Seorang pekerja mengatur posisi tiang pancang pembangunan jalan tol Denpasar-Nusa Dua di tengah laut Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, Sabtu (28/4). ANTARA/Nyoman Budhiana
TEMPO.CO, Denpasar-- Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Ibnu Purna Muchtar mengatakan bahwa Jembatan Tol Ngurah Rai-Nusa Dua-Benoa merupakan 100 persen karya anak negeri."Desain dan konstruksinya sepenuhnya dikerjakan oleh putra-putri terbaik bangsa dan biaya investasi juga sepenuhnya menggunakan dana internal perusahaan dan sumber-sumber pembiayaan dalam negeri," ujarnya saat memberikan keterangan kepada media di Denpasar,Senin, 10 Juni 2013.
Ibnu menambahkan material yang digunakan untuk pembangunan jembatan ini juga asli Indonesia, "Paling banyak dari Karangasem," ujarnya.Selain itu, sekitar 3000 pekerja juga berasal dari Jawa dan Bali.
Pembangunan jembatan yang menghabiskan dana Rp 2,4 triliun ini sama sekali tidak menggunakan dana APBN, "Sepenuhnya menggunakan dana internal perusahaan dan sumber-sumber pembiayaan dalam negeri dengan komposisi 30 persen dana perusahaan dan 70 persen dari pinjaman sindikasi perbankan dalam negeri," Ibnu menambahkan.
Jembatan tol ini, menurut Ibnu berbeda dengan Jembatan Suramadu yang dibiayai dengan pinjaman luar negeri dari APBN. Untuk mempercepat pembangunannya, proyek jalan tol ini dibagi dalam empat paket pekerjaan yaitu:
1. Paket 1: Sta 0+000 s/d Sta 2+970 (main road), dan persimpangan sebidang dengan Jalan Ngurah Rai yang dikerjakan oleh PT. Adhi Karya 2. Paket 2: Sta 2+970 s/d Sta 5+308 (main road) yang dikerjakan oleh PT.Waskita Karya 3. Paket 3: Sta 5+308 s/d Sta 6+090 (main road), Simpang Susun Ngurah Rai, jalan akses Ngurah Rai Sta 0+000 s/d Sta 1+597, dan persimpangan sebidang Jalan Ngurah Rai yang dikerjakan oleh PT. Hutama Karya 4.Paket 4: Sta 6+092 s/d Sta 8+122 (main road), Simpang Susun Benoa, Pelebaran Akses Pelabuhan Sta 0+000 s/d Sta 2+200 dan persimpangan Pesanggaran di Ngurah Rai By Pass yang dikerjakan oleh PT. Waskita Karya.
Menurut Direktur Pengembangan Usaha Jasa Marga (Persero) Abdul Hadi, pihaknya menggunakan konsep design and built. Dengan demikian setiap kontraktor bebas mengembangkan konsepnya masing-masing dan berlomba-lomba menyelesaikan pekerjaan masing-masing.
Jembatan tol ini merupakan jembatan tol terpanjang di Indonesia dengan total panjang 12,7 kilometer dan 10 kilometer berada diatas permukaan laut dangkal. Jembatan ini mulai dibangun pada bulan Maret 2012 dan di bulan Oktober 2013 sudah bisa digunakan.
Jembatan tol ini terdiri atas empat ruas tol dan memiliki panjang sekitar 12,7 kilometer. Konstruksi tol 10 kilometer berdiri di atas laut dan sekitar 2 kilometer di atas tanah darat. Lebar jalan utama tol itu hampir sepanjang 26 meter ditambah 4-5 meter untuk sepeda motor.
Kementerian PUPR: Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 2 Siap Beroperasi
22 Januari 2023
Kementerian PUPR: Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 2 Siap Beroperasi
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah mengeluarkan sertifikat laik fungsi untuk Jalan Tol Semarang - Demak Seksi 2 (KM 448+994-KM 465+000).