TEMPO.CO , Jakarta: Bursa Efek Indonesia akan meminta manajemen PT Bumi Resources Tbk (BUMI) memberikan konfirmasi terkait dengan rencana penyelidikan penyimpangan yang dilakukan induk usahanya, Bumi Plc. "Kami minta segera memberi penjelasan dalam pekan ini," ujar Direktur Pengawasan Bursa Uriep Budhi Prasetyo.
Menurut dia, sesuai dengan Undang-Undang Pasar Modal, perusahaan publik harus menyampaikan pengumuman kepada publik 2 x 24 jam terhitung sejak surat permintaan konfirmasi dari otoritas bursa dilayangkan. Konfirmasi dari perusahaan dinilai penting agar investor mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
“Bila konfirmasi tersebut dinilai tidak memuaskan, otoritas bursa akan kembali meminta konfirmasi dengan mengirimkan surat terlebih dulu,” kata Uriep. “Kalau belum memuaskan juga, baru kami bisa panggil direksi jika dibutuhkan."
Sebelumnya, Bumi Plc, yang tercatat di bursa London, sedang melakukan penyelidikan atas dugaan penyelewengan development funds pada anak usahanya di Indonesia, Bumi Resources dan PT Berau Coal Energy Tbk.
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan Ngalim Sawega menyatakan telah melayangkan surat ke manajemen Bumi Resources untuk meminta konfirmasi. "Bahkan saya akan menelepon direksi Bumi Resources, tidak perlu menunggu jawaban tertulis. Ini biar cepat," ujarnya.
Menurut Ngalim, sampai saat ini pihaknya belum menerima surat pernyataan dari Bumi Plc dan PT Bumi secara resmi. Otoritas pasar modal akan segera mencari tahu akar permasalahan dari tuduhan yang dilayangkan Bumi Plc kepada PT Bumi Resources.
Namun, dia melanjutkan, Bapepam belum menemukan adanya penyelewengan dana pada laporan keuangan Bumi Resources. Jika ada indikasi, harus jelas di mana letak penyelewengan tersebut. "Makanya kami mau tahu dulu. Sejauh ini dari laporan keuangan perusahaan biasa saja.”
Meski yang memberi pernyataan adalah induk usaha PT Bumi, yakni Bumi Plc, Ngalim belum mempunyai rencana meminta konfirmasi kepada perusahaan investasi di bursa London itu. Fokus permintaan adalah penjelasan dari dua perusahaan yang dituduhkan Bumi Plc. "Kenapa harus jauh-jauh tanya ke Bumi Plc? Lebih baik ke Bumi Resources dan Berau Coal Energy dulu."
Dalam keterangan tertulis yang disampaikan di situs bumiplc.com, Nick von Schirnding mengatakan Bumi Plc telah menemukan penyimpangan atas kinerja keuangan dan operasi anak usahanya di Indonesia, terutama di Bumi Resources. "Penyimpangan atas kinerja keuangan dan operasi ini telah diselidiki oleh penyelidik independen," katanya dalam keterangan tertulis, Senin lalu.
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
4 Desember 2023
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.