Eksportir Apel Keluhkan Aturan Baru Indonesia

Selasa, 13 November 2012 20:19 WIB

TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Washington - Eksportir apel Amerika Serikat mengeluhkan aturan baru impor Indonesia. Aturan pemeriksaan baru pada label buah-buahan impor dan sayuran itu dianggap membatasi masuknya apel ke pasar Indonesia.

“Berdasarkan pembicaraan saya dengan importir, pengiriman tampaknya benar-benar berhenti,” kata Mark Powers, Wakil Presiden Dewan Hortikultura Northwest, di Yakima seperti dikutip The Seattle Times, Selasa, 13 November 2012.

Menurut Powers, setelah penundaan selama beberapa bulan, pejabat Indonesia menyatakan pengiriman yang berangkat setelah 28 Oktober akan mengikuti aturan baru. Namun kargo yang tiba di Jakarta sebelum tanggal itu tertahan di pelabuhan. Ketidakpastian aturan itu, kata dia, membuat para eksportir apel, pil, dan ceri mengubah rute perjalanan kapal laut yang semula menuju Indonesia ke pasar lain.

Powers mengatakan petani dan pengirim masih mencari tahu peraturan baru di Indonesia. Persyaratan baru itu, antara lain, isi dari semua pengiriman harus diverifikasi oleh inspektur di Indonesia pada saat kedatangan atau oleh pihak ketiga di negara asal. Selain itu, kemasan produk harus ditulis dalam bahasa Indonesia, dan membawa label wajib seperti kode daur ulang.

Indonesia merupakan pasar tujuan ekspor apel terbesar kelima bagi Amerika Serikat. Sebelum Indonesia, ada Meksiko, Kanada, India, dan Cina atau Hong Kong. Aturan baru Indonesia menambah gangguan perdagangan ekspor apel Amerika yang sebelumnya terjadi di Cina. Agustus lalu, Cina berhenti mengeluarkan izin impor apel merah dan apel golden delicious untuk melindungi produsen dalam negeri. Maret lalu, apel Amerika Serikat juga kesulitan masuk Korea Selatan karena kekhawatiran terhadap hama dan penyakit.

Panen apel di Amerika Serikat tahun ini terbilang buruk akibat embun beku di New York dan Michigan. Jadi, meski gangguan perdagangan terjadi akibat adanya penerapan aturan baru di Indonesia, Amerika tak terlalu rugi. “Kalau panen berhasil, kerugian amerika dari pasar apel Indonesia bisa mencapai US$ 40 juta atau lebih per tahun,” katanya.

Negara bagian Washington memproduksi sekitar 60 persen Apel untuk kebutuhan dalam negeri dan menyumbang hingga 90 persen ekspor apel. Pada kurun 2010-2011, Amerika memproduksi apel senilai US$ 3,35 miliar. Sepertiga dari jumlah itu diekspor ke lebih dari 60 negara.

Desmond O'Rourke, pensiunan profesor ekonomi di Washington State University dan konsultan buah-perdagangan di Pullman, melihat Indonesia sebagai suatu ujian yang kritis.

AMANDRA MUSTIKA MEGARANI | THE SEATTLE TIMES

Berita Terpopuler:

Jokowi: Kartu Jakarta Sehat Tak Gratis

Di Mana Holly Petraeus Saat David Akui Selingkuh?

Begini Cara Bos CIA Sembunyikan E-mail ke Pacarnya

Jokowi Minta Rumah Susun Segera Dihuni

Disiapkan Rp 600 Miliar untuk Kampung Deret Jokowi

Kata Ibas Soal DPR Pemeras BUMN


Berita terkait

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

23 jam lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

9 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

11 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

11 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

11 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

11 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

11 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

12 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

58 hari lalu

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

Kementerian perdagangan sebut Indonesia bisa kalahkan Vietnam jika sudah melakukan kesepakatan perjanjian dagang dengan Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Dorong Selandia Baru Tingkatkan Ekspor Daging Sapi dan Domba Bersertifikat Halal ke RI

28 Februari 2024

Ma'ruf Amin Dorong Selandia Baru Tingkatkan Ekspor Daging Sapi dan Domba Bersertifikat Halal ke RI

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong agar ekspor daging sapi dan domba bersertifikasi halal dari Selandia Baru ke Indonesia bisa ditingkatkan.

Baca Selengkapnya