Dana Rp 110 M bagi Percontohan Sistem Transportasi

Kamis, 27 September 2012 19:05 WIB

Kepadatan kendaraan di kawasan Jalan Gatot Subroto kembali terjadi setelah libur lebaran, Jakarta, Senin (27/8). TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan mengalokasikan Rp 110 miliar untuk pilot project sistem transportasi cerdas atau Intelligent Transport System (ITS). Proyek percontohan tersebut akan dilaksanakan di 22 kota di Indonesia.

"Pemerintah menyediakan dana Rp 5 miliar untuk satu kota," kata Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono, di Jakarta International Expo (JIE), Kemayoran, Kamis, 27 September 2012. Kebutuhan dana selebihnya akan dipenuhi pemerintah provinsi setempat dan swasta.

Bambang menjelaskan, ITS merupakan aplikasi teknologi yang mencakup komponen elektronik, komputerisasi, serta telekomunikasi. Sistem tersebut bertujuan memberikan informasi mengenai sarana dan prasarana transportasi di kota setempat. Informasi yang disediakan antara lain mengenai kondisi arus lalu lintas serta ketersediaan lahan parkir di suatu tempat.

Pemerintah sebelumnya telah melakukan penelitian untuk melihat penghematan dengan diterapkannya ITS. Hasilnya, para pengguna jalan dapat menghemat biaya perjalanan hingga 33 persen. Penghematan tersebut mencakup efisiensi perjalanan, waktu dan bahan bakar minyak (BBM).

Dengan adanya ITS, para pengguna bisa memilih jalur alternatif jika di suatu ruas jalan terjadi kemacetan. Ia mengatakan, nantinya informasi real time yang disediakan oleh ITS dapat diakses masyarakat dengan gratis, baik melalui internet maupun ponsel cerdas.

Lebih jauh Bambang menjelaskan, secara umum ada lima fitur dalam ITS. Kelima fitur itu adalah advanced navigation system, 'advanced traffic management system, incident management system, electronic toll collection, dan advanced system for safe driving.

Pada Juni silam, Wakil Menteri Infrastruktur dan Transportasi Jepang, Naoyoshi Sato, mengatakan Indonesia dan Jepang menjalin kerja sama untuk mengatasi kemacetan melalui ITS. Saat itu Sato menuturkan intelligent transport system telah diimplementasikan di Jepang dan memberikan manfaat.

Adapun Menteri Perhubungan, Evert Erenst Mangindaan, menyatakan akan ada konsep bersama di Indonesia untuk mengimplementasikan sistem tersebut. Namun, untuk kebutuhan teknologi, Indonesia harus bekerja sama dengan Jepang.

Dia menambahkan, masih harus ada nota kesepahaman yang ditandatangani untuk mengimplementasikan sistem tersebut. Sistem ini diharapkan dapat diimplementasikan secepatnya.

Sistem tersebut menggunakan pendekatan lalu lintas melalui suatu alat pengaturan. Pasalnya, pembangunan jalan saat ini yang belum mampu mengimbangi pertumbuhan kendaraan bermotor dan menimbulkan kemacetan di banyak titik di Jakarta harus diantisipasi.

MARIA YUNIAR

Berita terkait

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

1 hari lalu

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong adanya penyesuaian tarif KRL.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

2 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

3 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

6 hari lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

9 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

16 hari lalu

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

19 hari lalu

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan listrik di sejumlah titik transportasi umum.

Baca Selengkapnya

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

21 hari lalu

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

AirNav Indonesia telah melayani 36.994 penerbangan sejak tanggal 3 April sampai dengan 11 April 2024 atau H+2 Lebaran.

Baca Selengkapnya

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

25 hari lalu

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

Saat mudik, risiko mengalami kesemutan bisa terjadi. Perjalaan jauh dan duduk berjam-jam bisa menjadi pemicunya.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

26 hari lalu

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

Mudik lebaran 2024 diprediksi menjadi mudik terbesar dan termeriah sepanjang sejarah.

Baca Selengkapnya