Bank Permata dan BRI Klaim Sistem ATM Aman

Reporter

Rabu, 10 Juli 2013 13:21 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO,Surabaya - Pimpinan Regional VII Bank Permata Tbk Wijani Tjoendro menjamin sistem keamanan jaringan mesin ajungan tunai mandiri (ATM) di banknya tidak bermasalah. Sebanyak 200-an jaringan ATM Bank Permata yang tersebar di wilayah Jawa Timur-Bali, kata dia, sudah dilengkapi sensor. Mesin ATM secara otomatis akan mendebit rekening begitu fisik uang keluar separuh pada mulut ATM.


Sehingga, modus membobol ATM dengan mematikan listrik tidak mungkin terjadi di Bank Permata. Dirinya juga belum mendapatkan laporan terkait kerugian materi yang ditanggung Bank Permata. Dari ekonsiliasi harian untuk mengetahui perbandingan jumlah uang keluar dengan sistem, belum ditemukan selisih yang mencurigkan. "Secara logika, mesin akan mendebit begitu uang keluar separuh. Tidak mungkin nunggu diambil, baru mesin mendebitnya," kata Wijani kepada Tempo, Rabu 10 Juli 2013.

Wijani mengakui modus ini memang cenderung menguntungkan nasabah jika berbuat jahat. Sebab, meskipun fisik uang sudah diambil, namun jumlah nominal saldo tidak berkurang. Nasabah akan melapor bila merasa dirugikan. Contohnya, tidak merasa mengambil uang, namun saldo rekening berkurang. Lantaran menguntungkan nasabah, maka mereka enggan melaporkan praktik curang tersebut.

Bambang Harudi, Wakil Pimpinan Wilayah Bank BRI Surabaya juga mengklaim tak ada kerugian finansial pada jaringan ATM di wilayahnya. Cara kerja mesin ATM terbaru sudah dilengkapi sensor yang mencatat arus keluar masuk fisik uang. Namun ia enggan berspekulasi kemungkinan jaringan ATM BRI diluar wilayahnya, justru kebobolan. Ia mengakui, mesin ATM akan menelan kembali fisik uang ketika listrik tiba-tiba mati. Dengan begitu, secara otomatis mesin ATM akan mengembalikan saldo seperti semula. "Jika uang ditahan dan tidak tertelan lagi, ya itu otomatis terdebit," ujar Bambang.

Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya berhasil membongkar modus baru membobol ATM dengan cara mematikan aliran listrik mesin ATM. Uang diambil tanpa mengurangi saldo rekening pelaku. Tersangka adalah Rudi Hermawan, 34 tahun, Irfan Yuza, 23 tahun dan sepupunya Vivit Candra, 34 tahun. Keterngan tersangka berhasil menggondol uang Rp 286 juta dari Bank BCA, Bank Permata, CIMB Niaga, Bank BRI, Danamon dan sejumlah bank lain.

DIANANTA PUTRA SUMEDI

Berita Terpopuler:
5 BUMN yang Diduga Saweran untuk Anas Urbaningrum

Pedagang Tanah Abang Bandel, Ini Ancaman Ahok

Menteri Agama Bantah Dana Sidang Isbat Rp 9 Miliar

Pemain Muslim Mengubah Liga Inggris

Kronologi Pemerkosaan Wartawati

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

8 jam lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

1 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

2 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

2 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

2 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

2 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

2 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

3 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya