Bangun 1.000 Danau Buatan, PU Butuh Rp 500 Miliar

Jumat, 14 September 2012 12:24 WIB

Proyek pembangunan Waduk Jatibarang, di Semarang, Jateng. ANTARA/R. Rekotomo

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah berencana membangun seribu danau buatan untuk mengantisipasi musim kemarau. Direktur Bina Program Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Eko Subekti menyatakan pogram tersebut butuh dana minimal Rp 500 miliar.

Angka tersebut muncul dari hitung-hitungan kebutuhan dana untuk membangun satu danau buatan yang berkisar antara Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar, bergantung pada ukuran tiap danau. Program ini merupakan kerja sama antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Pertanian.

"Di tahun 2013 nanti, targetnya ada 300 danau buatan yang akan dibangun. Pembangunan itu akan dilakukan hingga 2014," kata Eko ketika dihubungi Tempo pada Jumat, 14 September 2012.

Pembangunan danau buatan ini akan diprioritaskan di wilayah Indonesia bagian timur, seperti Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi, dan Papua. Volume air yang dapat ditampung oleh satu danau buatan ini, menurut Eko, sekitar 50 ribu meter kubik untuk kurang-lebih 50 hektare sawah.

Selain itu, Kementerian PU juga berencana membangun 11 waduk baru pada tahun depan di wilayah rawan kekeringan. Anggaran untuk pembangunan satu waduk ini, kata Eko, berkisar antara Rp 200 miliar hingga Rp 600 miliar.

Tahun depan, Kementerian mengalokasikan dana khusus untuk konservasi waduk dan danau buatan sekitar 0,736 triliun. Dana ini dialokasikan untuk pengelolaan sekitar 286 waduk dengan total kapasitas 14 miliar kubik yang sudah ada.

Selain itu, Kementerian juga menganggarkan Rp 5,905 triliun untuk pengembangan irigasi dan rawa. Dana ini dialokasikan untuk peningkatan kapasitas 110.172 hektare saluran irigasi serta rehabilitasi 371.784 hektare jaringan irigasi.

Dana tersebut juga dialokasikan untuk pembangunan 39.582 hektare rawa baru dan perbaikan 132.411 rawa lama. "Hal ini sekaligus mendukung program swasembada 10 juta ton beras," ujar Eko.

Di sisi lain, pengamat pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia, Khudori, mengatakan langkah yang dilakukan pemerintah ini tidak tepat karena hanya menyelesaikan masalah di hilir.

Menurut Khudori, pembangunan waduk atau danau hanya menyelesaikan masalah bagaimana menampung air hujan agar tidak terbuang sia-sia. Jadi seakan-akan masalah kekeringan hanya bisa diselesaikan lewat pembangunan waduk yang dapat menampung hujan.

Padahal, kata anggota Kelompok Kerja Ahli Dewan Ketahanan Pangan Pusat ini, masalah kekeringan di areal persawahan harus diselesaikan juga dari hulu. Menurut dia, kondisi daerah aliran sungai (DAS) yang ada saat ini sangat mencemaskan.

"Dari hasil audit 156 DAS yang ada di Jawa, hanya 10 DAS yang tutupan lahannya sekitar 30 persen, bahkan ada 50 DAS 0 persen," ujarnya. Seharusnya, selain melakukan pembangunan waduk atau danau, pemerintah juga perlu memikirkan konservasi DAS.

SYAILENDRA

Berita Terpopuler:
Aktris Film Anti-Islam Innocence of Muslims Trauma

Pidatonya Disorakin, Ahok Cuek

Motif di Balik Film Anti-Islam Innocence of Muslim

Ratna Listy: Suami Selingkuh? Silahkan

Innocence of Muslims Didanai 100 Donatur Yahudi?

Berita terkait

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

34 hari lalu

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

Kominfo bertugas memastikan jaringan telekomunikasi di Forum Air Sedunia pada 18-25 Mei 2024 di Bali.

Baca Selengkapnya

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

40 hari lalu

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

44 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

46 hari lalu

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

Bencana akibat krisis iklim membuat 874 Ha sawah di Jawa Barat gagal panen pada musim tanam 2023/2024. Lahan tergerus banjir, kering, dan longsor.

Baca Selengkapnya

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

56 hari lalu

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

Kepulauan Canary, khususnya Pulau Tenerife, di Spanyol menghadapi kekeringan parah yang semakin memburuk,

Baca Selengkapnya

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

59 hari lalu

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

Berbagai pihak menyebut fenomena El Nino masih akan berlanjut. Berikut ini daftar negara yang masih mengalami El Nino, selain Indonesia.

Baca Selengkapnya

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

8 Februari 2024

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

Walau fenomena El Nino sudah melemah, peningkatan suhu permukaan laut global masih tercatat tinggi dan melampaui rekor global.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

24 Januari 2024

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

BNPB memberi penjelasan soal bantuan Jokowi sebesar Rp 8 juta per hektare yang diberikan untuk petani terdampak banjir dan El Nino.

Baca Selengkapnya

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

5 Januari 2024

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memprediksi di tahun 2024 curah hujan berada di kondisi normal.

Baca Selengkapnya

Kajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur

22 Desember 2023

Kajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur

Banyak anak di daerah yang terdampak itu mengalami infeksi saluran pernapasan akut selama kekeringan berkepanjangan.

Baca Selengkapnya