TEMPO.CO, Jakarta - Akibat panen raya tahun ini, pasokan garam nasional melimpah ruah. Walhasil, harga garam di pasar lokal pun anjlok. Anggota Presidium Aliansi Asosiasi Petani Garam Rakyat Indonesia (A2PGRI), Faisal Baidowi, memprediksi harga garam lokal tahun ini bakal turun signifikan jika dibandingkan tahun lalu. "Turunnya sekitar 20-25 persen," ujarnya, Jumat, 7 September 2012.
Menurut Faisal, ketentuan harga beli garam didasarkan pada harga pokok pembelian (HPP) garam yang ditetapkan pemerintah pada 2011 lalu, yaitu Rp 750 per kilogram untuk garam kualitas satu (KP1) di pinggir tambak dan garam kualitas kedua (KP2) dipatok Rp 550 per kilogram di pengumpul.
Namun, dalam kenyataannya, ibarat jauh api dari panggang. Data terbaru untuk wilayah Madura, kata dia, PT Garam menetapkan harga KP1 Rp 480 per kilogram diterima di gudang serta KP2 Rp 410 per kilogram.
Harga ini lebih rendah dibanding harga beli perusahaan swasta, seperti PT Susanti Mega, yang berani mematok harga beli Rp 560 per kilogram untuk KP2 di gudang. "Harga PT Garam jelas jauh sekali dari ketentuan harga pemerintah," kata dia.
Faisal mengakui hanya PT Susanti Mega yang berani mengikuti harga sesuai ketentuan pemerintah, sedangkan PT Garam selaku perusahaan pelat merah belum mengikuti harga yang telah ditentukan. "Saya sendiri tidak tahu apa alasannya," ujarnya.
Selain itu, melorotnya harga garam petani disebabkan rendahnya harga beli garam di wilayah Sumatera. Selama ini, sekitar 30 persen produksi garam nasional diserap wilayah barat Indonesia itu. "Kalau harga di Sumatera murah biasanya mempengaruhi ke daerah lainnya," katanya.
Dengan kondisi itu, Faisal berharap pemerintah melakukan intervensi pasar serta mampu menekan harga minimal garam untuk wilayah Sumatera Rp 1.100 per kilogram. Sebab, dengan naiknya harga di Sumatera, berpotensi menaikkan harga garam petani. "Bayangkan saja, untuk biaya kirimnya saja Rp 300 per kilo," katanya.
Faisal menduga murahnya garam di wilayah Sumatera karena persaingan antar-perusahaan pemasok. Saat ini, tiga perusahaan garam lokal dan swasta menjadi pengatur stabilitas harga garam di sana, yakni PT Garam, PT Budiono, dan PT Garindo. Tak heran, harga garam lebih murah. "Ditentukan saja HET (harga eceran terendahnya) minimal Rp 1.100 per kilo oleh pemerintah," katanya memberi saran.
Asosiasi mencatat tahun ini pasokan garam dalam negeri menembus 1,4 juta ton, atau naik sekitar 27 persen jika dibanding tahun lalu. Sampai akhir Oktober mendatang, musim panen raya garam masih berlangsung serentak di seluruh Pulau Jawa.
JAYADI SUPRIADIN
Berita Terpopuler:
Utang Bakrie Rp 21,4 triliun dan US$ 5,7 miliar
Gaet Ronaldo, Langkahi Dulu Mayat Fergie
Karena Pidato, Michelle Obama Jadi Trending Topic
Hormati Ferguson, Ronaldo Ogah ke City
Dari Solo, Jokowi Sapa Warga Jakarta dengan Skype
Indonesia Miliki Cadangan Minyak Sawit Tersembunyi
Keterangan TerdugaTeroris Ada yang Janggal
Tersangka Teror Solo Minta Maaf
Lumia 920, Isi Ulang Tanpa Kabel
Pameran Pembangunan di Mal Berkesan Kampanye?
Berita terkait
Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi
1 hari lalu
Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar
Baca SelengkapnyaPengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia
4 hari lalu
Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi
6 hari lalu
PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.
Baca SelengkapnyaKemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati
6 hari lalu
Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.
Baca SelengkapnyaErupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian
17 hari lalu
Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.
Baca SelengkapnyaGoogle Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India
29 hari lalu
Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun
31 hari lalu
Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.
Baca SelengkapnyaGuru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?
32 hari lalu
Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.
Baca SelengkapnyaPemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian
40 hari lalu
Kukar merupakan daerah lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur
Baca SelengkapnyaDedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara
44 hari lalu
Program pengairan dan alsintan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Kukar.
Baca Selengkapnya