Menteri Agus Optimistis Ekonomi Terus Bertumbuh
Editor
Setiawan Adiwijaya
Kamis, 6 Desember 2012 13:21 WIB
TEMPO.CO, Nusa Dua - Menteri Keuangan Agus Martowardojo optimistis ekonomi Indonesia tetap tumbuh meski dihantui ancaman krisis global. Salah satu indikatornya, pertumbuhan ekonomi, yang pada 2010 tercatat 6,1 persen dan pada 2011 sebesar 6,5 persen.
Hingga kuartal ketiga 2012, pertumbuhan ekonomi terakumulasi mencapai 6,3 persen. "Kami optimistis ekonomi bisa tumbuh 6,3 persen hingga 6,5 persen sepanjang tahun 2012," kata Agus dalam sambutannya pada acara seminar internasional bertajuk "Financial Stability trough Effective Crisis Management and Inter-Agency Coordination" di Nusa Dua, Bali, Kamis, 6 Desember 2012.
Agus mengatakan, stabilitas ekonomi sukses dikelola. Hingga November, inflasi sebesar 4,32 persen year on year (yoy). Pada akhir tahun inflasi diharapkan berada di sekitar 4,5 persen (yoy).
Indikator nilai tukar rupiah, Agus menyatakan, bisa dikelola pemerintah di tingkat Rp 9, 353 per dolar Amerika, naik 751 poin untuk periode Januari sampai November 2012. "Sedikit lebih tinggi dari proyeksi pemerintah Rp 9, 250 per dolar Amerika," katanya.
Kinerja fiskal juga diyakini masih positif dan prospektif hingga akhir tahun. Realisasi pendapatan negara sampai akhir Oktober 2012 mencapai 73,4 persen dari target Rp 1.358 triliun. Pendapatan dari pajak telah mencapai 75,6 persen, dan non-pajak 66,7 persen.
Di sisi belanja, sampai akhir Oktober 2012 pemerintah telah menghabiskan 69,3 persen dari anggaran. Sedangkan subsidi energi masih tetap bermasalah pada tingkat 90,9 persen dari anggaran.
Agus sangat puas terhadap kinerja pasar keuangan, dengan peringkat investment grade, untuk peringkat kredit "Indonesia sovereign". Pada Desember tahun lalu, Fitch Ratings menaikkan peringkat obligasi global Indonesia dari BB + menjadi BBB-. Hal itu diikuti Moody Investors Service pada 18 Januari 2012 yang menempatkan obligasi Indonesia dari Ba1 menjadi Baa3 dengan outlook stabil.
"Posisi meningkat dari kelas spekulatif menjadi investment grade, mencerminkan meningkatnya kepercayaan masyarakat global terhadap fundamen ekonomi Indonesia," kata Agus.
ANGGA SUKMA WIJAYA