Peternak Minta Kompensasi Korban Flu Burung  

Senin, 7 Januari 2013 16:36 WIB

TEMPO/Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Jakarta - Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia (Himpuli) meminta pemerintah tidak hanya mengalokasikan anggaran untuk dana kompensasi penggantian itik yang terkena depopulasi (pemusnahan) terbatas. Ketua Umum Himpuli Ade Meirizal Zulkarnain mengatakan, kompensasi juga harus diberikan kepada peternak yang unggasnya mati karena virus flu burung (H5N1) clade 2.3.2.

"Pemerintah harus fair dalam menghitung nilai kompensasi kepada peternak unggas," kata Ade saat dihubungi Tempo, Senin, 7 Januari 2013.

Ia meminta nilai kompensasi untuk itik yang terkena depopulasi terbatas dinilai tidak hanya berdasarkan biaya produksi, tapi juga nilai ekonomis unggas. Menurut perhitungannya, dana kompensasi untuk itik yang terkena depopulasi terbatas terbagi atas dua jenis itik. Itik produktif yang sudah mulai bertelur minimal mendapat kompensasi Rp 50 ribu per ekor. Sedangkan untuk itik pedaging minimal dikompensasi sebesar Rp 30 ribu per ekor.

Ade berpendapat itik yang mati karena terkena virus flu burung harus diberi jaminan restrukturisasi utang peternak kepada perbankan. "Yang penting pemerintah harus memberikan jalan keluar kepada peternak yang unggasnya mati, karena mereka tetap harus melanjutkan bisnisnya," kata Ade.

Selain itu, bagi unggas yang mati karena flu burung, juga harus mendapat dana bantuan sosial peternakan yang telah digagas pemerintah dalam program budi daya unggas di pedesaan. Bantuan sosial ini setidaknya harus diberikan kepada peternak yang terjangkit virus, nilainya Rp 150 juta per kelompok ternak. Satu kelompok ternak terdiri atas delapan sampai sepuluh peternak unggas.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Syukur Iwantoro, mengatakan, dana kompensasi kepada peternak dalam rangka depopulasi terbatas diatur dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Dalam Pasal 44 disebutkan depopulasi terbatas dilakukan kepada itik sehat yang berada dalam radius potensi penularan penyakit hewan strategis.

"Dana kompensasi hanya diberikan untuk itik yang didepopulasi terbatas, bukan untuk unggas yang mati atau sakit karena terjangkit virus," kata Syukur kepada Tempo.

Untuk dana kompensasi depopulasi unggas ini, Syukur mengatakan pihaknya sudah mengusulkannya kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Namun, usul itu belum memasukkan perhitungan dana kompensasi yang akan diberikan karena masih menunggu persetujuan.

Seperti diketahui, ratusan ribu itik lokal mati mendadak akibat virus flu burung. Virus avian influenza atau flu burung yang selama ini endemis di Indonesia sejak 2003 berkode Clade 2.1 sub-Clade 2.1.3 yang hanya patogen pada unggas golongan ayam. Namun, kini virus AI yang menyerang itik berbeda dengan jenis sebelumnya karena memiliki Clade 2.3.2 yang lebih patogen menyebabkan tingkat kesakitan dan kematian cukup tinggi terhadap itik.

ROSALINA

Berita terkait

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

3 jam lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

2 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

3 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

3 hari lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

4 hari lalu

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

7 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

8 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

9 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

10 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

10 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

Beberapa rahasia terungkap saat sidang Syahrul Yasin Limpo, termasuk adanya permintaan Rp 50 miliar dari Ketua KPK saat itu Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya