TEMPO.CO, Jakarta-Pemerintah akan menyampaikan usulan kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Usulan itu tercantum dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Perubahan yang akan dibahas dalam Rapat Paripurna hari ini.
Anggota Badan Anggaran DPR dari Fraksi Partai Demokrat Asfihani mengatakan RAPBN-P akan dibahas bersama badan anggaran, setelah adanya tanggapan dari fraksi-fraksi. "Kalau besok (hari ini) disampaikan, tahapan berikutnya adalah tanggapan dari masing-masing fraksi, baru dibahas bersama-sama (di Badan Anggaran)," katanya kepada Tempo, kemarin.
Selain Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM), dalam rancangan anggaran juga akan dibahas tentang perubahan asumsi makro, pendapatan dan pengeluaran belanja. Pembahasan akan memakan waktu kurang dari satu bulan. (Baca: Harga BBM Naik, BBG Diharapkan Jadi Alternatif)
Pemerintah mengusulkan dana kompensasi sebesar Rp 29,6 triliun, bila harga bahan bakar minyak bersubsidi dinaikkan. Usulan itu sudah dibahas pula dalam rapat partai-partai koalisi yang tergabung dalam sekretariat gabungan pekan lalu. "Semua sepakat ada kompensasi jangka pendek dan panjang untuk kepentingan rakyat," kata Wakil Ketua Koalisi Aburizal Bakrie di Jakarta, pekan lalu.
Namun sikap fraksi-fraksi terbelah menyikapi rencana pemerintah mengucurkan BLSM. Anggota Komisi Keuangan dari Fraksi Golkar, Harry Azhar Azis kemarin menyatakan Golkar masih menunggu usulan resmi pemerintah. Alih-alih mengucurkan dana bantuan, dia mendesak pemerintah menambah porsi pembangunan infrastruktur karena dana bantuan rawan diselewengkan. (Baca: Ekonom Nilai Positif Skema Kompensasi BBM)
Anggota Komisi Keuangan dari Fraksi PDI-Perjuangan Dolfie O.F Palit mengimbuhkan, pemerintah sebaiknya memberikan alat produksi dibandingkan uang tunai untuk masyarakat miskin. Adapun Sekretaris Fraksi Gerindra Ahmad Muzani menyarankan pemerintah mengalokasikan dana subsidi BBM untuk pendidikan.
Sikap itu berbeda dengan pernyataan Achsanul Qosasi, anggota Komisi Keuangan dari Fraksi Demokrat. Dia menegaskan, bantuan dibutuhkan karena kenaikan harga BBM menyebabkan jumlah rakyat miskin bertambah. "Kami berusaha meyakinkan semua fraksi di parlemen bahwa BLSM sangat dibutuhkan masyarakat," katanya.
Bantuan tunai, menurut anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Taufikurrahman Ruki, tidak efektif karena sulit diawasi. Dia menyarankan agar pemerintah membuat sistem yang lebih efektif. (Baca: KORAN TEMPO Edisi Senin 20 Mei 2013)
MARTHA THERTINA | MUHAMMAD MUHYIDDIN | LINDA TRIANITA
Topik terhangat:
PKS Vs KPK | E-KTP | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
POLITIK Terpopuler
Sefti Yakin Fathanah Bakal Tobat
Aiptu Sitorus Laporkan 3 Hal ke Kompolnas
Bisnis Labora Sitorus Dimulai dari Miras Cap Tikus
Berita terkait
Sri Mulyani Bayar Utang Kompensasi BBM ke Pertamina Rp 132,44 Triliun
4 Januari 2024
Pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani telah membayar dana kompensasi BBM selama 2023 sebesar Rp 132,44 triliun (termasuk PPN).
Baca SelengkapnyaBansos Rp 24,17 Triliun Dinilai Terlalu Kecil, Ekonom Sebut 115 Juta Orang Rentan Belum Masuk Daftar
30 Agustus 2022
Bhima Yudhistira menilai tambahan anggaran bantalan sosial berupa bansos Rp 24,17 triliun untuk kompensasi kenaikan harga BBM subsidi terlalu kecil.
Baca SelengkapnyaSoal Dana Kompensasi BBM, Menteri ESDM Beda dengan Wapres JK
29 Desember 2015
Sudirman Said yakin aturan hukum yang melandasi pungutan tersebut selesai sebelum 5 Januari 2016.
Baca SelengkapnyaIRESS: Pemerintah Harus Segera Stabilkan Harga BBM
22 Agustus 2015
Indonesian Resources Studies (Iress) meminta pemerintah dan DPR untuk segera menerapkan kebijakan dana stabilisasi bahan bakar minyak
Baca SelengkapnyaDana Kompensasi BBM di Blitar Salah Sasaran
27 November 2014
Anggota DPRD Blitar menilai pemetaan warga mampu dan kurang mampu dilakukan secara serampangan.
Baca SelengkapnyaRp 15 M Kompensasi BBM Bangka Belitung Disalurkan
24 November 2014
Kantor Pos Pangkalpinang mulai menyalurkan dana kompensasi BBM senilai total Rp 15 miliar.
Baca SelengkapnyaKantor Pos Madiun Salurkan Kompensasi BBM Rp 26 M
21 November 2014
Penyaluran PSKS pada hari pertama ini dimulai di wilayah Kota Madiun untuk 5.513 orang.
Baca SelengkapnyaDeddy Mizwar Cemaskan Penyaluran Kompensasi BBM
20 November 2014
Deddy Mizwar mengatakan ada peluang pemerintah merevisi lagi harga BBM subsidi.
Baca SelengkapnyaPT Pos Cirebon Belum Bagikan Dana Kompensasi BBM
19 November 2014
Dari 193 ribu penerima asal Kota dan Kabupaten Cirebon, yang terdata dari kantor pos pusat baru 10-12 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi Ikuti SBY untuk Kompensasi Kenaikan BBM
19 November 2014
Ini program pemerintah sehingga berkesinambungan.
Baca Selengkapnya