Sulit, Menkeu Tetap Kejar Pertumbuhan 6,3 Persen
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Senin, 8 Juli 2013 18:44 WIB
TEMPO.CO, Jakarta- Menteri Keuangan Muhamad Chatib Basri mengatakan pemerintah masih mempunyai peluang untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi pada tahun ini sebesar 6,3 persen. Menurut dia, berbagai upaya harus dilakukan terutama masalah penyerapan anggaran.
Hal ini didasarkan dari proyeksi pertumbuhan sejumlah lembaga sebelumnya. Bank Indonesia dan Bank Dunia misalnya, memperkirakan ekonomi tumbuh 5,8 persen dan 5,9 persen. “Ada kecenderungan melambat,” ujar Chatib di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 8 Juli 2013.
Adapun Badan Kebijakan Fiskal memperkirakan pertumbuhan paruh pertama 6,1 persen. Harapannya paruh kedua bisa 6,2 persen. “Ini tidak mudah. Tetapi yang penting kami masih bisa kejar 6,3 persen," katanya.
Beberapa hal yang bisa ditempuh pemerintah untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi adalah dengan mempermudah izin investasi dan penyerapan anggaran di Kementerian dan Lembaga. "Inflasi juga harus dijaga sehingga konsumsi rumah tangga tidak menurun. Jadi masih bisa 6,3 persen, tapi harus extra effort," katanya.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Bambang Brodjonegoro, mengatakan pada semester pertama memperkirakan pertumbuhan akan mencapai 6,1 persen. "Kuartal 2 kami ambil optimistisnya 6,1 persen. Kami upayakan 6,3 persen tahun ini. Kita setting tinggi supaya menggenjot itu," katanya.
Dia mengatakan, jika belanja modal pada semester kedua ini bisa diserap secara maksimal, maka akan berdampak positif pada arus investasi. "Belanja modal pemerintah larinya ke investasi," kata Bambang.
Selain itu, menurut dia, pertumbuhan juga akan ditopang oleh arus modal masuk, kredit perbankan, dan capital expenditure BUMN. "Proyek BUMN juga harus didorong agar semester dua terasa hasilnya."
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, realisasi belanja pemerintah pusat mencapai 35,2 persen dari pagu anggaran APBN Perubahan 2013. Secara nominal, angka tersebut lebih tinggi, tapi secara pencapaian lebih rendah dari realisasi pada semester pertama tahun lalu sebesar 36,8 persen. Dari data itu, belanja Kementerian dan Lembaga baru 26,2 persen, lebih rendah dari tahun lalu yang mencapai 30 persen.
Sementara untuk realiasi penerimaan perpajakan pada semester satu tahun ini tercatat sudah mencapai Rp 485,4 triliun atau 42,3 persen. Meskipun secara nominal lebih besar, namun secara pencapaian realiasinya lebih kecil dari semester pertama tahun lalu yang mencapai 44,9 persen.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Topik Terhangat
Karya Penemu Muda | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | Bencana Aceh
Baca juga:
Sambut Ramadan, Peziarah Makam Gus Dur Meningkat
Haidar: Mari Jadikan Puasa Kita Puasa Spiritual
Menteri Agama: Ada Kemungkinan Awal Puasa Berbeda
Awal Ramadan, Gontor Tak Tunggu Pemerintah