Usulan Kompensasi BBM Dibahas Hari Ini

Reporter

Editor

Pruwanto

Senin, 20 Mei 2013 10:30 WIB

Sebuah mobil keluar dari stasiun pengisian bahan bakar umum yang kehabisan stock BBM di kawasan Legok, Tangerang, Banten, (26/4). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta-Pemerintah akan menyampaikan usulan kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Usulan itu tercantum dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Perubahan yang akan dibahas dalam Rapat Paripurna hari ini.

Anggota Badan Anggaran DPR dari Fraksi Partai Demokrat Asfihani mengatakan RAPBN-P akan dibahas bersama badan anggaran, setelah adanya tanggapan dari fraksi-fraksi. "Kalau besok (hari ini) disampaikan, tahapan berikutnya adalah tanggapan dari masing-masing fraksi, baru dibahas bersama-sama (di Badan Anggaran)," katanya kepada Tempo, kemarin.

Selain Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM), dalam rancangan anggaran juga akan dibahas tentang perubahan asumsi makro, pendapatan dan pengeluaran belanja. Pembahasan akan memakan waktu kurang dari satu bulan. (Baca: Harga BBM Naik, BBG Diharapkan Jadi Alternatif)

Pemerintah mengusulkan dana kompensasi sebesar Rp 29,6 triliun, bila harga bahan bakar minyak bersubsidi dinaikkan. Usulan itu sudah dibahas pula dalam rapat partai-partai koalisi yang tergabung dalam sekretariat gabungan pekan lalu. "Semua sepakat ada kompensasi jangka pendek dan panjang untuk kepentingan rakyat," kata Wakil Ketua Koalisi Aburizal Bakrie di Jakarta, pekan lalu.

Namun sikap fraksi-fraksi terbelah menyikapi rencana pemerintah mengucurkan BLSM. Anggota Komisi Keuangan dari Fraksi Golkar, Harry Azhar Azis kemarin menyatakan Golkar masih menunggu usulan resmi pemerintah. Alih-alih mengucurkan dana bantuan, dia mendesak pemerintah menambah porsi pembangunan infrastruktur karena dana bantuan rawan diselewengkan. (Baca: Ekonom Nilai Positif Skema Kompensasi BBM)

Anggota Komisi Keuangan dari Fraksi PDI-Perjuangan Dolfie O.F Palit mengimbuhkan, pemerintah sebaiknya memberikan alat produksi dibandingkan uang tunai untuk masyarakat miskin. Adapun Sekretaris Fraksi Gerindra Ahmad Muzani menyarankan pemerintah mengalokasikan dana subsidi BBM untuk pendidikan.

Sikap itu berbeda dengan pernyataan Achsanul Qosasi, anggota Komisi Keuangan dari Fraksi Demokrat. Dia menegaskan, bantuan dibutuhkan karena kenaikan harga BBM menyebabkan jumlah rakyat miskin bertambah. "Kami berusaha meyakinkan semua fraksi di parlemen bahwa BLSM sangat dibutuhkan masyarakat," katanya.

Bantuan tunai, menurut anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Taufikurrahman Ruki, tidak efektif karena sulit diawasi. Dia menyarankan agar pemerintah membuat sistem yang lebih efektif. (Baca: KORAN TEMPO Edisi Senin 20 Mei 2013)

MARTHA THERTINA | MUHAMMAD MUHYIDDIN | LINDA TRIANITA

Topik terhangat:
PKS Vs KPK
| E-KTP | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh


POLITIK Terpopuler
Sefti Yakin Fathanah Bakal Tobat

Aiptu Sitorus Laporkan 3 Hal ke Kompolnas

Bisnis Labora Sitorus Dimulai dari Miras Cap Tikus

Berita terkait

Sri Mulyani Bayar Utang Kompensasi BBM ke Pertamina Rp 132,44 Triliun

4 Januari 2024

Sri Mulyani Bayar Utang Kompensasi BBM ke Pertamina Rp 132,44 Triliun

Pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani telah membayar dana kompensasi BBM selama 2023 sebesar Rp 132,44 triliun (termasuk PPN).

Baca Selengkapnya

Bansos Rp 24,17 Triliun Dinilai Terlalu Kecil, Ekonom Sebut 115 Juta Orang Rentan Belum Masuk Daftar

30 Agustus 2022

Bansos Rp 24,17 Triliun Dinilai Terlalu Kecil, Ekonom Sebut 115 Juta Orang Rentan Belum Masuk Daftar

Bhima Yudhistira menilai tambahan anggaran bantalan sosial berupa bansos Rp 24,17 triliun untuk kompensasi kenaikan harga BBM subsidi terlalu kecil.

Baca Selengkapnya

Soal Dana Kompensasi BBM, Menteri ESDM Beda dengan Wapres JK  

29 Desember 2015

Soal Dana Kompensasi BBM, Menteri ESDM Beda dengan Wapres JK  

Sudirman Said yakin aturan hukum yang melandasi pungutan tersebut selesai sebelum 5 Januari 2016.

Baca Selengkapnya

IRESS: Pemerintah Harus Segera Stabilkan Harga BBM

22 Agustus 2015

IRESS: Pemerintah Harus Segera Stabilkan Harga BBM

Indonesian Resources Studies (Iress) meminta pemerintah dan DPR untuk segera menerapkan kebijakan dana stabilisasi bahan bakar minyak

Baca Selengkapnya

Dana Kompensasi BBM di Blitar Salah Sasaran  

27 November 2014

Dana Kompensasi BBM di Blitar Salah Sasaran  

Anggota DPRD Blitar menilai pemetaan warga mampu dan kurang mampu dilakukan secara serampangan.

Baca Selengkapnya

Rp 15 M Kompensasi BBM Bangka Belitung Disalurkan

24 November 2014

Rp 15 M Kompensasi BBM Bangka Belitung Disalurkan

Kantor Pos Pangkalpinang mulai menyalurkan dana kompensasi BBM senilai total Rp 15 miliar.

Baca Selengkapnya

Kantor Pos Madiun Salurkan Kompensasi BBM Rp 26 M  

21 November 2014

Kantor Pos Madiun Salurkan Kompensasi BBM Rp 26 M  

Penyaluran PSKS pada hari pertama ini dimulai di wilayah Kota Madiun untuk 5.513 orang.

Baca Selengkapnya

Deddy Mizwar Cemaskan Penyaluran Kompensasi BBM  

20 November 2014

Deddy Mizwar Cemaskan Penyaluran Kompensasi BBM  

Deddy Mizwar mengatakan ada peluang pemerintah merevisi lagi harga BBM subsidi.

Baca Selengkapnya

PT Pos Cirebon Belum Bagikan Dana Kompensasi BBM  

19 November 2014

PT Pos Cirebon Belum Bagikan Dana Kompensasi BBM  

Dari 193 ribu penerima asal Kota dan Kabupaten Cirebon, yang terdata dari kantor pos pusat baru 10-12 persen.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ikuti SBY untuk Kompensasi Kenaikan BBM

19 November 2014

Jokowi Ikuti SBY untuk Kompensasi Kenaikan BBM

Ini program pemerintah sehingga berkesinambungan.

Baca Selengkapnya