TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Dewan Gula Indonesia (DGI) Gamal Nasir mengatakan persediaan gula nasional terbilang aman dikisaran 800 ribu ton hingga akhir tahun. Angka itu digunakan sebagai cadangan untuk tiga bulan pertama tahun depan. Sementara produksi dalam negeri mencapai 2,6 juta ton. "Kami masih memiliki cadangan 800 ribu hingga Desember untuk memenuhi idllel capacity," katanya di Jakarta, Rabu, 5 September 2012.
Ia menyetujui rencana pemerintah menerapkan aturan hanya importir terdaftar (IT) yang bisa melakukan impor gula nasional, sehingga mampu mengawasi dan mengontrol harga dan stok gula dengan baik. Saat ini, semua PTPN gula diklaim telah mendapatkan IT. "Itu sudah diputuskan pemerintah, dan semuanya harus mengikuti itu.".
Sebelumnya, Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamuthi berharap stok komoditas kedelai dan gula sama dengan beras yang selama ini dikelola Badan Urusan Logistik. Dengan persediaan yang cukup untuk kedua komoditas tersebut diharapkan menstabilkan harga baik di konsumen maupun produsen.
Selain itu, Bayu berharap keberadaan Bulog bisa menjadi bufferstock bagi gula dan kedelai. Hingga kini baru beras yang memiliki persediaan memadai sekitar 1.5-2 juta ton, sementara gula dan kedelai masih fluktuatif.
Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak
27 hari lalu
Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak
Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024, sejumlah harga bahan pokok kian melonjak. Per 7 April 2024, Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat mencatat harga daging sapi, daging ayam, cabai, bawang merah, dan bawang putih masih naik.