TEMPO.CO, Washington - Pihak Gedung Putih-Pemerintah Amerika Serikat-dan Senat Partai Republik akhirnya sepakat menghindari ancaman jurang fiskal (fiscal cliff). Kesepakatan sementara yang diambil yakni kenaikan pajak bagi warga kaya di Amerika Serikat. "Sebagai gantinya, tunjangan pengangguran akan diperpanjang dan pemotongan belanja negara ditunda," kata Wakil Presiden Joe Biden seperti dikutip dari BBC pada Selasa, 1 Januari 2013.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan, kesepakatan tersebut akan berlaku permanen untuk menetapkan tarif pajak yang lebih tinggi pada warga berpendapatan tinggi, memperpanjang asuransi dan pajak kredit untuk perusahaan energi dan keluarga dengan anak-anak.
Namun, dalam pertemuan dengan Pemimpin Minoritas Senat Mitch McConnell sejak kemarin Malam, diambil kesepakatan berupa memperpanjang pemotongan pajak bagi orang Amerika yang berpenghasilan di bawah US$ 400 ribu dari usulan sebelumnya sebesar US$ 200 ribu. Dengan demikian, maka pajak pendapatan di atas USD 450 ribu akan naik 39,6 persen.
Selain itu, disepakati juga penundaan pengeluaran pemangkasan anggaran selama dua bulan. Laporan itu menyatakan, hal ini untuk memberi waktu kepada Kongres dan Gedung Putih untuk membuka negosiasi agar menghasilkan kesepakatan yang lebih luas.
AYU PRIMA SANDI | BBC
Berita terkait
Indonesia Tak Perlu Khawatir Resesi Ekonomi Global
11 Mei 2023
Anton menyarankan untuk memperkuat kekuatan domestik perekonomian Indonesia di antaranya dengan mengoptimalkan konsumsi rumah tangga sebagai motor penggerak utama perekonomian.
Baca SelengkapnyaJurus Jokowi Antisipasi Ancaman Resesi Global
5 September 2019
Pemerintah mengantisipasi perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang dikhawatirkan memicu potensi resesi semakin besar.
Baca SelengkapnyaTrump Mau Potong Pajak Penghasilan Cegah Resesi Amerika Serikat
21 Agustus 2019
Presiden Donald Trump mengatakan mulai mempertimbangkan untuk memotong pajak penghasilan untuk menghindari resesi Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaDonald Trump Didemo, Obama Sedang Apa?
23 Januari 2017
Jajak pendapat terbaru menunjukkan hanya 40 persen orang Amerika yang menyetujui Donald Trump.
Baca SelengkapnyaStimulus AS Dipangkas, Ekonomi Global Sehat
30 Januari 2014
"Tanpa stimulus moneter, pertumbuhan ekonomi global tentu lebih berarti."
Baca SelengkapnyaThe Fed Pangkas Stimulus Jadi US$ 65 Miliar
30 Januari 2014
Dana stimulus US$ 65 miliar per bulan mulai berlaku pada Februari 2014.
Baca SelengkapnyaFed Kurangi Stimulus, IHSG Menghijau
19 Desember 2013
Setelah kepastian pencabutan stimulus moneter AS, IHSG di Bursa Efek Indonesia segera menghijau pada Kamis, 19 Desember 2013.
Baca SelengkapnyaHatta: Tapering Off Pasti Lemahkan Rupiah
19 Desember 2013
"Memang kalau tapering off itu biasanya dolar menguat, akibatnya mata uang-mata uang regional melemah, termasuk rupiah."
Baca SelengkapnyaJelang Pengumuman The Fed, Wall Street Loyo
18 Desember 2013
"Investor pada dasarnya duduk di tangan-tangan mereka."
Baca SelengkapnyaShutdown AS Berakhir, Bank Indonesia Senang
18 Oktober 2013
Jika dibiarkan berlarut diyakini dapat memberikan dampak kepada ekonomi dunia.
Baca Selengkapnya