Penjualan Domestik Tekstil Bakal Turun 10 Persen  

Selasa, 8 Januari 2013 17:42 WIB

Buruh bekerja di pabrik tekstil. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) memproyeksikan penjualan domestik pada 2013 akan turun sekitar 10 persen. "Pada 2013, penjualan domestik diprediksi mencapai US$ 6,8 miliar, turun dibandingkan dengan 2012 yang mencapai US$ 7,6 miliar," kata Ketua Umum API, Ade Sudrajat, dalam paparan kinerja akhir tahun dan proyeksi 2013 di kantor API, Selasa, 8 Januari 2013.

Secara total, atau setelah ditambah pendapatan ekspor, total penjualan produk tekstil pada 2013 diprediksi turun 5 persen dari 2012. Total penjualan pada 2012 mencapai US$ 20,2 miliar. "Mungkin minus 5 persen atau sekitar US$ 18 miliar," katanya. API memasang target optimisris total penjualan naik 3 persen dari 2012.

Penurunan penjualan disebabkan beberapa hal, yaitu dampak dari kebijakan kenaikan upah buruh dan tarif dasar listrik. Ade menilai relokasi yang harus dilakukan pengusaha tekstil juga memicu penurunan penjualan. "Masa transisi, termasuk relokasi yang juga memerlukan transisi. PHK juga mungkin perlu transisi. Jadi, begitu banyak yang harus dilakukan, sehingga menghambat penjualan," katanya.

API juga memprediksi kenaikan harga tekstil dan produk tekstil yang mencapai 16,7 persen. "Ini merupakan snowball effect dari kenaikan listrik, UMK, dan gas," katanya. API mendorong pasar dalam negeri untuk tetap bisa bersaing dengan produk impor yang harganya tetap. Ia mengingatkan kemungkinan masyarakat akan memilih produk impor daripada produk dalam negeri. "Pasar akan berbicara lain karena budaya kita bukan seperti yang ditanamkan Korea," katanya.

Kenaikan harga, kata Ade, juga membuat Indonesia berpotensi kehilangan pasar luar negeri. Menurut dia, ada tendensi pembeli luar negeri tidak akan mau menyesuaikan harga dan memilih produsen lain. Lagi pula Indonesia baru mengisi US$ 13 miliar dari total perdagangan tekstil dunia yang US$ 700 miliar, sehingga bukan tidak mungkin konsumen asing akan memilih pasar lain. "Kita baru pemain cadangan. (Dengan kebijakan internal) berlaku seakan kita pemain utama," katanya.

ANANDA TERESIA

Berita terkait

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

11 hari lalu

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.

Baca Selengkapnya

Tanpa Lawan, PM Bangladesh Sheikh Hasina Dilantik Empat Kalinya Berturut-turut

8 Januari 2024

Tanpa Lawan, PM Bangladesh Sheikh Hasina Dilantik Empat Kalinya Berturut-turut

Seperti sudah diperkirakan, PM Bangladesh Sheikh Hasina meraih masa jabatan keempat berturut-turut, dan partainya menang mayoritas dalam pemilu.

Baca Selengkapnya

Pemilu Bangladesh Diboikot Oposisi, PM Sheikh Hasina Perpanjang Masa Jabatan

7 Januari 2024

Pemilu Bangladesh Diboikot Oposisi, PM Sheikh Hasina Perpanjang Masa Jabatan

PM Sheikh Hasina bersiap memenangkan masa jabatan keempat berturut-turut dalam pemilihan umum penuh kekerasan dan diboikot oposisi utama.

Baca Selengkapnya

Pakaian Bekas Malaysia Banyak Masuk Indonesia, Bisnisnya Ternyata Menggiurkan

1 April 2023

Pakaian Bekas Malaysia Banyak Masuk Indonesia, Bisnisnya Ternyata Menggiurkan

Di Malaysia, bisnis pakaian bekas atau bundle business terus menggeliat. Permintaan pakaian bekas terus melonjak di Malaysia.

Baca Selengkapnya

Soal Impor Pakaian Bekas, Asosiasi Tekstil: Tidak Semua Layak Pakai

1 April 2023

Soal Impor Pakaian Bekas, Asosiasi Tekstil: Tidak Semua Layak Pakai

Menkop UKM Teten Masduki mengatakan langkah pemerintah menyetop selundupan impor pakaian bekas ilegal sudah tepat.

Baca Selengkapnya

Ribuan Ton Pakaian Bekas Masuk Indonesia Tiap Tahun, Asosiasi Tekstil: Paling Banyak dari Malaysia

1 April 2023

Ribuan Ton Pakaian Bekas Masuk Indonesia Tiap Tahun, Asosiasi Tekstil: Paling Banyak dari Malaysia

Tidak jarang pakaian bekas yang masuk Indonesia merupakan pakaian donasi yang sebenarnya diberikan secara cuma-cuma.

Baca Selengkapnya

Cuti Bersama Lebaran Ditambah, Asosiasi Pertekstilan: Negeri Ini Sedang Krisis Ketidakpastian Regulasi

26 Maret 2023

Cuti Bersama Lebaran Ditambah, Asosiasi Pertekstilan: Negeri Ini Sedang Krisis Ketidakpastian Regulasi

API menilai penambahan hari cuti bersama dapat mengganggu perencanaan produksi dan suplai material dari distributor.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Imbau Perusahaan Beri THR Lebih Awal, API: Kami Berikan Paling Lambat 7 Hari sebelum Lebaran

26 Maret 2023

Pemerintah Imbau Perusahaan Beri THR Lebih Awal, API: Kami Berikan Paling Lambat 7 Hari sebelum Lebaran

Pengusaha pertekstilan akan tetap membayar tunjangan hari raya atau THR sesuai ketentuan yang ada.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Luhut Bicara Pembengkakan Biaya Kereta Cepat, PHK Massal Industri Garmen

31 Oktober 2022

Terpopuler: Luhut Bicara Pembengkakan Biaya Kereta Cepat, PHK Massal Industri Garmen

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim masalah pembengkakan ongkos kereta cepat sudah kelar.

Baca Selengkapnya

Bisnis Baju Bekas Tak Dilarang, Mendag: Yang Tidak Boleh Itu Impor

12 Agustus 2022

Bisnis Baju Bekas Tak Dilarang, Mendag: Yang Tidak Boleh Itu Impor

Kementerian Perdagangan memusnahkan baju bekas impor senilai Rp 8,5 miliar hingga Rp 9 miliar.

Baca Selengkapnya