BI: ATM Mudah Dibobol, Sistem Pengamanan Lemah

Reporter

Selasa, 9 Juli 2013 14:40 WIB

ATM BCA. TEMPO/ Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO,Surabaya - Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IV Surabaya, Soekowardojo, mengatakan tingkat keamanan mesin anjungan tunai mandiri (ATM), masih lemah. Banyak mesin ATM yang belum dilengkapi sensor untuk membaca keluar masuknya uang.


Hal itu terlihat pada kasus pembobolan ATM lewat modus mematikan listrik yang berhasil diungkap polisi di Surabaya dua hari lalu . "Seharusnya ketika listrik mati dan uang sudah keluar, sensor bisa membaca itu," ujarnya kepada Tempo, Selasa 9 Juli 2013.


Soekowardojo menduga, modus pembobolan ATM dengan mematikan listrik juga melibatkan internal bank bersangkutan atau paling tidak rekanan bank. Orang dalam itu menginformasikan bahwa mesin ATM di suatu tempat belum dilengkapi sensor pembaca. Kejadian ini akan menjadi masukan bagi BI dan perbankan lainnya untuk lebih meningkatkan pengawasan dan memperbaiki sistem keamanan mesin ATM.


"Mungkin masih ada mesin ATM yang belum dilengkapi sensor, ini dugaan saya," kata Soekowardojo.

Kepala Perwakilan Bank BNI Wilayah Surabaya, Dasuki Amsir, memastikan seluruh mesin ATM BNI sudah dilengkapi sensor pembaca. Begitu uang keluar meski listrik mati, mesin ATM secara otomatis mencatat terdebit. Dari pantauan BNI Jawa Timur, Dasuki melihat belum ada kerugian akibat modus pembobolan ATM lewat listrik mati.


Dasuki justru cemas dengan modus penggunaan kartu ATM palsu. Caranya, mulut kartu ATM disisipi dengan card tripping yang bisa membaca nomor PIN dan data pribadi pemegang kartu ATM. Tapi, modus ini sudah diantisipasi Bank BNI dengan menambah teknologi keamanan mesin ATM BNI. "Semua ATM BNI sudah dilengkapi sensor. Jadi begitu uang keluar dan listrik mati, tetap tercatat saldo berkurang," kata dia.

Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya membongkar modus baru pembobolan ATM. Pelaku bisa mengeluarkan uang tanpa mengurangi saldo rekeningnya. Caranya dengan mencabut stop kontak mesin ATM. Tersangka yaitu Rudi Hermawan, 34 tahun, warga Lampung Selatan dan Irfan Yuza, 23 tahun dan sepupunya Vivit Candra, 34 tahun.


Advertising
Advertising

Saat beraksi, pelaku terlebih dahulu menarik uang tunai dari rekening yang dimilikinya. Setelah kartu ATM diambil, disusul dengan keluarnya uang, pelaku pun mematikan aliran listrik mesin. Kerugian ditaksir mencapai Rp 286 juta.

DIANANTA P. SUMEDI

Berita terkait

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

21 jam lalu

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

Yusuf Mansyur mengklaim investasi syariah paytren tidak menjadi tempat pencucian uang, dia tidak tergoda dengan uang yang dianggap tidak benar

Baca Selengkapnya

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

1 hari lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

2 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

3 hari lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

3 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

6 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

7 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

10 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

10 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

11 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya