Transportasi Udara Tak Terpengaruh Kenaikan BBM
Editor
Setiawan Adiwijaya
Kamis, 13 Juni 2013 17:42 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan, Evert Erenst Mangindaan mengatakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tidak berpengaruh pada transportasi udara. "Karena harga avtur yang digunakan, mengikuti mekanisme pasar," katanya dalam konferensi pers di kantornya, Kamis, 13 Juni 2013.
Ia menjelaskan, tarif transportasi yang mendapat imbas langsung dari kenaikan harga BBM bersubsidi adalah tarif transportasi darat, laut, serta kereta api. Menurut Mangindaan, pemerintah telah melakukan evaluasi penghitungan biaya pokok terhadap kemungkinan kenaikan harga BBM bersubsidi, dengan asumsi biaya di luar komponen BBM tidak mengalami kenaikan. “Bilas kenaikan tarif dinilai masih tinggi, maka kenaikan akan dilakukan secara bertahap,” katanya.
Ia menambahkan pemerintah sudah memutuskan kenaikan harga BBM bersubsidi, namun belum dieksekusi. Mau tidak mau, kata Mangindaan, tarif angkutan akan naik. "Kami sedang mengajukan public service obligation (PSO) tambahan untuk mengantisipasi kenaikan harga BBM bersubsidi," ujarnya.
Tambahan PSO itu ditujukan untuk angkutan laut serta kereta api. Ia berharap tarif kedua moda tersebut tidak naik dengan subsidi tambahan. Namun, yang akan menerima tambahan tersebut hanya layanan angkutan laut dan kereta api untuk kelas ekonomi.
Mangindaan menyebut, harga solar akan naik Rp 1.000 menjadi Rp 5.500 per liter dan premium naik Rp 2.000 menjadi Rp 6.500 per liter. Kenaikan harga tersebut, ia menuturkan, merupakan hal yang terjadi secara global. Selama ini subsidi energi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terlalu besar.
"Sampai Rp 250 triliun lebih," ujarnya. Sebenarnya, kata Mangindaan, harga BBM bersubsidi di luar negeri sudah menembus angka Rp 9.000 - Rp 10.000 per liter. Menurut ia, Kementerian Perhubungan akan berbicara kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, agar operator pelabuhan dan dermaga memberi diskon tambat.
Untuk angkutan udara, Mangindaan menyebut Kementerian Perhubungan akan memberi bantuan. "Untuk penerbangan perintis, kami bantu dengan avturnya," katanya.
MARIA YUNIAR
Topik Terhangat:
Produk Baru Apple| Mucikari SMP| Taufiq Kiemas| Priyo Budi Santoso| Rusuh KJRI Jeddah
Berita Lainnya:
Kata Fahri, Istana 'Tendang' PKS dari Koalisi
Tensi Darah Dicek, Kening Jokowi Berkerut
Polisi Ambil Visum Mucikari SMP
Skandal Seks Guncang Kemlu AS
5 Pujian untuk "Man of Steel"
Suswono Tak Pusing PKS Dikeluarkan dari Koalisi