Stok Melimpah, Harga Sembako Malah Naik

Sabtu, 15 Desember 2012 19:07 WIB

Sejumlah warga antre untuk membeli sembako ketika berlangsungnya pasar murah di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (6/8). ANTARA/Ardiansyah Indra Kumala

TEMPO.CO, Surakarta - Stok ketersediaan bahan kebutuhan pokok di Surakarta berlebih jika dibandingkan kebutuhan tiap bulan. Bahkan ada barang kebutuhan pokok yang berlebih hingga ribuan ton. Tetapi, harga sebagian besar kebutuhan pokok itu justru naik menjelang Natal dan Tahun Baru.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo Doni Joewono mengatakan, dengan stok yang surplus, mestinya harga sembako turun. "Tapi harga malah naik. Ini yang harus dicari jawabannya," ujarnya saat inspeksi lapangan jelang Natal dan Tahun Baru, Jumat, 14 Desember 2012.

Misalnya untuk bawang merah, kebutuhan rata-rata tiap bulan 149 ton dan ketersediaannya mencapai 192 ton atau surplus 43 tahun. Tapi harganya justru naik hampir 40 persen dari Rp 8.300 pada Oktober menjadi Rp 11.700 per kilogram pada November 2012.

Komoditas utama seperti beras juga tidak jauh berbeda. Meskipun stok masih surplus 1.185 ton karena kebutuhan hanya 3.874 ton per bulan, sementara ketersediaan 5.060 ton, harganya justru naik. Yang beras yang semula Rp 7.300 menjadi Rp 7.500 per kilogram.

Menurut Doni, penyebab kenaikan harga karena ekspektasi masyarakat yang berlebihan. Masyarakat mengira ketersediaan barang menipis sehingga berlomba-lomba membeli. Pedagang pun memanfaatkan kondisi ini dengan menaikkan harga. "Padahal sebenarnya kita tidak kekurangan stok," katanya.

Doni mengatakan, hingga pekan kedua Desember 2012, Solo mengalami deflasi 0,02 persen. Ini di luar prediksi yang memperkirakan Solo inflasi 0,51 persen hingga minggu kedua. Jika inflasi bisa dipertahankan, dia optimistis inflasi tahunan Solo di bawah 3 persen. "Hingga November, inflasi Solo di angka 3,2 persen," ujarnya.

Salah seorang pedagang bawang merah di Pasar Legi, Sri Rahayu mengatakan harga naik dari awalnya Rp 8 ribu menjadi Rp 12 ribu. "Harga naik karena sekarang yang panen hanya Magetan. Saat harga Rp 8 ribu karena banyak daerah panen raya seperti Brebes dan Madura," katanya yang dalam sehari bisa menjual satu ton bawang merah.

Pedagang beras, Wiwik mengatakan harga beras naik Rp 200 per kilogram jika dibandingkan bulan lalu. Harga naik karena stok berkurang. "Sekarang beras kualitas super dijual Rp 9.000 per kilogram dan kualitas biasa Rp 7.700 per kilogram," katanya.

Doni mengatakan menjelang akhir tahun harus diwaspadai kenaikan harga beras. Sebab panen raya di beberapa daerah diprediksi mundur hingga dua bulan.

UKKY PRIMARTANTYO

Berita terkait

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

15 jam lalu

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

Yusuf Mansyur mengklaim investasi syariah paytren tidak menjadi tempat pencucian uang, dia tidak tergoda dengan uang yang dianggap tidak benar

Baca Selengkapnya

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

1 hari lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

2 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

3 hari lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

3 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

6 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Sebut Danramil Aradide Sering Beri Sembako Keluarga Pembunuhnya

6 hari lalu

Satgas Damai Cartenz Sebut Danramil Aradide Sering Beri Sembako Keluarga Pembunuhnya

Satgas Damai Cartenz mengatakan anggota KKB itu juga mengklarifikasi pernyataan kelompoknya yang menuding Danramil Aradide membagikan racun.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

7 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

9 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

10 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya