TEMPO Interaktif, Jakarta:Perusahaan Gas Negara (PGN) dan produsen gas ConocoPhilips menandatangani kontrak jual-beli gas senilai US$ 4,3 miliar atau sekitar Rp 39 triliun. Dengan kontrak baru itu, diperkirakan PGN akan memperoleh tambahan pendapatan sekitar US$ 200 juta per tahun. Gas sebanyak 2,3 triliun kaki kubik akan dipasok untuk memenuhi kebutuhan industri di Jawa Barat, selama 17 tahun. Harga gas yang dibeli PGN dengan landed cost di Muara Tawar senilai US$ 2,8 per mmbtu (mile mile british thermal unit), dan di Tegal Gede senilai US$ 2,9 per mmbtu. Rencananya, gas akan diambil dari lapangan gas Corridor Block, Sumatera Selatan, yang dioperasikan oleh ConocoPhilips. Suplai pertama akan dilakukan awal tahun 2007 sebesar 170 juta kaki kubik per hari (mile mile standart cubic feed per day/mmscfd). Pasokan akan terus ditingkatkan hingga mencapai 400 mmscfd pada tahun 2012, sampai kontrak berakhir pada 2023. Dirut PT PGN (Persero), WMP Simanjuntak mengatakan kontrak baru tersebut cukup untuk menambah suplai gas ke konsumen di Jawa Barat. Sebelumnya, PGN telah meneken kontrak jual-beli gas dengan PT Pertamina (Persero) sebanyak 250 mmscfd, dari lapangan gas Pagar Dewa, Sumatera Selatan. Gas akan dialirkan mulai pertengahan tahun 2006, selama 15 tahun. "Jadi total gas yang didistribusikan PGN tahun 2007 mencapai 650 mmscfd, atau 2,5 kali lebih besar dari bisnis distribusi PGN tahun lalu," ujarnya usai acara penandatanganan, di Jakarta, Senin (9/8). Ia menambahkan, tambahan pendapatan yang akan diterima dari penjualan gas tersebut sekitar 80 persen dari pendapatan perseroan tahun 2003 lalu. Diperkirakan, penerimaan akan terus meningkat hingga US$ 500 juta per tahun pada 2011, atau dua kali lipat pendapatan tahun 2003. Retno Sulistyowati - Tempo News Room