Kredit Bermasalah Pulih, Laba Bersih BRI Naik

Reporter

Editor

Abdul Malik

Kamis, 31 Januari 2013 19:22 WIB

ATM Bank BRI. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Laba bersih PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sepanjang 2012 naik 22,79 persen menjadi Rp 18,5 triliun dari periode yang sama di 2011. Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia, Sofyan Basir menjelaskan, laba terdorong peningkatan pendapatan berbasis biaya (fee based), rasio kredit bermasalah yang membaik, meningkatnya recovery risk kredit bermasalah dan penurunan biaya dana (cost of fund).

"Itu yang membuat laba kami meningkat," ujar Sofyan dalam paparan kinerja 2012 di Gedung Bank Rakyat Indonesia, Kamis, 31 Januari 2013.

Sofyan memaparkan, pendapatan berbasis biaya dan pendapatan non operasional dari perbaikan kredit bermasalah naik 47,8 persen dari posisi Rp 5,5 triliun pada Desember 2011 menjadi Rp 8,2 triliun pada Desember 2012. Adapun pendapatan berbasis biaya diantaranya disokong oleh peningkatan transaksi melalui anjungan tunai mandiri (ATM).

Selama periode 2009-2012, jumlah ATM BRI meningkat signifikan, dari 3.778 pada 2009 menjadi 14.292 pada akhir 2012. Peningkatan jumlah ATM diikuti peningkatan transaksi. "Jumlah transaksi ATM BRI meningkat lebih dari 5 kali lipat selama periode 2009-2012," ucapnya. Dari sekitar 144,2 juta transaksi di tahun 2009 menjadi 789,2 juta transaksi di akhir tahun 2012. Adapun secara nominal terjadi peningkatan signifikan dari Rp 71,6 triliun di tahun 2009 menjadi Rp 429,2 triliun di akhir 2012. "Terjadi peningkatan sekitar 6 kali lipat," ucap Sofyan.

Sofyan menjelaskan, NPL BRI juga terjaga meski kredit tumbuh cukup tinggi yakni 22,80 persen secara tahunan. BRI menargetkan pertumbuhan berada di kisaran 18-22 persen pada 2012. Rasio kredit bermasalah (NPL) tercatat menurun dari 1,78 persen (gross) pada Desember 2012 menjadi 2,30 persen pada Desember 2011.

Direktur Bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) BRI Djarot Kusumayakti mengungkapkan NPL kredit mikro bahkan tercatat menurun meski kredit segmen ini tumbuh pesat. Pada kuartal III 2012 kredit tercatat mencapai Rp 4,8 triliun dan naik menjadi Rp 5,73 triliun pada kuartal IV 2012. "Dibanding tahun sebelumnya, peningkatan mencapai dua kali lipat," ucapnya. Adapun NPL kredit UMKM BRI per akhir Desember 2012 tercatat 1,09 persen.

Tahun ini, BRI menargetkan pertumbuhan kredit bertahan di kisaran 18-22 persen. Adapun laba diproyeksikan tumbuh 15-18 persen.

MARTHA THERTINA


Berita Terpopuler Lainnya:
Skandal Suap PKS, Ada Wanita Sedang Bermesraan

Kurir Suap Daging Ditangkap Bersama Gadis Muda

Tersangka Suap Daging PKS Sewa Gadis Rp 10 Juta?

Gratifikasi Seks? Presiden PKS Tersenyum

Presiden PKS Jadi Tersangka Suap Impor Daging

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

11 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

20 jam lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu

IHSG menutup sesi di level 7,328.1 atau +1,12 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Regional Surabaya Buka Lowongan Kerja, Fresh Graduate Bisa Lamar

1 hari lalu

BRI Regional Surabaya Buka Lowongan Kerja, Fresh Graduate Bisa Lamar

Bank BRI membuka rekrutmen Brilian Banking Officer Program (BPOP) Batch 2 tahun 2024 periode 15-22 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Sejak Akhir 2023, OJK Blokir 5.000 Rekening yang Terlibat Judi Online

5 hari lalu

Sejak Akhir 2023, OJK Blokir 5.000 Rekening yang Terlibat Judi Online

OJK memblokir ribuan rekening yang berhubungan dengan judi online.

Baca Selengkapnya

Mengenal Fitch Ratings dan BBB yang Diraih Bank Mandiri untuk Peningkatan Peringkat

6 hari lalu

Mengenal Fitch Ratings dan BBB yang Diraih Bank Mandiri untuk Peningkatan Peringkat

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mendapatkan kenaikan peringkat pada level BBB dari lembaga internasional, Fitch Ratings. Apa artinya?

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

19 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

19 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

28 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

28 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya