TEMPO.CO, Yogyakarta - Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta masyarakat menghindari rentenir. Sebab, bank-bank besar sudah menyediakan fasilitas kredit dengan bunga rendah.
"Kredit mikro itu bunganya rendah. Tetapi rentenir yang bunganya lebih tinggi masih diminati," kata Sultan saat berpidato di International Microfinance Conference 2012 di Sheraton Mustika Resort and SPA, Yogyakarta, Senin, 22 Oktober 2012.
Rentenir, kata Sultan, selain memasang bunga tinggi, bunganya pun berbunga. Selain itu, tidak ada manajemen administrasi yang jelas sehingga masyarakat banyak yang "tercekik" utang.
Sultan berharap forum International Microfinance Conference 2012 di Sheraton bisa memberikan solusi bagi usaha mikro, kecil, dan menengah supaya dapat maju dan besar. "Semoga tidak ada lagi cerita sedih usaha mikro yang terlilit utang rentenir yang sistemnya bunga-berbunga," kata dia.
Menurut Sultan, salah satu hal yang membuat masyarakat enggan mengajukan kredit ke perbankan karena harus melalui proses administrasi yang berbelit. Di sisi lain, rentenir lebih sederhana karena tidak pernah melakukan proses administrasi sehingga uang cepat cair. “Ke rentenir, peminjam tinggal datang dan mengajukan pinjaman langsung cair. Akan tetapi, bunga sangat tinggi dan merupakan bunga berbunga,” katanya.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Syarifuddin Hasan menyatakan Kredit Usaha Rakyat meningkat dari tahun ke tahun. Sejak dicanangkan pada 2007 oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono, kini sudah Rp 87,97 triliun yang dikucurkan kepada masyarakat. Adapun jumlah nasabahnya mencapai 7,1 juta orang lebih. "Indonesia menjadi contoh microfinance," kata dia.