PGN Minta Harga LNG Industri Lebih Murah

Reporter

Editor

Abdul Malik

Minggu, 19 Mei 2013 20:17 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pengusahaan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Jobi Triananda Hasjim mengharapkan pemerintah memberi harga liqufied natural gas (LNG) yang lebih murah untuk kebutuhan domestik. Jobi mengatakan jika harga gas di sisi hulu terlalu tinggi, maka akan sulit diserap oleh industri.

"Untuk domestik harganya tentunya harus didukung pemerintah agar tidak terlalu mahal. Karena kalau harga di hulu terlalu mahal, ini kan mau masuk ke industri. industri juga punya keterbatasan daya beli," kata Jobi ketika ditemui di sela perayaan ulang tahun PGN di Monas, Jakarta, Minggu, 19 Mei 2013.

Jobi mengatakan pihaknya sudah beberapa kali melakukan pertemuan dengan BP Tangguh sebagai penjual LNG dari Kilang Tangguh di Teluk Bintuni, Papua Barat. Namun, belum ada kesepakatan tertentu mengenai harga ini. "Kami sudah beberapa kali bertemu dengan pihak BP Tangguh. Masih dibutuhkan mediasi dan negosiasi lebih lanjut mengenai harga," kata Jobi.

Jobi mengatakan saat ini rata-rata harga jual gas oleh PGN berkisar US$ 10 per juta british thermal unit (million british thermal unit/MMBTU). Sebelumnya, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini mengatakan rata-rata harga LNG di pasar domestik US$ 11 per MMBTU.

Jobi mengatakan harga tersebut mungkin masih bisa diterima oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero. Soalnya, dengan harga minyak sekitar US$ 20 per MMBTU, penggunaan LNG masih lebih hemat daripada BBM. Namun hitungan pengusaha industri berbeda dengan hitungan PLN.

"Kalau di Papua saja sudah US$ 11, tambah ongkos angkut, tambah regasifikasi, masuk distribusi, harganya menjadi di atas US$ 15 per MMBTU sehingga jadi lebih mahal 50 persen (dari harga gas pipa yang dijual PGN) dan harus ada perhitungan khusus dari sektor industri," kata Jobi.

Mulai 2013, unit penyimpanan dan regasifikasi terapung (floating storage and regasification unit/ FSRU) Lampung milik PGN akan mendapat pasokan 7 kargo LNG dari Kilang Tangguh. Dalam alokasi LNG pada 2013 hingga 2021, FSRU Lampung akan mendapat pasokan 122 kargo LNG yaitu 85 kargo dari Kilang Tangguh, Papua Barat dan 37 kargo dari Indonesia Deepwater Development (IDD) yang dioperasikan Chevron.


BERNADETTE CHRISTINA

Berita terkait

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

23 Februari 2024

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.

Baca Selengkapnya

Tambahan Penerima Harga Gas Khusus Belum Jelas, Menperin: Pusing Saya Hadapi ESDM

23 Februari 2024

Tambahan Penerima Harga Gas Khusus Belum Jelas, Menperin: Pusing Saya Hadapi ESDM

Menperin Agus Gumiwang mengaku pusing karena usulan perluasan penerima harga gas khusus tak kunjung menemukan titik terang dari Kementerian ESDM.

Baca Selengkapnya

Berikut Harga Gas 3 Kg di Jakarta Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024

20 Desember 2023

Berikut Harga Gas 3 Kg di Jakarta Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024

Pemprov DKI memastikan harga dan stok tabung gas epliji 3 kg menjelang Natal dan tahun baru 2024 aman. Berikut harganya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Menteri ESDM untuk Evaluasi Biaya Produksi Gas Bumi, Ini Sebabnya

1 Agustus 2023

Jokowi Instruksikan Menteri ESDM untuk Evaluasi Biaya Produksi Gas Bumi, Ini Sebabnya

Presiden Jokowi menginstruksikan Menteri ESDM Arifin Tasrif agar mengevaluasi biaya-biaya produksi gas bumi. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Diharapkan Segera Rampungkan Prosedur Pembelian Gas

7 November 2022

Uni Eropa Diharapkan Segera Rampungkan Prosedur Pembelian Gas

Uni Eropa meminta negara-negara Eropa bisa segera menyelesaikan prosedur pembelian gas agar harga tak melambung menjelang musim dingin.

Baca Selengkapnya

KTT Uni Eropa Rundingkan Bantuan Energi ke Ukraina

20 Oktober 2022

KTT Uni Eropa Rundingkan Bantuan Energi ke Ukraina

Bantuan ke Ukraina akan menjadi salah satu agenda pembahasan di konferensi tingkat tinggi atau KTT Uni Eropa di Brussel pada Kamis, 20 Oktober 2022.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Bahas Batas Harga Gas, Belum Satu Suara di Tengah Krisis Energi

20 Oktober 2022

Uni Eropa Bahas Batas Harga Gas, Belum Satu Suara di Tengah Krisis Energi

Para pemimpin dari 27 negara anggota Uni Eropa akan bertemu pada Kamis, 20 Oktober 2022, untuk merundingkan lagi ihwal batas harga gas.

Baca Selengkapnya

Harga Gas Mahal, Warga Inggris Timbun Selimut hingga Lilin Menjelang Musim Dingin

12 Oktober 2022

Harga Gas Mahal, Warga Inggris Timbun Selimut hingga Lilin Menjelang Musim Dingin

Lonjakan harga dan rekor inflasi pangan di Inggris mengubah kecenderungan konsumen yang bersiap menghadapi musim dingin.

Baca Selengkapnya

KSP: Inflasi Dapat Dikendalikan karena Pemerintah Tahan Harga BBM, Gas dan Listrik

6 Agustus 2022

KSP: Inflasi Dapat Dikendalikan karena Pemerintah Tahan Harga BBM, Gas dan Listrik

Edy Priyono menilai terkendalinya inflasi melalui stabilitas harga barang dan jasa telah menjaga konsumsi masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi

Baca Selengkapnya

Jokowi Ingatkan Ancaman Krisis: Di Semua Negara, Harga Gas Naik 5 Kali Lipat

2 Agustus 2022

Jokowi Ingatkan Ancaman Krisis: Di Semua Negara, Harga Gas Naik 5 Kali Lipat

Meroketnya harga minyak dan gas, kata Jokowi, mendorong pelbagai negara mengalami kesulitan keuangan.

Baca Selengkapnya