Pertama di Dunia, eMoney Lintas Operator

Rabu, 15 Mei 2013 14:23 WIB

ATM di Pondok Indah Mal, Jakarta, Minggu (22/2). Akhir tahun lalu, transaksi ATM Mandiri didominasi penarikan tunai 58,23%, pengecekan saldo 29,83%, transfer 5,83%, pembayaran kartu kredit, pembayaran tagihan telepon sekitar 5,95%. Tempo/Panca Syurka

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga operator terbesar tanah air - Telkomsel, XL dan Indosat - meluncurkan layanan e-money interoperability atau layanan pengiriman uang elektronik lintas operator. "Ini pertama kalinya di dunia, pengiriman uang elektronik antaroperator telepon selular," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia, Ronald Waas usai menghadiri peluncuran e-money interoperability dan branchless banking di Bank Indonesia, Rabu, 15 Mei 2013.

Menurut Ronald, layanan ini potensial dimanfaatkan masyarakat mengingat penetrasi layanan telekomunikasi tinggi. "Sekitar 90 persen masyarakat Indonesia menggunakan telepon selular," ucapnya.

Direktur Utama Telkomsel, Alex J. Sinaga berharap interoperabilitas ini bisa mendorong pengembangan layanan ini. "Seperti saat SMS GSM diluncurkan, awalnya pelanggan hanya bisa mengirim SMS dalam satu operator. Dengan dibukanya lintas operabilitas, layanan SMS jadi berkembang. Kondisi yang sama diharapkan bisa terwujud melalui layanan e-money interopability," ucapnya.

Layanan pengiriman uang elektronik lintas operator menjadikan pelanggan tiga operator yang berjumlah sekitar 230 juta pelanggan dapat melakukan transaksi pengiriman uang hanya dengan mengirimkan layanan pesan singkat (SMS) melalui telepon selular. Contohnya pelanggan TCASH (Telkomsel) dapat melakukan transaksi transfer ke pelanggan XL Tunai (XL) maupun ke pelanggan Dompetku (Indosat), begitu pula sebaliknya.

Alex menjelaskan, saat ini sudah ada 25 ribu titik cash poin atau titik penarikan uang untuk layanan e-money dari perusahaan telekomunikasi, tapi hanya 6 persen yang aktif. Penyebab rendahnya penggunaan uang elektronik, kata Alex, adalah karena ekonomi belum terbentuk dan layanan operator masih lemah. "Kolaborasi ini bertujuan untuk menghadirkan layanan keuangan murah sekaligus mendorong masyarakat non tunai (cashless society)," ucapnya.

Layanan ini, merupakan bagian dari upaya perluasan akses masyarakat terhadap layanan keuangan. Layanan ini dipastikan akan bersinergi dengan layanan branchless banking atau layanan aktivitas jasa sistem pembayaran dan perbankan terbatas elalui unit perantara layanan keuangan). Branchless Banking siap diuji cobakan lima bank besar yakni Bank Mandiri, Bank CIMB Niaga, Bank BRI, BTPN dan Bank Sinar Harapan Bali di 8 provinsi.

Nantinya, penarikan uang elektronik ini juga bisa dilakukan di agen mitra perusahaan telekomunikasi maupun agen bank.

MARTHA THERTINA

Topik Terhangat:
PKS Vs KPK
| E-KTP |Vitalia Sesha |Ahmad Fathanah |Perbudakan Buruh


BISNIS Terhangat

Kadin Ragukan Izin Khusus Impor Gula di Perbatasan

Panasonic Gobel Optimistis Jual 200 Ribu Lampu LED

Pegawai Pajak Tertangkap Lagi, Ini Jawaban Dirjen




Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

16 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

1 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

2 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

2 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

2 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

4 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

5 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya