Dow Jones Naik 1 Persen di Hari Pemilihan Presiden

Reporter

Editor

viva

Rabu, 7 November 2012 07:36 WIB

REUTERS/Brendan McDermid

TEMPO.CO, New York - Harga saham di bursa Amerika Serikat ditutup kembali menguat pada transaksi di hari Selasa waktu setempat meski masih ada ketidakpastian atas hasil pemilihan presiden.

Dalam perdagangan semalam indeks Dow Jones ditutup naik 133 poin (1,02 persen) ke level 13.245,68. Indeks saham teknologi Nasdaq menguat 12,27 pooin (0,41 persen) ke posisi 3.011,93, serta indeks S&P 500 juga naik 11,13 poin (0,79 persen) menjadi 1.428,39.

Indeks yang mengukur volatilitas ketakutan investor di pasar, CBOE VIX turun dibawah 18.

“Kami melihat pasar berhasil reli meskipun tidak ada berita,” kata Matt Cheslock, broker dari Virtu Financial. “Pemilihan ini justru dianggap waktu yang tepat oleh para investor untuk menempatkan dananya dalam aset yang dianggap berisiko meskipun belum tahu apa yang akan terjadi nanti. Tetapi kita akan melihat reli dalam sepekan ini sambil menunggu kepastian hasil pemilihan.”

Hasil pemilihan akan semakin dekat baik presiden yang masih menjabat saat ini Barack Obama maupun penantang dari Partai Republik Mitt Romney telah mendapat dukungan di menit-menit terakhir. Siapapun yang akan menang dan memimpin Amerika harus bisa mengatasi tebing fiskal yang menjulang, yang merupakan salah satu keprihatinan pasar saat ini.

“Jika kita telah mendapatkan kepastian dari hasil pemilihan, fokus pasar langsung berubah menjadi bagaimana mengatasi masalah tebing fiskal,” ujar Art Hogan, kepala strategi dari Lazard Capital Markets. Kita harus tetap hati-hati selama beberapa minggu kedepan jika kita memiliki keputusan, karena masalah fiskal akan berlarut-larut dalam waktu yang lama. “Dan yang dibutuhkan pasar saat ini adalah keputusan bagaimana mengatasi masalah fiskal,” ucapnya.

Harga komodits minyak mentah jenis WTI pada perdagangan Selasa ditutup melonjak US$ 3,06 (3,57 persen) menjadi US$ 88,71 per barel. Demikian pula harga emas untuk kontrak bulan Desember naik US$ 31,8 (1,89 persen) ke US$ 1.715 per troy ounce.

CNBC.COM/ VIVA B.K

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

20 jam lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

6 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

37 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

7 Oktober 2023

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya