Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Ketua Umum PP Ikatan Sarjana NU, Ali Masykur Musa. ANTARA/Eric Ireng
TEMPO.CO, Jakarta-Anggota IV Badan Pemeriksa Keuangan, Ali Masykur Musa, terpilih sebagai ketua kelompok kerja audit lingkungan dari Supreme Audit Institutions (SAI) sedunia, atau INTOSAI Working Group on Environmental Audit per Juni 2013. "Ini merupakan penghargaan untuk Indonesia berperan aktif mengawal penyelamatan lingkungan hidup dan kerusakan lingkungan," kata Ali di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Jumat, 22 Februari 2013.
Sebelumnya, pada 17 Februari 2013, BPK menjadi panelis dalam United Nations Environment Program (UNEP) PBB di Nairobi, Kenya. Dalam acara itu dibahas isu efektivikasi penegakan hukum lingkungan hidup tingkat nasional. Ali, yang menjadi delegasi Indonesia, menyatakan pertemuan itu bertujuan untuk mengurangi kerusakan alam dan menindak tegas secara hukum perusak lingkungan.
Menurut Ali, hutan Indonesia yang diharapkan menjadi paru-paru dunia kini mengalami penurunan kuantitas dan kualitas dengan tajam. Ali mengakui kontrol terhadap laju kerusakan lingkungan hidup saat ini masih rendah. "Ini masih menjadi kelemahan negara dalam mengontrol dan menindak tegas pelaku pengrusakan lingkungan," katanya.
Selama ini, BPK melakukan audit lingkungan dengan menggunakan peraturan perundang-undangan tentang lingkungan hidup, kehutanan, dan pertambangan. BPK juga memakai teknologi geospacial seperti Geographical Information System (GIS) dan Global Positioning System (GPS).
Ali menambahkan dalam menyelamatkan lingkungan, hukum merupakan instrumen paling penting. Negara bisa mendorong setiap stakeholder untuk mematuhi peraturan baik di Kementerian Lingkungan Hidup, Kehutanan, Perindustrian, dan Kelautan. "Ketidakseimbangan pengelolaan sumber daya alam dan alih fungsi lahan pangan secara masif belakangan ini harus dikembalikan ke titik keseimbangannya," kata Ali.