TEMPO.CO, Jakarta - Bursa Efek Indonesia menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. (HITS), Senin, 8 Oktober 2012. Kepala Divisi Perdagangan Saham BEI Andre P.J. Toelle mengatakan suspensi ini terkait dengan adanya permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) untuk perseroan.
“Suspensi dilakukan untuk menghindari perdagangan tidak wajar atas saham perseroan,” katanya, dalam keterbukaan informasi BEI, Senin 8 Oktober 2012. Suspensi dilakukan mulai sesi pertama di pasar reguler dan pasar tunai.
Menurut Andre, otoritas bursa saat ini sedang meminta penjelasan lebih lanjut kepada perseroan. Ia meminta pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan.
Berdasarkan catatan Tempo, perusahaan tengah menghadapi persoalan utang. Direktur Utama Humpuss Intermoda, Theo Lekatompessy, usai rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) beberapa waktu lalu menjelaskan, pemegang saham menyepakati perusahaan melunasi utang anak usaha PT Humpuss Sea Transport Pte Ltd ( HST) kepada dua perusahaan penyewaan kapal tanker kimia, Parbulk asal Norwegia dan Empire asal Yunani, sebesar US$ 72 juta dengan sejumlah cara. Antara lain penerbitan saham baru atau right issue, treasury stock, obligasi konversi (convertible bond), penjualan aset perusahaan, dan pinjaman baru.
“Dari total utang US$ 72 juta, sebanyak US$ 10,5 juta harus dibayar segera oleh perseroan, karena itu merupakan angsuran yang belum dibayar. Sedangkan sisanya US$ 61,5 juta merupakan kerugian immaterial,” katanya.
Untuk melunasi angsuran itu, perseroan menyiapkan sejumlah rencana. Antara lain dengan menggunakan kas internal yang bisa dipakai untuk membayar utang sebesar US$ 2 juta-US$ 4 juta dalam waktu empat tahun ke depan dan sebesar US$ 34 juta hingga 15 tahun ke depan.
Selanjutnya, mekanisme pelunasan utang yang dapat digunakan secepatnya antara lain treasury stock sebesar 6,63 persen atau 309,22 juta saham. Diperkirakan dana yang bisa dikumpulkan dari treasury stock itu mencapai Rp 71 miliar. Selain itu, HST juga telah menjaminkan kapal Asta Samudra yang memiliki nilai US$ 8,5 juta.
Perusahaan pun saat ini tengah melakukan negosiasi untuk kerugian immaterial sebesar US$ 61,5 juta. Sebab, sebenarnya dalam aturan hukum di Indonesia, perusahaan sebagai penjamin tidak memiliki kewajiban untuk membayar kerugian immaterial.
SETIAWAN ADIWIJAYA
Berita terkait
BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini
7 hari lalu
BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.
Baca SelengkapnyaHari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?
12 hari lalu
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?
Baca SelengkapnyaSenin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus
44 hari lalu
BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.
Baca SelengkapnyaPekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.
Baca SelengkapnyaMicrosoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI
30 Januari 2024
Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaIsrael Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober
5 Desember 2023
Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas
Baca SelengkapnyaPotensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
4 Desember 2023
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.
Baca SelengkapnyaBEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham
30 November 2023
Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.
Baca Selengkapnya2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun
26 Oktober 2023
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaTransaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal
7 Oktober 2023
Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.
Baca Selengkapnya