Permintaan Dolar AS Mulai Meningkat, Rupiah Loyo  

Reporter

Editor

viva

Senin, 22 April 2013 18:34 WIB

Ilustrasi rupiah. REUTERS/Yusuf Ahmad

TEMPO.CO, Jakarta - Meningkatnya permintaan dolar Amerika Serikat (AS) dari kalangan korporasi dan importir mendekati akhir bulan membuat nilai tukar rupiah kembali loyo. Di transaksi pasar uang hari ini, rupiah ditutup kembali melemah tipis 3 poin (0,3 persen) ke posisi 9.716 per dolar Amerika Serikat (AS).

Head of Research Treasury Bank BNI, Nurul Eti Nurbaeti, mengatakan kebutuhan akan dolar AS dari para pelaku pasar menjelang akhir bulan serta turunnya harga-harga saham di bursa membuat rupiah belum mampu menguat lebih jauh dan tetap tertahan di atas 9.700. “Masuknya aliran dana asing ke pasar finansial domestik belum mampu mengimbangi besarnya permintaan dolar AS di pasar domestik,” ucapnya.

Alhasil, pelaku pasar yang memegang dolar AS tetap enggan melepas ke pasar sehingga rupiah belum mampu menguat ke 9.600 per dolar AS. Bank Indonesia juga terlihat tidak terlalu aktif masuk ke pasar karna level saat ini dianggap nyaman bagi rupiah.

Pelemahan rupiah juga tidak terlepas dari diturunkannya peringkat utang Inggris satu tingkat menjadi AA dari posisi sebelumya AAA oleh lembaga pemeringkat internasional, Fitch Ratings. Imbasnya, poundsterling dan mata uang Uni Eropa, euro, sedikit terkoreksi, membuat dolar AS cenderung terapresiasi terhadap mata uang regional seperti rupiah.

Kebijakan pemerintah Jepang melemahkan mata uangnya secara agresif guna memberi stimulus perekonomiannya untuk memerangi deflasi tidak mendapat tentangan yang berarti pada pertemuan tingkat tinggi para pemimpin negara kelompok G-20 membuat yen mendekati 100 per dolar AS, sehingga ikut mendorong apresiasi dolar AS terhadap mata uang Asia lainnya.

Usaha mengatasideflasi dan target inflasi 2 persen membuat mata uang Jepang akan terus terdepresiasi. “Yen ada kemungkinan akan terus melemah hingga ke 103 per dolar AS dalam waktu dekat,” ucapnya.

Mata uang Asia hari ini melemah terhadap dolar Amerika seiring melemahnya yen 0,21 persen menjadi 99.72 per dolar AS. Ringgit Malaysia melemah 0,43 persen, won Korea turun 0,25 persen, dolar Singapura terdepresiasi 0,19 persen, peso Filipina juga tergelincir 0,41 persen.

Adapun indeks dolar AS terhadap enam mata uang utama dunia hingga pukul 18.10 WIB berhasil menguat tipis 0,05 poin (0,06 persen) ke level 82,93.

VIVA B. KUSNANDAR

Topik Terhangat:
Ujian Nasional |
Bom Boston | Lion Air Jatuh | Preman Yogya | Prahara Demokrat

Berita Terpopuler:
Hari Bumi 2013: Pergantian Musim Google Doodle

Tersangka Bom Boston Ngetwit Setelah Ledakan

Menteri Keuangan Diberhentikan Saat Bertugas di AS

Erik Meijer Dinilai Tidak Pantas Jadi Direksi Garuda

Bom Boston Marathon versi Pelajar Indonesia di AS

Berita terkait

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

20 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

25 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

25 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

26 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

26 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

26 hari lalu

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

27 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

1 Desember 2023

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

Ari Dwipayana menyebut semua pihak termasuk Presiden Jokowi berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjalankan fungsinya dengan baik.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

27 Oktober 2023

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika bisa menguntungkan para eksportir.

Baca Selengkapnya

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

26 Oktober 2023

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

Presiden Jokowi dikabarkan kembali akan reshuffle kabinet pada pekan depan. Siapa saja yang bakal diganti?

Baca Selengkapnya