TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan menyatakan pesawat Sriwijaya Air yang mengalami gangguan hidrolik sudah diterbangkan kembali. "Setelah dilakukan perbaikan dan pengecekan oleh inspektur penerbangan dari otoritas Bandara Juanda, Jawa Timur, pesawat sudah terbang kembali," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S. Ervan, melalui pesan pendek, Rabu, 24 Oktobe 2012.
Bambang menambahkan, kerusakan teknis biasa dihadapi setiap pesawat. Ada prosedur yang kemudian harus dilakukan bila ada permasalahan teknis. Prosedur tersebut termasuk pengecekan dan perbaikan dari otoritas bandara.
Kepala Humas PT Angkasa Pura I Merpin Butarbutar mengatakan pagi tadi pesawat Sriwijaya Air dengan rute penerbangan Surabaya-Jakarta telah kembali ke Bandara Juanda setelah sempat terbang. "Pesawat sudah terbang selama 15 menit, kemudian kembali ke bandara. Kejadiannya pukul 08.35," katanya.
Pekan lalu, Sriwijaya Air mengalami over run di Bandara Supadio, Pontianak. Pesawat tidak bisa mengerem saat melakukan pendaratan pada Jumat, 19 Oktober 2012. Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 16.00. Corporate Secretary PT Angkasa Pura II, Trisno Heryadi, mengatakan sedang terjadi hujan deras saat kejadian. Pesawat Sriwijaya Air tersebut baru saja mendarat dari Jakarta. Akibat insiden itu, bandara ditutup selama satu jam.
Belum lama ini pun Sriwijaya Air salah mendarat. Pesawat Sriwijaya Air salah mendarat di Bandara Tabing, Sumatera Barat, pada Sabtu sore, 13 Oktober 2012, sekitar pukul 17.06 WIB. Pesawat dengan nomor penerbangan SJY021 itu seharusnya mendarat di Bandara Internasional Minangkabau, Sumatera Barat.
"Pesawat Sriwijaya Air berangkat dari Bandara Polonia, Medan, mau ke Bandara Minangkabau. Namun, ada kesalahan sehingga mendarat di Bandara Tabing," kata Bambang beberapa waktu lalu.
Bambang menjelaskan, pesawat yang dipandu air traffic control (ATC) Bandar Udara Minangkabau tersebut mulai mendekati bandar udara dengan menggunakan radio navigasi ILS. Setelah melapor, ATC mengizinkan pendaratan dilakukan di landasan pacu atau runway 33. Nyatanya, pesawat tak juga mendarat di Bandara Minangkabau.
MARIA YUNIAR
Berita terkait
KAI Daop 8 Operasikan Tiga Kereta Tambahan dari Stasiun Malang
1 hari lalu
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Daerah Operasi 8 Surabaya mengoperasikan tiga kereta api tambahan keberangkatan dari Stasiun Malang
Baca SelengkapnyaMTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL
5 hari lalu
Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong adanya penyesuaian tarif KRL.
Baca SelengkapnyaBPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik
6 hari lalu
Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.
Baca SelengkapnyaJumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu
7 hari lalu
Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.
Baca SelengkapnyaDidesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility
10 hari lalu
OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN
13 hari lalu
Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.
Baca SelengkapnyaMudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi
20 hari lalu
Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.
Baca SelengkapnyaPLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran
23 hari lalu
PLN menjamin ketersediaan listrik di sejumlah titik transportasi umum.
Baca SelengkapnyaHingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan
25 hari lalu
AirNav Indonesia telah melayani 36.994 penerbangan sejak tanggal 3 April sampai dengan 11 April 2024 atau H+2 Lebaran.
Baca Selengkapnya8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik
29 hari lalu
Saat mudik, risiko mengalami kesemutan bisa terjadi. Perjalaan jauh dan duduk berjam-jam bisa menjadi pemicunya.
Baca Selengkapnya