Truk Besar Dilarang Melintas Sejak H-4 Lebaran

Rabu, 26 Juni 2013 20:18 WIB

Antrean kendaraan pemudik lebaran yang akan menyeberang dengan kapal ferry di Pelabuhan Merak, Banten, Sabtu, 27 Agustus 2011. TEMPO/Arnold Simanjuntak

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan memperkirakan puncak arus mudik Lebaran tahun ini akan terjadi pada H-5, yaitu tanggal 3 Agustus 2013. "Kendaraan dengan sumbu lebih dari dua dilarang melintas sejak H-4," kata Menteri Perhubungan, Evert Erenst Mangindaan, dalam konferensi pers di kantornya, Rabu, 26 Juni 2013.


Kementerian Perhubungan menyebut ada tiga jenis kendaraan yang dilarang beroperasi mulai 4 Agustus 2013 (H-4) pukul 00.00 WIB sampai dengan 8 Agustus 2013 (H1) pukul 24.00 WIB di Lampung, Jawa, dan Bali. Pertama, kendaraan pengangkut bahan bangunan. Kedua, kereta tempelan atau truk tempelan, kereta gandengan atau truk gandengan, serta kendaraan pengangkut peti kemas atau kontainer. Ketiga, pengangkut brang dengan sumbu lebih dari dua.


"Karena kalau tetap melintas, akan menambah kemacetan," ujar Mangindaan. Adapun distribusi bahan pokok yang tidak tahan lama dan cepat rusak dapat dilakukan dengan moda darat, laut, serta udara, dengan prioritas.


Korps Lalu Lintas (Korlantas) Mabes Polri menyatakan ada lebih dari 2.000 titik kemacetan di jalur mudik. "Ada sebanyak 2.215 titik kemacetan," ujar Wakil Kepala Korlantas Polri, Brigadir Jenderal Agung Budi Maryoto.


Kementerian Perhubungan mencatat ada lima permasalahan utama kemacetan dalam penyelenggaraan angkutan Lebaran 2012. Pertama, kemacetan terjadi di Gerbang Tol Cikampek pada H-1 dan H-2. Penyebabnya adalah antrean di Simpang Mutiara, Simpang Cikampek, Simpang Jomin dan banyaknya stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) serta tempat peristirahatan.


Advertising
Advertising

Kedua, kemacetan di Ciasem dan jalur Pantura pada H-2 dan H-1 Lebaran. Penyebab kemacetan tersebut adalah antrean kendaraan di SPBU. Ketiga, penumpukan arus kendaraan di ruas jalan Sadang pada H-2 dan H-1 Lebaran. Kepadatan tersebut terjadi akibat kecilnya ruas jalan, banyaknya akses, serta pengalihan arus dari Pantura. Keempat, antrean kendaraan dari Simpang Gadog sampai Puncak pada H+1 Lebaran.


Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, kemacetan itu terjadi akibat ruas jalan yang kecil, banyaknya akses, serta adanya lokasi wisata di kawasan tersebut. Kemacetan yang ada di daerah Nagrek yang disebabkan oleh pertemuan arus di persimpangan sebidang serta perlintasan kereta api (KA).


Agung mengatakan, kepolisian akan melakukan penjagaan di seluruh titik kemacetan. "Kalau ada stagnasi, kami akan alihkan arus ke jalan alternatif," ucapnya.


Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto mengatakan kemacetan pasti terjadi pada masa mudik. "Karena jalan didesain untuk kondisi normal," ujarnya. Sedangkan, kata dia, pengguna jalan raya di masa mudik pasti berlipat ganda. Ia menuturkan, saat ini banyak ruas jalan yang masih dalam perbaikan. Salah satunya adalah penggantian pondasi di ruas jalan Tegal, Brebes, Jawa Tengah.


MARIA YUNIAR

Berita terkait

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

1 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan Bandara Sam Ratulangi, Manado belum aman untuk penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

2 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

2 hari lalu

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

5 hari lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

7 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

13 hari lalu

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.

Baca Selengkapnya

Dirjen Hubud Apresiasi Kinerja Karyawan AirNav

17 hari lalu

Dirjen Hubud Apresiasi Kinerja Karyawan AirNav

Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, menerima kunjungan kerja Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni.

Baca Selengkapnya

Arus Balik: Jumlah Penumpang Kereta hingga Angka Kecelakaan Turun

17 hari lalu

Arus Balik: Jumlah Penumpang Kereta hingga Angka Kecelakaan Turun

Setelah Lebaran 2024, gelombang arus balik memulai perjalanan banyak orang kembali ke perantauan

Baca Selengkapnya

Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

19 hari lalu

Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberangkatkan peserta arus balik gratis Lebaran 2024 dengan 160 bus.

Baca Selengkapnya