Diganti SBY, Agus Marto Tak Merasa Kecolongan

Reporter

Selasa, 23 April 2013 09:07 WIB

Hatta Rajasa bersama Agus Martowardojo. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan, Kiagus Ahmad Badaruddin, mengatakan, mantan Menteri Keuangan Agus Martowardojo sudah siap sejak awal untuk mengakhiri tugasnya. Agus Martowardojo, menurut Kiagus, tidak merasa kecolongan dengan keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang diteken saat dirinya sedang melakukan kunjungan di Washington. (Baca: Menteri Keuangan Diberhentikan Saat Bertugas di AS)

"Pak Agus itu orang yang selalu berbesar hati, termasuk dengan pemberhentiannya. Dia orang yang profesional dan siap kapan pun Presiden memberikan arahan," kata Kiagus saat ditemui seusai Serah-Terima Jabatan Menteri Keuangan, Senin, 22 April 2013.

Kesiapan Agus tersebut terlihat saat melakukan pertemuan dengan Hatta Rajasa selaku Pelaksana tugas Menteri Keuangan yang ditunjuk oleh Presiden dan seluruh pejabat eselon satu Kementerian Keuangan. Kiagus mengatakan, bekas pimpinannya itu sudah menyampaikan program-program strategis yang harus segera dilakukan oleh Hatta. "Arahan beliau tentu tentang keberlanjutan APBN-P, percepatan penyerapan anggaran tanpa mengorbankan governance, dan reformasi birokrasi," ujar Kiagus.

Senada, Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar menyatakan, kemantapan Agus untuk dicopot dari posisi Menteri Keuangan terlihat dari komitmennya untuk efisiensi birokrasi. Setiba di Indonesia, Agus langsung rapat dengan pejabat Kementerian Keuangan.

Agus juga memutuskan mempersingkat kunjungannya di Washington untuk segera berbenah terkait pemberhentiannya. "Pak Agus memutuskan pulang cepat untuk mempersiapkan masa transisinya," ujar Mahendra.

Senin kemarin, Agus resmi menyerahkan jabatan Menteri Keuangan kepada Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa. Sesuai Keputusan Presiden yang diteken Kamis pekan lalu, Hatta Rajasa ditunjuk sebagai Pelaksana tugas Menteri Keuangan hingga waktu yang belum ditentukan.

Agus yang sudah menjadi bendahara keuangan negara sejak tiga tahun ini mengaku bangga telah mampu bekerja sama dengan seluruh jajaran pimpinan dan karyawan Kementerian Keuangan. Ia juga menyebutkan, kerja sama yang baik tersebut telah membantu peningkatan kualitas laporan keuangan institusi internal Kementerian Keuangan dari Disclaimer menjadi Wajar tanpa Pengecualian. "Transformasi kelembagaan reformasi birokrasi yang baik juga terlihat dari peningkatan penerimaan negara selama tiga tahun ini," Agus berujar.

Indonesia juga berhasil mendapat penilaian positif dari lembaga internasional dengan predikat Investment Grade. Agus juga mengatakan, pemerintah berhasil menerbitkan obligasi internasional bertenor 30 tahun dengan bunga yang rendah sebesar 4,75 persen.

AYU PRIMA SANDI

Berita Lainnya:

Menteri Keuangan Diberhentikan Saat Bertugas di AS
Eyang Subur Aliran Sesat, FPI Enggan Geruduk
Izinkan Nazar Berobat, Kepala LP Cipinang Dicopot
Dinasti Banten Rame-rame Jadi Caleg DPR dan DPD
Ini Dia Tunggangan Para Miliarder
Berminat? Tiket untuk Tinggal di Mars Mulai Dijual

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

3 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

4 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

24 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

35 hari lalu

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

44 hari lalu

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

Kemenkeu memastikan aspirasi masyarakat tentang bea cukai produk impor yang merupakan barang bawaan bakal dipertimbangkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

47 hari lalu

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

KPK menyerahkan barang rampasan negara hasil perkara tindak pidana korupsi kepada enam instansi pemerintah.

Baca Selengkapnya

Apa Itu SPT Tahunan?

51 hari lalu

Apa Itu SPT Tahunan?

SPT Tahunan adalah surat yang digunakan WP untuk melaporkan perhitungan atau pembayaran pajak, objek pajak, bukan objek pajak, harta, dan kewajiban.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Tentang Dana Bos untuk Program Makan Siang Gratis, Ini Awal Adanya Dana Bantuan Operasional Sekolah

53 hari lalu

Ramai-ramai Tentang Dana Bos untuk Program Makan Siang Gratis, Ini Awal Adanya Dana Bantuan Operasional Sekolah

Dana BOS yang selama ini cukup banyak membantu pendidikan justru diwacanakan dialihkan sebagian ke program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Pisahkan Ditjen Pajak dari Kemenkeu, Faisal Basri: Presiden Makin Gampang Cawe-cawe

54 hari lalu

Prabowo Ingin Pisahkan Ditjen Pajak dari Kemenkeu, Faisal Basri: Presiden Makin Gampang Cawe-cawe

Ekonom Faisal Basri mengkritik rencana Prabowo Subianto yang ingin memisahkan Ditjen Pajak dari Kementerian Keuangan.

Baca Selengkapnya