Premi Asuransi Jiwa Tumbuh 16,7 Persen  

Jumat, 28 September 2012 13:12 WIB

Asuransi. soelvinvestor.dk

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim mengungkapkan bahwa, di kuartal kedua, industri asuransi jiwa mencatatkan hasil yang positif. Dari segi pendapatan, kata Risman, industri asuransi jiwa mencatatkan pendapatan senilai Rp 60,5 triliun atau tumbuh 18,5 persen dari posisi kuartal kedua 2011 Rp 51 triliun.

"Pertumbuhan pendapatan ini telah mencapai 57,7 persen dibandingkan dengan kuartal keempat 2011. Total pendapatan industri ini utamanya masih disumbangkan dari pendapatan premi asuransi jiwa," ujar Risman saat ditemui di kantor AAJI, Plaza Indonesia, Jumat, 28 September 2012.

Berdasarkan data kinerja bisnis un-audited kuartal kedua yang terkumpul dari 43 perusahaan anggota AAJI, sumbangan pendapatan premi asuransi mencapai angka Rp 49,65 triliun. Angka tersebut tumbuh 16,7 persen dari perolehan kuartal kedua tahun 2011 Rp 42,5 triliun.

Risman melanjutkan, dari total pendapatan premi industri tersebut, premi produksi baru atau new business premium lebih dominan dibanding premi lanjutan. Adapun premi produksi baru tumbuh 16,7 persen dari posisi kuartal kedua tahun 2011 Rp 29,9 triliun menjadi Rp 34,9 trilyun.

Sementara itu, untuk premi lanjutan, telah menyumbang Rp 15,9 trilyun sepanjang kuartal kedua tahun 2012. Angka tersebut tumbuh 25,4 persen dari posisi kuartal kedua tahun 2011, Rp12,6 trilyun.

"Ada yang menarik dari catatan new business premium ini, bahwa produk tradisional mulai leading dari produk unit link. Sedangkan premi lanjutan didominasi unit link," ujar Risman menjelaskan lebih lanjut.

Dalam catatan AAJI, dari total premi produksi baru yang sebesar Rp 34,9 triliun, premi tradisional tetap mempertahankan pertumbuhannya dengan menyumbangkan premi baru sebesar Rp18,7 triliun. Angka itu meningkat 48,6 persen dari kuartal kedua tahun 2011 Rp12,6 tirliun.

Sementara itu, untuk premi unit link di new business, mencatat penurunan hingga 6,5 persen, yakni dari posisi Rp17,3 triliun di kuartal kedua tahun 2011 menjadi Rp16,2 triliun di kuartal kedua tahun 2012. Hal ini disebabkan oleh penurunan penjualan produk unit link premi tunggal perorangan, sementara produk unit link perorangan premi regular yang sejalan dengan konsep jangka panjang asuransi jiwa masih turuh tumbuh.

Sumbangan pendapatan premi lanjutan di kuartal kedua 2012, premi lanjutan unit link tumbuh signifikan sebesar 37,7 persen menjadi Rp 9,5 triliun dari posisi periode tahun sebelumnya Rp 6,9 triliun. Hal ini berbeda dengan sumbangan premi lanjutan tradisional yang hanya tumbuh 8,3 persen, dari posisi kuartal kedua tahun 2011 Rp 5,8 trilyun menjadi Rp 6,2 triliun di kuartal kedua 2012.

ISTMAN MP

Berita Terpopuler
Pabrik Foxconn Dijaga Aparat Keamanan

Bursa Minta BUMI dan BRAU Gelar Paparan Publik

BPK: Merpati Berpotensi Rugikan Negara

Perusahaan Cina akan Bangun Smelter di Situbondo

Pemerintah Alokasikan Rp 25 Triliun untuk BPJS






Berita terkait

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

8 hari lalu

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.

Baca Selengkapnya

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

10 hari lalu

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

HSBC Indonesia dan Allianz Life meluncurkan produk asuransi berbentuk warisan atau Premier Legacy Assurance untuk nasabah premiernya. Produk perencanaan warisan ini dikonsep sebagai solusi perlindungan sekaligus dukungan terhadap kehidupan keluarga nasabah yang sejahtera di masa depan.

Baca Selengkapnya

KCIC Periksa Kesesuaian Tiket Penumpang Whoosh untuk Kebutuhan Pemberian Asuransi Perjalanan

28 hari lalu

KCIC Periksa Kesesuaian Tiket Penumpang Whoosh untuk Kebutuhan Pemberian Asuransi Perjalanan

Apabila data yang diisi pada tiket tidak sesuai dengan identitas aslinya, maka penumpang Whoosh tersebut tidak ter-cover oleh asuransi.

Baca Selengkapnya

Tony Benitez Ditunjuk jadi CEO dan Presdir Baru Prudential Indonesia

46 hari lalu

Tony Benitez Ditunjuk jadi CEO dan Presdir Baru Prudential Indonesia

Prudential Indonesia menunjuk Tony Benitez sebagai CEO dan Presiden Direktur menggantikan Michellina Laksmi Triwardhany per 1 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

PTUN Menangkan Kresna Life, Pengamat Asuransi: Preseden Buruk bagi Industri Keuangan

46 hari lalu

PTUN Menangkan Kresna Life, Pengamat Asuransi: Preseden Buruk bagi Industri Keuangan

Putusan PTUN yang membatalkan keputusan OJK ihwal pencabutan izin usaha Kresna Life dinilai sebagai preseden buruk bagi industri keuangan.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Kresna Life di PTUN, OJK Ajukan Banding

46 hari lalu

Dikalahkan Kresna Life di PTUN, OJK Ajukan Banding

OJK akan mengajukan banding atas kasusnya melawan Kresna Life.

Baca Selengkapnya

PTUN Batalkan Pencabutan Izin Usaha Kresna Life, Bagaimana Respons OJK dan Seperti Apa Kronologinya?

46 hari lalu

PTUN Batalkan Pencabutan Izin Usaha Kresna Life, Bagaimana Respons OJK dan Seperti Apa Kronologinya?

PTUN Jakarta mengabulkan gugatan Michael Steven ihwal pembatalan keputusan OJK mengenai pencabutan izin usaha Kresna Life. Bagaimana respons OJK?

Baca Selengkapnya

KPK Selidiki Korupsi di PT Taspen, Begini Modus Investasi Fiktif Ala Taspen Life

49 hari lalu

KPK Selidiki Korupsi di PT Taspen, Begini Modus Investasi Fiktif Ala Taspen Life

Dugaan korupsi di PT Taspen, Taspen Life dengan modus investasi fiktif menambah daftar panjang kasus penyelewengan dana asuransi di Indonesia

Baca Selengkapnya

Prudential Indonesia Luncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture, Targetkan Milenial dan Gen Z

22 Februari 2024

Prudential Indonesia Luncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture, Targetkan Milenial dan Gen Z

Prudential Indonesia pada awal tahun ini telah meluncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture. Produk ini merupakan perlindungan jiwa jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Thailand Luncurkan Jaminan Kesehatan untuk Turis Asing sampai Rp438 Juta

17 Februari 2024

Thailand Luncurkan Jaminan Kesehatan untuk Turis Asing sampai Rp438 Juta

Kompensasi turis di Thailand berdasarkan kasus, misalnya, jika kehilangan penglihatan atau cacat permanen, besarnya adalah Rp131 juta.

Baca Selengkapnya