TEMPO Interaktif, Jakarta:Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) memeriksa Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Ariffi Nawawi terkait penjualan dua kapal tanker raksasa. KPPU juga akan segera memanggil direksi dan pejabat Pertamina lain. Konsultan tender penjualan tanker itu, Goldmansachs, juga akan diperiksa. Ketua tim pemeriksa kasus tanker, Pande Radja Silalahi, di Jakarta, Jumat (6/8), mengatakan pemeriksaan akan dilakukan terhadap semua pihak yang terkait untuk memperoleh informasi sebanyak-banyaknya tentang kasus tersebut. Sesuai undang-undang, pemanggilan juga bisa dilakukan terhadap peserta tender lain yang diduga dirugikan, Essar Shipping Ltd., meskipun perusahaan itu tidak melapor ke KPPU. Pande menjelaskan, pemeriksaan kali ini merupakan pemeriksaan pendahuluan. Dirut Pertamina, yang pertama kali diperiksa, memberikan keterangan selama sekitar 2,5 jam kepada tim KPPU yang beranggotakan Sutrisno Iwantono dan Tajudin Nursaid. "Pak Ariffi terbuka sekali memberikan informasi," ujarnya usai pemeriksaan. Menurutnya, pertanyaan yang diajukan tim sifatnya masih umum. Ia menyebutkan, pertanyaan dimulai dari latar belakang penjualan tanker, proses tender, hingga serah terima salah satu kapal kepada pemenang tender. Tim juga menanyakan perkembangan terbaru, termasuk satu tanker lagi yang saat ini sedang dirakit di galangan kapal Hyundai Heavy Industries, Korea Selatan.Dari pemeriksaan pertama ini, lanjut dia, tim ingin mengetahui duduk perkara yang sebenarnya. Untuk sementara, informasi yang digunakan sebagai acuan adalah laporan dari beberapa elemen masyarakat seperti Masyarakat Profesional Madani (MPM) dan Serikat Pekerja Pertamina. Tim juga mengumpulkan guntingan berita (kliping) dari berbagai media massa dalam dan luar negeri. Namun, Pande mengaku belum bisa membuat kesimpulan dari pemeriksaan perdana itu. Pihaknya juga belum menemukan indikasi adanya pelanggaran usaha. "Baru memeriksa 2-3 jam, bagaimana sudah bisa membuat kesimpulan," ujarnya. Retno Sulistyowati - Tempo News Room