Infrastruktur Pelayaran Nasional Perlu Dibenahi  

Jumat, 7 Desember 2012 14:45 WIB

Sejumlah kendaraan turun dari kapal ferry seusai menyeberang di pelabuhan penyeberangan Bira Bulukumba-Selayar, Kamis (17/5). Meski libur panjang, tidak terjadi lonjakan penumpang dipelabuhan penyeberangan tersebut. TEMPO/Muliady

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku industri pelayaran nasional yang tergabung dalam Indonesian National Shipowners Association (INSA) menilai pembangunan infrastruktur sektor ini belum memadai. Komunikasi lintas departemen di bidang pelayaran masih belum sinkron untuk mendukung dan merangkul pelaku swasta nasional.

Ketua Umum INSA, Carmelita Hartoto, mengatakan yang diperlukan saat ini adalah optimalisasi galangan kapal yang ada di Indonesia. Dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan kapal yang mencapai 600-an unit pertahun, jumlah galangan yang beroperasi tak seimbang. "Sekarang galangan yang beroperasi maksimal ada 60 dari 200 galangan di Indonesia," kata Carmelita Hartoto, Jumat, 7 Desember 2012.

Lebih jauh ia menyatakan, selain penambahan unit baru, para pengusaha perkapalan juga perlu melakukan perawatan. Ia menjelaskan saat ini di Indonesia berlayar sekitar 12.000 unit kapal. Setiap kapal perlu perawatan setiap dua tahun untuk menjaga kelayakan kapal berlayar. "Setiap dua tahun ada 6.000 kapal yang perlu maintenence," katanya.

Carmelita menyatakan sekitar 60 persen kapal sudah berusia tua. Ia menyatakan para pelaku usaha perkapalan sangat mampu untuk mengadakan unit baru. "Bukan kami tak sanggup mendatangkan unit baru, tapi harus ada infrstrukturnya yang baik," katanya.

Rencana pemerintah untuk mulai membangun infrastruktur di wilayah timur Indonesia dianggap sebagai peluang yang bisa menghidupkan kembali usaha sektor pelayaran. Namun, Carmelita menilai perkembangannya berjalan lambat.

"Makanya kami minta anggaran Kementerian Perhubungan ditambah agar pembangunannya lancar," katanya.

Di lain pihak, Deputi Menteri Koordinator Perekonomian Bidang Industri dan Perdagangan, Edy Putra Irawadi, menilai industri pelayaran nasional masih prospektif di Indonesia. Namun sayang, hingga kini masalah menyangkut pelayaran, khusunya soal sinergitas antarkementrian, perlu ditingkatkan.

Pemerintah, menurut dia, saat ini berperan sebagai fasilitator untuk membuka peluang bagi pelaku usaha sektor ini. Sebagai otoritas, pemerintah tentunya membantu dengan regulasi yang bisa menjadi peluang. "Sinergi masih belum tercapai. Akibatnya menambah beban biaya yang ujungnya harga di konsumen tinggi," katanya.

FIRMAN HIDAYAT

Berita terkait

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

2 hari lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

5 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

10 hari lalu

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.

Baca Selengkapnya

Dirjen Hubud Apresiasi Kinerja Karyawan AirNav

15 hari lalu

Dirjen Hubud Apresiasi Kinerja Karyawan AirNav

Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, menerima kunjungan kerja Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni.

Baca Selengkapnya

Arus Balik: Jumlah Penumpang Kereta hingga Angka Kecelakaan Turun

15 hari lalu

Arus Balik: Jumlah Penumpang Kereta hingga Angka Kecelakaan Turun

Setelah Lebaran 2024, gelombang arus balik memulai perjalanan banyak orang kembali ke perantauan

Baca Selengkapnya

Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

16 hari lalu

Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberangkatkan peserta arus balik gratis Lebaran 2024 dengan 160 bus.

Baca Selengkapnya

Terminal Tirtonadi Solo Mulai Kirim Sepeda Motor Peserta Mudik Gratis Lebaran 2024 Kembali ke Perantauan

18 hari lalu

Terminal Tirtonadi Solo Mulai Kirim Sepeda Motor Peserta Mudik Gratis Lebaran 2024 Kembali ke Perantauan

Loading pengiriman sepeda motor, masuk ke truk, dan diberangkatkan sekitar pukul 14.00 menuju ke Terminal Pulo Gadung.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Siapkan 3 Armada Kapal Rute Panjang-Ciwandan untuk Arus Balik Lebaran

18 hari lalu

Kemenhub Siapkan 3 Armada Kapal Rute Panjang-Ciwandan untuk Arus Balik Lebaran

Kapal tersebut diperuntukkan bagi kendaraan sepeda motor dan mobil kecil. Sedangkan selama arus balik, truk 3 sumbu untuk sementara tak diperbolehkan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Siapkan Rencana Cadangan Penyeberangan Sumatera-Jawa

18 hari lalu

Pemerintah Siapkan Rencana Cadangan Penyeberangan Sumatera-Jawa

Salah satu instruksinya yakni mempercepat dikeluarkannya Surat Perintah Berlayar (SPB) kapal.

Baca Selengkapnya

Menhub Tinjau Persiapan Arus Balik di Bandara Soekarno-Hatta

18 hari lalu

Menhub Tinjau Persiapan Arus Balik di Bandara Soekarno-Hatta

AirNav Indonesia diminta untuk mengoptimalkan runway ketiga di Bandara Soekarno-Hatta.

Baca Selengkapnya