Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara terancam batal melaksanakan rencana intensifikasi lahan yang sedianya dilakukan di Kalimantan Timur pada tahun ini. “Tanah yang dijanjikan itu omong kosong,” ujar Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan seusai rapat pimpinan di kantor PT Pertani, Selasa, 28 Agustus 2012.
Ia mencontohkan ada beberapa hal yang dianggap merugikan rencana intensifikasi tersebut. "Ada lahan yang dijanjikan 15.000 hektare, tetapi kenyataannya yang dibuka hanya 3.000 hektare," katanya.
Selain itu, ada juga lahan yang seharusnya disiapkan untuk ditanami, tapi ternyata hingga kini masih digunakan untuk lahan kelapa sawit. Bos Jawa Pos itu juga menganggap izin yang diberikan bermasalah.
Padahal, beberapa waktu lalu, dia telah bertemu langsung dengan gubernur dan pejabat Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk membicarakan proyek tersebut. "Waktu itu saya diundang langsung ke acara yang diselenggarakan di hotel bintang lima.”
Akibat tak ada kepastian lahan itu, Dahlan memutuskan agar BUMN segera mencabut rencana intensifikasi. Namun, ke mana intensifikasi lahan akan dilanjutkan, ia enggan memberi penjelasan lebih lanjut. "Saya enggak mau ngomong dulu," katanya singkat.
Intensifikasi lahan ini merupakan bagian dari Gerakan Produksi Pangan dengan sistem korporasi yang digagas Kementerian BUMN. Gerakan ini mulai direalisasikan pada tahun ini, di antaranya berupa pembukaan lahan di luar Pulau Jawa, yaitu di Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi.
Tanaman yang dibudidayakan dalam program tersebut adalah padi, jagung, serta kedelai. Adapun total lahan yang digunakan seluas 100 ribu hektare.
