredam harga daging untuk sementara waktu. Menurut Ngadiran, tugas itu mestinya dibebankan kepada para peternak besar dan importir. "Pemerintah tidak memiliki keberanian untuk meminta importir menjual dengan batas harga eceran tertinggi," ujarnya.

Kendati demikian, ia mengatakan operasi pasar baru dilakukan di tiga pasar besar di Jakarta, yakni Pasar Senen, Pasar Kramat Djati, dan Pasar Jatinegara. "Belum dilakukan di semua pasar, kok," ujarnya. Itu pun, menurut dia, tidak melalui koordinasi dengan APPSI. Padahal, sebelumnya Bulog mengaku menggandeng asosiasi tersebut dan Asosiasi Pedagang Daging Indonesia.

Kepada Tempo, kemarin, pedagang daging sapi di Pasar Senen, Saiful, 37 tahun, mengaku menolak daging dari pemerintah tersebut. Ia beralasan, selain harga yang terlalu murah, stok yang dikucurkan pemerintah terlalu terbatas. Daging yang ditawarkan Bulog dengan kualitas standar memiliki harga pasaran Rp 86 ribu per kilogram.

Padahal, Ipul melanjutkan, harga yang ada di Pasar Senen saat ini mencapai Rp 95 ribu per kilogram, ada yang menjual Rp 100 ribu per kilogram. Bahkan untuk has dalam kualitas bagus mencapai Rp 150 ribu per kilogram. Dengan harga yang cenderung murah, ia khawatir ketika stok menipis, malah akan menurunkan harga pasar. "Pemerintah cenderung mau turun sesaat saja, padahal nanti efeknya panjang," katanya.

Kepala Pasar Senen, Benny M, mengatakan pedagang daging memang memilki mekanisme sendiri dalam masalah stok dan harga. "Mereka di bawah asosiasi daging," katanya kepada Tempo di kantornya. Sehingga wajar ada keengganan dari pedagang menerima daging Bulog.

AYU PRIMA SANDI | SYAILENDRA

Terhangat:
Bentrok FPI | Bisnis Yusuf Mansyur | Aksi Liverpool di GBK


Baca juga:

Aneka Kekerasan ala FPI

Diwawancarai Wartawan, Petugas Kebersihan Dimarahi

Ahok Tak Mau Gubris Pebisnis Fatmawati

Jika Jokowi Capres, Jakarta Bisa Terbengkalai

Berita terkait

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

3 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

3 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

4 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

4 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

5 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

8 hari lalu

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

Bulog cabang Cirebon mulai menyerap gabah hasil panenan petani. Panen diperkirakan semakin banyak pada akhir April hingga Mei.

Baca Selengkapnya

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

21 hari lalu

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

Hakim konstitusi Arief Hidayat mempertanyakan alasan Buwas diganti Wakil Menteri Perdagangan 2011-2014 Bayu Krisnamurthi di tengah masa kritis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

23 hari lalu

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

Presiden Joko Widodo alias Jokowi ikut menyalurkan bantuan pangan atau bansos beras di Jambi hari ini. Jokowi mengklaim bantuan ini menjadi salah satu program pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan menekan inflasi, utamanya inflasi beras.

Baca Selengkapnya

PT Suri Nusantara Sebut Tahun Ini Tidak Dapat Izin Impor Daging Kerbau

24 hari lalu

PT Suri Nusantara Sebut Tahun Ini Tidak Dapat Izin Impor Daging Kerbau

Tidak disebutkan detail kapan izin impor daging kerbau diberikan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Bos PT Timah Beberkan Alasan Produksi Jeblok, Respons Sri Mulyani Dipanggil MK ke Sidang Pilpres

24 hari lalu

Terpopuler: Bos PT Timah Beberkan Alasan Produksi Jeblok, Respons Sri Mulyani Dipanggil MK ke Sidang Pilpres

Berita terpopuler bisnis pada Selasa kemarin dimulai dari penjelasan Dirut PT Timah soal jebloknya pendapatan negara dari sektor timah pada 2023.

Baca Selengkapnya