Pemerintah: Badan Penyangga Rotan Tidak Diperlukan  

Reporter

Editor

Zed abidien

Selasa, 16 Oktober 2012 15:36 WIB

Seorang pengunjung memilih tas berbahan dasar rotan, pada Finance & UMKM Expo di Semarang, Jateng, Jumat (25/5). ANTARA/R. Rekotomo

TEMPO.CO, Surakarta - Kebijakan pelarangan ekspor bahan baku rotan sejak awal 2012 membuat industri dalam negeri menggeliat. Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan, bahan baku rotan kini mudah didapat sehingga menguntungkan pengusaha mebel dan furnitur.

"Saat ini, ekspor produk olahan rotan nasional naik 40 persen dibanding tahun lalu. Pengusaha rotan juga menyatakan bahwa saat ini Indonesia lebih banyak ekspor dalam bentuk produk olahan," kata Bayu di Surakarta, Jawa Tengah, Selasa, 16 Oktober 2012.

Dia membantah informasi yang menyebutkan bahwa rotan sulit didapat dan harganya mahal. Jadi sempat muncul wacana pembentukan badan penyangga rotan untuk mengatur tata niaga rotan. Dia mengatakan, saat ini pemerintah tidak mendorong pembentukan badan penyangga karena mekanisme yang ada sudah bagus.

Yang perlu dilakukan adalah meminta produsen bahan baku rotan untuk menunda penjualan ke pelaku usaha rotan agar ada keseimbangan antara pasokan dan permintaan. Produsen bahan baku bisa memanfaatkan sistem resi gudang untuk rotan.

"Rotan masuk gudang, dinilai, dan hasil penilaian bisa digunakan untuk mengajukan kredit ke bank," kata Bayu. Dia mengatakan, saat ini Kementerian Perdagangan sudah mengeluarkan keputusan bahwa aturan tentang resi gudang bisa diterapkan terhadap rotan.

Kementerian Perdagangan mendorong tumbuhnya industri rotan di sentra produksi bahan baku. Yang paling realistis, produsen bahan baku rotan dari Sulawesi atau Kalimantan menjalani pelatihan cara mengolah rotan di sentra industri di Jawa Tengah atau Jawa Timur.

"Setelah kembali ke daerah asalnya, mereka bisa mengolah rotan sendiri," ujarnya. Dia menyatakan tidak harus produk jadi karena produk setengah jadi nantinya bisa dikirim ke Jawa untuk penyelesaian akhir, kemudian baru dijual.

Pengusaha produk olahan rotan juga tidak perlu takut bersaing dengan rotan sintetis produksi Cina. Sebab, ada perbedaan mendasar antara keduanya. "Itu seperti batik asli Solo dengan tekstil corak batik. Bedanya jelas sekali," katanya.

Jika pembeli hanya mencari barang murah, mereka akan membeli produk rotan sintetis. Tapi, jika ingin menghargai karya seni dan peduli lingkungan, konsumen pasti akan membeli rotan asli.

Ketua Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Surakarta, David Wijaya, mengatakan, hingga kini, perajin mebel rotan masih kesulitan bahan baku. Mestinya, sejak pelarangan ekspor bahan baku rotan, pelaku usaha lebih mudah mendapatkan bahan baku rotan. "Ternyata, dengan kebijakan penghentian ekspor bahan baku rotan, tidak lantas membuat stok rotan membeludak," ujarnya.

Dia menyarankan pembentukan badan penyangga rotan yang bertugas mengatur tata niaga dan memastikan besar kebutuhan dengan stok yang tersedia. Dengan badan penyangga, produsen rotan tidak dapat mempermainkan harga rotan.

UKKY PRIMARTANTYO


Berita terkait

Kerajinan Bahan Keras dan 4 Teknik Pembuatan yang Sering Digunakan

28 Februari 2022

Kerajinan Bahan Keras dan 4 Teknik Pembuatan yang Sering Digunakan

Kerajinan bahan keras bisa menjadi salah satu bisnis yang cukup menjanjikan dan menawarkan keuntungan yang menggiurkan.

Baca Selengkapnya

Petani Simeulue Bicara Jernang: Harga Buah Tinggi, Bebas Hama Babi

11 Februari 2022

Petani Simeulue Bicara Jernang: Harga Buah Tinggi, Bebas Hama Babi

Kalangan petani di Kabupaten Simeulue, Aceh, mulai membudidayakan tanaman jernang.

Baca Selengkapnya

Helikopter Besi Bekas dari Jambi, Pembuatnya Lulusan SD

8 Juli 2021

Helikopter Besi Bekas dari Jambi, Pembuatnya Lulusan SD

Sebelum memanfaatkan besi bekas, dia membuat helikopter dari rotan dan mesin gergaji. Katanya bisa digunakan sampai beberapa tahun.

Baca Selengkapnya

Dilema Harga Rotan Naik dan Pesanan Keranjang Parsel Meningkat 15 Persen

28 April 2021

Dilema Harga Rotan Naik dan Pesanan Keranjang Parsel Meningkat 15 Persen

Sejumlah perajin rotan di Kota Pekanbaru menyatakan permintaan keranjang parsel untuk Idul Fitri 1442 Hijriah meningkat

Baca Selengkapnya

Tren Furniture 2020, Bahan Rotan Masih Favorit

13 Desember 2019

Tren Furniture 2020, Bahan Rotan Masih Favorit

Kesadaran akan lingkungan membuat orang menghindari furniture dari logam dan plastik serta lebih memilih bahan alami seperti rotan atau bambu.

Baca Selengkapnya

Perkebunan Rotan Kalimantan Tengah Terancam Sawit

12 Oktober 2019

Perkebunan Rotan Kalimantan Tengah Terancam Sawit

Besar kemungkinan lahan yang selama ini ditanami rotan berubah menjadi kebun kelapa sawit karena lebih menguntungkan.

Baca Selengkapnya

Perluasan Ganjil Genap, Pelapak Rotan di Pramuka: Kami Bakal Rugi

8 Agustus 2019

Perluasan Ganjil Genap, Pelapak Rotan di Pramuka: Kami Bakal Rugi

Seorang pedagang berharap DKI meninjau ulang kebijakan perluasan ganjil genap, mengingat di Jalan Pramuka banyak pertokoan dan kios rotan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ingin Bentuk Bulog Khusus Rotan

5 April 2019

Jokowi Ingin Bentuk Bulog Khusus Rotan

Setelah menerima sejumlah keluhan dari para pengrajin di Cirebon, Jokowi pun memiliki usul untuk membentuk Bulog khusus rotan.

Baca Selengkapnya

Feature, Pasang-Surut Rezeki Anyaman Rotan

8 September 2016

Feature, Pasang-Surut Rezeki Anyaman Rotan

Dalam satu bulan, biasanya dia hanya mendapatkan satu pesanan untuk tikar.

Baca Selengkapnya

Ini Tip Bikin Wadah Rotan Jadi Interior Kamar Tidur Anak

5 Mei 2015

Ini Tip Bikin Wadah Rotan Jadi Interior Kamar Tidur Anak

Kerajinan rotan juga dapat tampil lucu dan menarik sebagai penunjang interior kamar tidur anak.

Baca Selengkapnya