Banyuwangi Minta 10 Persen Tambang Tumpang Pitu  

Reporter

Editor

Agoeng Wijaya

Rabu, 7 November 2012 15:39 WIB

Abdullah Azwar Anas. TEMPO/Yosep Arkian

TEMPO.CO, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berikrar akan tetap meminta jatah saham (golden share) minimal 10 persen kepada perusahaan pemegang kuasa pertambangan emas Tujuh Bukit di Gunung Tumpang Pitu. "Golden share itu harga mati," kata dia kepada wartawan, Rabu, 7 November 2012.

Azwar Anas mengaku telah berkonsultasi dengan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Hasilnya, kedua lembaga itu memperbolehkan pemerintah daerah mendapat jatah saham dari perusahaan tambang emas yang beroperasi di Desa Sumber Agung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, tersebut. "Pintunya sudah ada," ujarnya.

Azwar Anas menjelaskan, sebelumnya, permintaan saham itu sudah mendapat persetujuan dari PT Indo Multi Niaga (IMN), pemegang kuasa pertambangan tambang Tujuh Bukit. Namun, belakangan, IMN menjual 80 persen sahamnya kepada empat korporasi sehingga pemerintah Banyuwangi kembali bernegosiasi dengan korporasi tersebut.

IMN mengantongi izin kuasa eksplorasi pertambangan emas di Gunung Tumpang Pitu hingga Juli 2014 mendatang. Potensi emas di gunung tersebut mencapai 2 juta ounce. Adapun potensi perak mencapai 80 juta ounce. Nilai tambangnya ditaksir sekitar US$ 5 miliar atau sekitar Rp 50 triliun.

Dalam eksplorasi, IMN menggandeng mitra asal Australia, Intrepid Mines Limited. Namun kerja sama keduanya berantakan. IMN malah menjual sahamnya kepada Edwin Soeryadjaya, Komisaris Utama PT Adaro Energy Tbk. Adapun Interpid, yang juga punya saham PT IMN, memasukkan nama Surya Paloh, bos Media Group.

Menurut Anas, pemerintah Banyuwangi tidak akan mencampuri konflik rebutan saham yang kini melanda IMN. "Kepentingan saya adalah bagaimana rakyat mendapat keuntungan dengan golden share itu," katanya.

Koordinator LSM Islamic Center for Democracy and Human Rights Empowerment (Ichdre) Banyuwangi, Edhi Sujiman, mengatakan, jatah saham 10 persen yang akan didapat oleh daerah tidak akan sebanding dengan potensi risiko bencana yang akan merugikan warga.

Sebab, ribuan warga di sekitar pertambangan hidup sebagai petani dan nelayan. Karakter aktivitas tambang yang rakus air, kata dia, akan mematikan ekonomi petani. "Limbah yang akan dibuang ke laut pasti mematikan nelayan," kata dia.

Naiknya pendapatan asli daerah dari perolehan saham, menurut Edhi, juga belum tentu membuat masyarakat menjadi makmur. Dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Daerah Banyuwangi tahun ini, misalnya, 60 persen uang daerah habis untuk gaji pegawai. "Jadi masalahnya ada pada komitmen pemerintah, mau berpihak pada kepentingan ekonomi masyarakat atau tidak," kata dia.

IKA NINGTYAS

Terpopuler:

Dahlan Belum Lapor, KPK Sudah Tahu

Tak Bayar Gaji, Dirut Metro TV Dilaporkan ke Polda

IS, Terduga Peminta Upeti BUMN Terbaru

Anggota DPR Mengaku Bukan Nabi, Juga Bukan Napi

Megawati Panggil Sumaryoto Soal Laporan Dahlan

Berita terkait

Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi

5 hari lalu

Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi

Celios memaparkan akan ada dampak buruk ekonomi dan lingkungan jika pemerintah memberikan izin tambang untuk ormas keagamaan.

Baca Selengkapnya

Terus Perpanjangan Kontrak Freeport Sampai 2061, Bagaimana Kronologinya Sejak Kontrak Pertama?

10 hari lalu

Terus Perpanjangan Kontrak Freeport Sampai 2061, Bagaimana Kronologinya Sejak Kontrak Pertama?

Kontrak Freeport adalah salah satu kontrak pertambangan terbesar dan paling signifikan di dunia, yang terletak di Provinsi Papua, Indonesia.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

12 hari lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

13 hari lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

16 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

16 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

18 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

21 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

24 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

25 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya