Arab Tertarik Investasi Marmer di Makassar  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Selasa, 28 Agustus 2012 11:45 WIB

Seorang pekerja sedang menghaluskan batu dari limbah marmer untuk dijadikan papan catur di Desa Siloro Kabupetan Pangkep, Sulawesi Selatan. Tempo/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Makassar - Investor asal Arab Saudi tertarik untuk berinvestasi di bidang pertambangan marmer. General Manager Alkalfut Establishment For Achievement Contracting General Mohammad Aaidh Al Quraish mengatakan ada beberapa investasi yang ditawarkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Mulai sektor pertanian, tambang nikel, pariwisata, tambang marmer, dan lainnya.

"Kami sebenarnya ingin membangun pabrik marmer di Sulawesi Selatan, apalagi kami juga sudah berkunjung ke Pulau Cakke, Kabupaten Pangkep, salah satu daerah tambang marmer di Sulsel,” kata Mohammad seusai bertemu Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, Minggu malam, 26 Agustus 2012.

Untuk tahap awal, Alkalfut akan membeli marmer dari daerah tersebut untuk dijual ke Arab. Langkah itu sekaligus sebagai penjajakan lebih lanjut untuk rencana pembangunan pabrik marmer nantinya. Nilai investasi yang disiapkan di bidang marmer senilai US$ 10 juta.

"Rencana pembangunan pabrik ini bertujuan agar bisa menyerap banyak sumber daya manusia yang ada di daerah ini," katanya.

Mohammad menambahkan, untuk merealisasikan rencana awal tersebut, dua minggu setelah pertemuan dengan Pemerintah Provinsi, pihaknya akan datang kembali untuk memulai pembelian marmer. Sedangkan untuk pembangunan pabrik marmer, dia berharap, bisa diwujudkan pada Januari atau Februari 2013. Selama ini, lanjutnya, marmer di Arab Saudi lebih banyak didatangkan dari Turki.

Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo mengatakan pihaknya siap membantu investor asal Arab Saudi tersebut, yang akan berinvestasi di daerah ini.

"Kami siap membantu, apa pun yang dibutuhkan. Dari soal perizinan hingga pengiriman marmer dari Indonesia ke Arab Saudi, kami siap bantu," ucap Syahrul

Bahkan, selain marmer, Syahrul juga menawarkan beberapa peluang investasi yang bisa dikerjakan bersama antar-kedua negara, terutama antara Sulawesi Selatan dan Arab Saudi.

"Saya yakin, ke depan, akan ada banyak hal yang bisa kita lakukan bersama untuk kepentingan kedua negara. Karena banyak kebutuhan di Arab Saudi yang bisa kami siapkan," dia menambahkan.

Terkait kekhawatiran investor Arab Saudi tentang proses pengiriman barang ke Arab Saudi nanti, pihaknya meyakinkan bahwa urusan pengiriman dari Indonesia adalah urusan Pemerintah Provinsi.

"Kalau untuk urusan di Indonesia, biar saya yang selesaikan. Yang terpenting, langkah awal yang sudah direncanakan segera direalisasikan," ucap Syahrul.

ARDIANSYAH RAZAK BAKRI

Berita terkait

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

1 hari lalu

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

Presiden terpilih Prabowo Subianto membeberkan strategi Pemerintah untuk membiayai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

1 hari lalu

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.

Baca Selengkapnya

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

1 hari lalu

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

Ekonom Nailul Huda menilai langkah OJK mencabut izin PT Paytren Manajemen Investasi sudah tepat.

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

2 hari lalu

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjajaki kerja sama dengan ExxonMobil Indonesia melalui pengembangan Asri Basin Project CCS Hub.

Baca Selengkapnya

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

2 hari lalu

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. atau Saratoga (SRTG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 298,43 miliar atau sekitar Rp 22 per lembar saham.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

3 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

3 hari lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

4 hari lalu

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

AXA Mandiri Financial Services berhasil meraup laba bersih senilai Rp 1,33 triliun pada 2023 atau tumbuh 13,2 persen dibanding tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

4 hari lalu

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

Presiden Jokowi meyakini OECD akan memberikan manfaat yang konkret bagi Indonesia terutama supaya tidak terjebak dalam middle income trap

Baca Selengkapnya

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

4 hari lalu

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

Satgas PASTI menutup aktivitas 915 entitas keuangan ilegal, yang terdiri 19 investasi ilegal dan dan 896 pinjol ilegal selama 1 Januari-30 April 2024.

Baca Selengkapnya