Bumi Rugi, Investor Ragu

Reporter

Editor

Senin, 13 Agustus 2012 05:35 WIB

Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat batubara di Pelindo II Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, (20/6). ANTARA/Rosa Panggabean

TEMPO.CO , Jakarta: Bumi Plc, induk usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Berau Coal Energy Tbk, merugi (yang diatribusikan pemilik entitas) sebesar US$ 117 juta sepanjang semester satu tahun ini. Kerugian ini disebabkan kerugian anak usaha, terutama karena pembayaran bunga yang tinggi dan kerugian turunan dari Bumi Resources.

Pengamat pasar modal, Steve Susanto, mengatakan kerugian yang masih dialami Bumi Plc akan mempengaruhi minat investor dalam negeri dalam melihat saham anak usahanya yang tercatat di bursa.

"Mungkin produksi batu bara mereka bagus, tetapi investor ragu kepada jumlah utang yang terlalu besar," ujarnya kepada Tempo.

Dia menilai, kinerja operasional Bumi Resources dan Berau Coal terbilang bagus. Meski menurun 3,61 persen, harga rata-rata penjualan batu bara Bumi Resources yang mencapai US$ 88 per ton dia nilai masih baik. Sedangkan harga rata-rata penjualan batu bara Berau Coal meningkat 2,68 persen menjadi US$ 76,6 per ton. "Harga Bumi Resources saat ini berarti masih ada di grade 6-7," kata Steve.

Sampai sekarang, saham BUMI belum terlalu dilirik asing. Ini disebabkan ada masalah dalam balance sheet perusahaan. "Kalau sampai tidak dilirik asing, berarti ada sesuatu yang tidak bagus di dalamnya. Bukan karena profit loss, tetapi karena balance sheet," ujarnya.

Chief Executive Officer Bumi Plc, Nalinkant Amratlal Rathod, mengakui kerugian yang dialami perusahaan dipengaruhi oleh kerugian anak usaha. Kehilangan utamanya karena pembayaran bunga yang tinggi dan kerugian turunan dari BUMI.

Selain itu, harga batu bara thermal yang jatuh secara signifikan selama beberapa bulan terakhir, bersama dengan harga logam mineral lainnya, turut menyumbang kerugian perusahaan kali ini. "Ini menjadi tantangan ekonomi global. Jelas ini menjadi perhatian kami karena jika berkepanjangan akan sangat mempengaruhi tingkat profitabilitas perusahaan,” katanya.

Untuk itu, menurut dia, perusahaan berupaya mengurangi biaya produksi dan meningkatkan efisiensi di pos mana pun. Anak usahanya, Bumi, juga berupaya menurunkan tingkat utang dengan cara mencairkan investasi dan aset-aset non-inti.

SUTJI DECILYA | SETIAWAN



Terpopuler:
Produsen Kopi Akan Keluarkan Sertifikat Bersama

Indonesia Harus Waspadai Ancaman Krisis Ekonomi

Blok Cepu Terhambat, SBY Panggil Bupati Bojonegoro

Kedelai Lokal Tidak Dilirik Pengusaha Tahu Tempe

Air Asia dan Garuda Buka Rute Baru Ke Lombok

Tata Niaga Kedelai Tunggu RUU Pangan

Pemerintah Lemah Awasi Impor Daging Sapi

Penghematan, Pelni Ganti Solar ke Gas

Empat Langkah Atasi Defisit Neraca Berjalan Indonesia

Pertamina Berikan Insentif untuk SPBU Titipan

Berita terkait

Tambang Ilegal Lewati Jalan di Desa Lumbung Padi Kalimantan Timur Sejak 2019, Sebabkan Warga Kesulitan Air Bersih

12 jam lalu

Tambang Ilegal Lewati Jalan di Desa Lumbung Padi Kalimantan Timur Sejak 2019, Sebabkan Warga Kesulitan Air Bersih

Aktivitas tambang ilegal batu bara di Desa Sumbersari, Kutai Kartaanegara, Kalimantan Timur berdampak buruk bagi warga.

Baca Selengkapnya

2024, PTBA Yakin Target Produksi 41,3 Juta Ton Batu Bara Tercapai

3 hari lalu

2024, PTBA Yakin Target Produksi 41,3 Juta Ton Batu Bara Tercapai

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) optimistis mampu memproduksi batu bara sebesar 41,3 juta ton di tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Cerita Pemilik Tanah di Paser Kaltim Terdampak Tambang Batu Bara: Kebun Sawit Tidak Bisa Dipanen

4 hari lalu

Cerita Pemilik Tanah di Paser Kaltim Terdampak Tambang Batu Bara: Kebun Sawit Tidak Bisa Dipanen

Akibat aktivitas tambang batu bara, kebun sawit warga di Paser Kaltim berubah menyerupai pulau. Tak lagi bisa dipanen.

Baca Selengkapnya

Walhi: Rencana Izin Usaha Pertambangan Bagi Ormas Bisa Perparah Kerusakan Lingkungan

5 hari lalu

Walhi: Rencana Izin Usaha Pertambangan Bagi Ormas Bisa Perparah Kerusakan Lingkungan

Walhi mengkritik rencana pemberian izin usaha pertambangan kepada ormas keagamaan bisa picu kerusakan lingkungan lebih berat

Baca Selengkapnya

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

11 hari lalu

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon siap tunjukan proses pengelolaan sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

12 hari lalu

Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

Faisal Basri mengkritisi promosi kendaraan listrik yang selama ini tak mengungkap adanya dampak negatif lantaran masih mengandalkan batu bara

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

12 hari lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

13 hari lalu

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

Energi kotor biasanya dihasilkan dari pengeboran, penambangan, dan pembakaran bahan bakar fosil seeperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

13 hari lalu

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

14 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya