Waspadai Spekulan Produk Hortikultura  

Kamis, 21 Februari 2013 19:22 WIB

TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hortikultura Indonesia, Annas D Susila, menyatakan kenaikan harga komoditas hortikultura saat ini harus diantisipasi agar tidak dipermainkan oleh spekulan. Karena itu, pemerintah harus benar-benar memperhatikan komoditas apa saja yang seharusnya dibatasi masuk ke dalam negeri.

"Untuk jenis sayur-sayuran produksi memang drop di awal Januari sampai Februari ini karena hujan tinggi di beberapa tempat. Tapi, untuk komoditas lain seperti buah belum berdampak," kata Annas ketika dihubungi Tempo, Kamis, 21 Februari 2013.

Ia justru merasa heran dengan kebijakan pemerintah yang mengatur penghentian impor untuk beberapa komoditas hortikultura. Pasalnya, saat ini sedang dalam musim hujan dan produksi petani menurun. Ia juga khawatir pemerintah akan membuka keran impor di semester kedua tahun ini, di mana biasanya produksi hortikultura melimpah karena cuaca kering.

Menurut dia, kebijakan pengaturan impor komoditas hortikultura oleh pemerintah belum berdampak saat ini. Komoditas hortikultura memang perlu diatur agar tidak terjadi kelebihan pasokan di dalam negeri yang bisa memukul harga di tingkat petani. Namun, kebijakan itu harus dilakukan pada saat yang tepat.

Annas menambahkan, kebijakan pemerintah soal pengaturan hortikultura harus diwaspadai di pertengahan tahun nanti, terutama ketika petani mulai panen. Melihat kondisi harga naik saat ini, diperkirakan banyak petani yang memanfaatkan kesempatan untuk banyak menanam. "Ketika panen raya nanti, jangan sampai pemerintah malah membuka impor sehingga harga jatuh karena kebanjiran barang impor," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian, Banun Harpini, menyatakan dalam RIPH (Rekomendasi Impor Produk Hortikultura) yang telah dikeluarkan di awal tahun ini, ada 20 komoditas hortikultura yang diatur. Dari jumlah itu, Kementerian Pertanian akan memberikan informasi terkait dengan musim panen di dalam negeri. Juga akan diinformasikan produk apa saja yang tidak boleh diimpor dalam waktu enam bulan ke depan.

"Sebab, prinsip impor itu kan hanya untuk mengisi kebutuhan dan mana saja yang kurang dari dalam negeri," kata Banun. Pemberian RIPH ini juga memperhatikan kemampuan dan kebutuhan hortikultura, seperti buah dan sayur, dengan ikut mempertimbangkan permintaan dari turis maupun ekspatriat yang ada di Indonesia.

Kebijakan baru impor produk hortikultura ini diatur melalui Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 60 Tahun 2012 tentang Ketentuan Impor Produk Hortikultura yang ditandatangani pada 21 September, dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 60 Tahun 2012 tentang Ketentuan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) yang ditandatangani pada 24 September 2012. Kedua beleid ini merupakan turunan dari Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura.

Adapun kedua puluh komoditas hortikultura tersebut adalah 10 jenis buah, seperti mangga, jeruk, dan pepaya; tujuh jenis sayuran, seperti kol, kentang, bawang merah, dan bawang putih; serta tiga tanaman hias, seperti anggrek dan krisan.

ROSALINA

Berita terkait

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

12 jam lalu

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), membentuk kelompok tani mahasiswa sebagai ujung tombak masa depan bangsa yang harus memiliki konsen terhadap sektor pertanian.

Baca Selengkapnya

Mentan Ajak Para Jenderal TNI Kawal Optimasi dan Pompanisasi

15 jam lalu

Mentan Ajak Para Jenderal TNI Kawal Optimasi dan Pompanisasi

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, bersama para perwira tinggi Jenderal TNI siap bergerak bersama memastikan program optimasi lahan rawa (Oplah) dan pompanisasi di seluruh Indonesia berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

1 hari lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Kelakuan SYL saat Jadi Mentan: Palak Rp 1 Miliar untuk Umrah Sekeluarga Sampai Beli Keris Rp 105 Juta

1 hari lalu

Kelakuan SYL saat Jadi Mentan: Palak Rp 1 Miliar untuk Umrah Sekeluarga Sampai Beli Keris Rp 105 Juta

Fakta Terbaru Sidang Syahrul Yasin Limpo (SYL), di antaranya pejabat Kementan diminta Rp 1 miliar

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Janji Bersihkan Kementerian dari Korupsi

1 hari lalu

Menteri Pertanian Janji Bersihkan Kementerian dari Korupsi

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan tidak pandang bulu dalam pemberantasan korupsi di lembaganya.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Irit Bicara Usai Diperiksa soal Auditor BPK Minta Rp12 Miliar Demi Opini WTP

1 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Irit Bicara Usai Diperiksa soal Auditor BPK Minta Rp12 Miliar Demi Opini WTP

BPK meminta keterangan Syahrul Yasin Limpo berkaitan kesaksian anak buahnya soal ada auditor BPK meminta uang agar Kementan dapat opini WTP

Baca Selengkapnya

Mobil Mercedes Benz Sprinter Disita KPK, Ini Kata Syahrul Yasin Limpo

1 hari lalu

Mobil Mercedes Benz Sprinter Disita KPK, Ini Kata Syahrul Yasin Limpo

Dalam kesempatan yang berbeda, kuasa hukum Syahrul Yasin Limpo, Djalamudin Koedoeboen, mengatakan belum mengetahui soal mobil yang disita KPK itu.

Baca Selengkapnya

Dirjen Hortikultura Kementan Sebut Rp4 Miliar Lebih Dianggarkan untuk Keperluan SYL

2 hari lalu

Dirjen Hortikultura Kementan Sebut Rp4 Miliar Lebih Dianggarkan untuk Keperluan SYL

Dirjen Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto mengungkapkan ada anggaran Rp4 miliar lebih untuk memenuhi keperluan Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Kementan Optimalisasi Lahan Rawa di Aceh Utara untuk Genjot Indeks Pertanian

2 hari lalu

Kementan Optimalisasi Lahan Rawa di Aceh Utara untuk Genjot Indeks Pertanian

Tujuan utama optimasi lahan rawa adalah optimalisasi lahan yang terintegrasi dengan upaya peningkatan taraf hidup petani melalui bantuan pengembangan sistem irigasi.

Baca Selengkapnya

Saksi: SYL Minta Rp105 Juta ke Ditjen Tanaman Pangan Kementan untuk Bayar Keris Emas

2 hari lalu

Saksi: SYL Minta Rp105 Juta ke Ditjen Tanaman Pangan Kementan untuk Bayar Keris Emas

Pejabat di Kementerian Pertanian, Edi Eko Sasmito, bersaksi direktoratnya mendapat jatah pembayaran pembelian keris emas Rp105 juta dari SYL

Baca Selengkapnya