Asia Sepakati Kerjasama Energi dan Pangan

Senin, 15 Oktober 2012 10:52 WIB

Aktivitas pertambangan batu bara di site Port Asam Asam PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu (10/10). TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Kuwait City - Negara-negara yang tergabung forum Dialog Kerjasama Asia (Asia Cooperation Dialogue) menempatkan sektor energi dan pangan sebagai isu utama kerjasama multilateral. Menurut Menteri Luar Negeri Thailand, Surapong Tovichakchaikul, kerjasama dua hal ini penting untuk meningkatkan akses dan kuantitas pasokan energi dan pangan di masing-masing negara.

"Kita bisa memulai dari berbagi data, keahlian serta memperbaiki infrastrktur logistik masing-masing agar kerjasama dalam dua bidang ini semakin efisien," kata dia dalam pembukaan Pertemuan Tingkat Menteri ACD di hotel Sheraton Kuwait, Minggu 14 Oktober 2012.

ACD yang diketuai oleh Thailand bercita-cita menghubungkan negara-negara di belahan Asia Tenggara, Asia Timur, Asia Barat dan Timur Tengah. Sebab, selama ini, belum ada forum tunggal yang menjembatani dialog dan kerjasama multilateral diantara kawasan tersebut. ACD yang dibentuk di Thailand pada 2002 beranggotakan 32 negara, termasuk Indonesia sebagai co prime mover atau negara penggerak di sektor energi.

Tovichakchaikul mengatakan, bentuk kerjasama yang diharapkan yakni pertukaran pasokan komoditas unggulan masing-masing negara. Dia mencontohkan, negara di Timur Tengah bisa memberi pasokan minyak dalam jumlah besar dengan harga murah untuk negara di Asia Timur dan Asia Tenggara. "Sebaliknya, negara di Asia Tenggara dan Asia Timur menjamin stabilitas produksi dan akses bahan pangan." ujarnya.

Dengan kerjasama ini, Tovichakchaikul yakin tantangan masa depan berupa keterbatasan pangan dan energi bisa diatasi. Dia mengatakan hal ini bisa terwujud dalam waktu dekat jika negara-negara anggota ACD bisa membangun pakta kerjasama perdagangan dan investasi. "Yang paling penting, harus ada saling pengertian antar negara-negara di kawasan itu," katanya.

Deputi Perdana Menteri Kuwait, Sheikh Sabah Al-Khaled Al-Hamad Al Sabah mengatakan setiap negara harus mengembangkan kerjasama ini secara berkesinambungan dan menyeluruh. Sebagai kawasan dengan populasi penduduk terbesar, Asia seharusnya bisa tumbuh menjadi "raja" dalam segala bidang. "Kerjasama ini menjadi salah satu upaya untuk meraihnya," ujarnya.

FERY FIRMANSYAH

Berita terkait

Bertemu PM Cina, Prabowo Bahas Penguatan Bilateral hingga Kerja Sama Tingkat Global

24 hari lalu

Bertemu PM Cina, Prabowo Bahas Penguatan Bilateral hingga Kerja Sama Tingkat Global

Kedatangan Prabowo ke negara tirai bambu untuk memperkuat kerja sama antara dua negara.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Peningkatan Kerjasama Bilateral

30 November 2023

Bamsoet Dorong Peningkatan Kerjasama Bilateral

Hadiri Peringatan 50 Tahun Hubungan Diplomatik Korea-Indonesia, Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Peningkatan Kerjasama Bilateral

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Peningkatan Hubungan Bilateral Indonesia-Thailand

27 November 2023

Bamsoet Dorong Peningkatan Hubungan Bilateral Indonesia-Thailand

Bertemu Duta Besar RI untuk Thailand, Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Peningkatan Hubungan Bilateral Indonesia - Thailand

Baca Selengkapnya

Mendag Bahas Peningkatan Hubungan Ekonomi Bilateral Indonesia - Inggris

10 Maret 2023

Mendag Bahas Peningkatan Hubungan Ekonomi Bilateral Indonesia - Inggris

Indonesia dan Inggris telah memiliki forum Joint Economic and Trade Committee (JETCO)

Baca Selengkapnya

Jokowi Targetkan Nilai Perdagangan dengan Vietnam Capai US$ 15 Miliar

22 Desember 2022

Jokowi Targetkan Nilai Perdagangan dengan Vietnam Capai US$ 15 Miliar

Jokowi menyebut dalam pertemuan hari ini, dirinya telah menandatangani tiga MoU atau nota kesepahaman tentang kerja sama.

Baca Selengkapnya

PM Australia Tawarkan Bantuan Iklim ke Jokowi untuk Pererat Kerja Sama

6 Juni 2022

PM Australia Tawarkan Bantuan Iklim ke Jokowi untuk Pererat Kerja Sama

Kunjungan Anthony Albanese ke Indonesia menjadi pertemuan bilateral pertama bagi pemerintahan Australia yang baru.

Baca Selengkapnya

Bertemu Menlu Prancis, Jokowi Sampaikan 5 Pesan soal Hubungan Kedua Negara

24 November 2021

Bertemu Menlu Prancis, Jokowi Sampaikan 5 Pesan soal Hubungan Kedua Negara

Jokowi menyampaikan terima kasih atas dukungan vaksin Prancis ke Indonesia yang jumlah totalnya akan mencapai 4,8 juta dosis.

Baca Selengkapnya

Insiden Diplomat Nigeria, Kemenlu: Semoga Hubungan Bilatera Tetap Baik

11 Agustus 2021

Insiden Diplomat Nigeria, Kemenlu: Semoga Hubungan Bilatera Tetap Baik

Kementerian Luar Negeri menegaskan hubungan bilateral antara Indonesia dengan Nigeria telah berjalan baik.

Baca Selengkapnya

Semester 1 2021, AstraZeneca Raup USD 1,2 Miliar dari Penjualan Vaksin Covid-19

29 Juli 2021

Semester 1 2021, AstraZeneca Raup USD 1,2 Miliar dari Penjualan Vaksin Covid-19

Perusahaan farmasi multinasional AstraZeneca meraup pendapatan US$ 1,2 miliar dari penjualan vaksin Covid-19 sepanjang semester pertama 2021.

Baca Selengkapnya

Indonesia Usul Tingkatkan Kerja Sama Ketenagakerjaan dengan Singapura

22 Juni 2021

Indonesia Usul Tingkatkan Kerja Sama Ketenagakerjaan dengan Singapura

Peningkatan kerja sama tersebut antara lain meliputi permintaan bantuan tenaga ahli Singapura untuk pengembangan Innovation Center dan Talent Hub Kemnaker.

Baca Selengkapnya