TEMPO.CO, Jakarta -Banjir beberapa pekan terakhir menyebabkan lahan di sejumlah setra produksi padi tergenang. Akibatnya, musim panen di sejumlah wilayah diprediksi bakal mundur. "Panennya akan mundur 25 hari," ujar Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Tohir ketika dihubungi Tempo, Rabu, 23 Januari 2013.
Daerah yang terendam itu antara lain Karawang, Kudus, dan Demak. "Juga persawahan yang berada di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo," ujarnya.
Menurutnya, saat ini sekitar 80 ribu hektar lahan padi terendam banjir. Dari jumlah tersebut 50 persen diprediksi rusak total sehingga pentani mesti melakukan penggantian benih. "Kendalanya petani kesulitan mengganti benih karena keterbatasan dana," kata Winarno.
Sementara itu Menteri Pertanian Suswono mengatakan tingginya curah hujan menyebabkan tanaman padi dan pertanian lainnya rusak. Untuk mengurangi dampaknya, pemerintah akan memberikan benih pada petani yang tanamannya rusak total.
Direktur Perbenihan Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Bambang menambahkan, sisa Cadangan Benih Nasional (CBN) dari stok 2012 masih ada sekitar 12.500 ton atau setara dengan 500 hektare lahan sawah. "Tahun ini, pengadaan CBN tanaman padi mencapai 20 ribu ton," kata Bambang.
Pada Desember 2012, luas lahan padi yang terendam banjir mencapai 60.434 hektare. Januari ini diperkirakan meningkat menjadi 86.682 hektare. Jumlah itu akan mulai turun menjadi 50.856 hektar pada Februari mendatang, karena curah hujan diprediksi mulai berkurang. Potensi kehilangan produksi padi akibat banjir ini diperkirakan sekitar 145 ribu ton gabah kering giling.
ROSALINA
Berita terkait
Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya
3 jam lalu
Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?
Baca SelengkapnyaSempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya
2 hari lalu
Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaSidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi
3 hari lalu
Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya
7 hari lalu
Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.
Baca SelengkapnyaKesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado
9 hari lalu
Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.
Baca SelengkapnyaDewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi
9 hari lalu
Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.
Baca SelengkapnyaKuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto
10 hari lalu
Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.
Baca SelengkapnyaSidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar
10 hari lalu
Beberapa rahasia terungkap saat sidang Syahrul Yasin Limpo, termasuk adanya permintaan Rp 50 miliar dari Ketua KPK saat itu Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaEks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri
14 hari lalu
Eks ajudan Syahrul Yasin Limpo mengetahui adanya permintaan uang sebesar Rp 50 miliar dari mantan Ketua KPK Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaUsut TPPU Syahrul Yasin Limpo, KPK Panggil Kepala Biro Umum Setjen Kementan
30 hari lalu
KPK memanggil Kabiro Umum Setjen Kementan sebagai saksi dalam penyidikan TPPU Syahrul Yasin Limpo.
Baca Selengkapnya