BI Larang Bank Danai Uang Muka KPR

Reporter

Jumat, 12 Juli 2013 05:20 WIB

TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia akan melarang pembiayaan uang muka oleh bank untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA). Menurut Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah, aturan ini akan berlaku mulai 1 September 2013. "Transisinya 3 bulan ini," kata dia, Kamis 11 Juli 2013.

Aturan ini dikeluarkan BI untuk menekan pertumbuhan kredit agar tidak membahayakan. Sebab, meskipun sudah ada kebijakan uang muka minimal 30 persen pertumbuhan KPR tipe 70 meter persegi sangat tinggi.

Halim mencurigai adanya ulah spekulan yang menyebabkan volume KPR dan KPA menggelembung."Ada juga seorang debitor yang punya 9-15 KPR atau KPA tapi jumlahnya kecil-kecil," ujarnya.

Data BI menyebutkan hingga Juni 2013, KPR tipe 70 meter persegi naik 25,9 persen dengan baki debet Rp 98,3 triliun. Kemudian kredit untuk flat atau apartemen tipe 21 meter persegi tumbuh 100,3 persen dengan baki debet Rp 700 miliar. Flat atau apartemen tipe 22-70 meter persegi tumbuh 111,1 persen dengan baki debet Rp 6,2 triliun. Serta flat atau apartemen tipe di atas 70 meter persegi tumbuh 60,3 persen dengan baki debet 4,5 triliun.

Berdasarkan data Sistem Informasi Debitor (SID), jumlah debitor yang memiliki dua atau lebih KPR dan KPA mencapai 35,2 ribu orang dengan portofolio Rp 31,8 triliun. Debitor yang punya dua KPR atau KPA mencapai 31,3 ribu dengan portofolio Rp 22,9 triliun. Serta debitor yang memiliki 3-9 KPR atau KPA mencapai hampir 4 ribu orang.

Ketua Real Estat Indonesia, Setyo Maharso, berharap pemerintah tidak gegabah menaikkan uang muka kredit untuk kepemilikan rumah. “Harus dipastikan melalui database perumahan nasional,” katanya. Menurut dia, sektor properti sedang dalam kondisi bagus dan stabil. “Tidak sepatutnya pemerintah gegabah menerapkan aturan hanya dengan asumsi satu orang terindikasi memiliki beberapa rumah,” tuturnya.

Kepala Ekonom Bank Central Asia, David Sumual, mengusulkan agar rencana aturan uang muka tersebut tak berlaku di semua daerah sebagaimana rencana BI. "Memang ada beberapa wilayah yang mengalami bubble harga properti, tapi ada juga yang belum," katanya. Jika aturan ini berlaku di semua daerah, bisnis properti bisa tak berkembang. Meski begitu, David mendukung rencana BI menerapkan aturan uang muka minimal untuk KPR atau KPA kedua dan seterusnya.

MARTHA THERTINA | ISMI DAMAYANTI



Bisnis Terpopuler
Dahlan Iskan Blusukan ke Kantor Tempo
Dahlan Iskan Takut Ngomong Sama Wartawan
BI Rate Naik, Rupiah Membaik
Tol Trans Sumatera Mulai Digarap Akhir September
Di Luar Prediksi, BI Rate Naik 50 Basis Poin
Ekonom BCA: BI Rate Naik Bertahap 1 Persen



Berita terkait

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

2 jam lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

20 jam lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

1 hari lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

1 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

4 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

5 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

8 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

8 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

9 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

9 hari lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya