TEMPO.CO, Jakarta - Bos Artha Graha Network sekaligus Komisaris Utama PT Graha Banten Lampung Sejahtera, Tomy Winata, mengatakan pihaknya telah mengeluarkan dana sekitar US$ 60 juta untuk membiayai pra studi kelayakan proyek Jembatan Selat Sunda.
Dana itu masih ditambah dengan dana studi kelayakan yang perhitungannya belum selesai.
“Secara kasar, biaya yang kami keluarkan sejak awal, termasuk pre-feasibility, sekitar US$ 60 juta. Sedangkan untuk biaya studi kelayakannya belum dapat diketahui pasti,” kata Tomy seperti dikutip Majalah Tempo edisi 30 Juli 2012.
“Sampai saat ini kami belum menerima resmi perincian dan besaran ruang lingkup studi kelayakan yang diinginkan pemerintah,” ujar Tomy melalui surat elektronik yang dikirim oleh Wakil Presiden Direktur Artha Graha Network Wisnu Tjandra kepada wartawan Tempo, Agoeng Wijaya.
Nasib PT Graha Banten Lampung Sejahtera, konsorsium bentukan Artha Graha Network dan pemerintah Banten-Lampung untuk proyek Jembatan Selat Sunda, sedang dirakit ulang.
Kementerian Keuangan mempersoalkan penetapan mereka sebagai pemrakarsa dan pelaksana studi kelayakan proyek yang diperkirakan menelan dana triliunan rupiah itu. Para menteri yang tergabung dalam Tim Tujuh membicarakan kembali pengerjaan proyek itu secara maraton, mulai pekan lalu.
Tomy menilai berlarut-larutnya persoalan belakangan ini bisa meningkatkan risiko proyek. “Lembaga keuangan akan menerapkan persyaratan dan biaya yang lebih tinggi,” ujarnya.
RINA WIDIASTUTI
Berita terkait
Bicarakan Tol Trans Sumatera, Hatta Rajasa Ungkit Proyek Jembatan Selat Sunda
9 September 2021
Hatta Rajasa kembali mengangkat usulan pembangunan Jembatan Selat Sunda ketika membahas soal Jalan Tol Trans Sumatera.
Baca SelengkapnyaFaktor Geologi, SebabTak Dibangunnya Jembatan Selat Sunda
2 Juni 2015
Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan Kementerian ESDM tidak merekomendasikan pembangunan jembatan Selat Sunda.
Baca SelengkapnyaJembatan Selat Sunda Tak Punya Identitas Bangsa
7 November 2014
"Lebih penting jalan Tol Trans Sumatera untuk dibangun. Apalagi kalau menguntungkan masyarakat banyak."
Baca SelengkapnyaJembatan Selat Sunda Batal, Merak Bakal Diperluas
6 November 2014
Masyarakat dinilai lebih memilih penyeberangan laut karena murah.
Baca SelengkapnyaProyek Jembatan Selat Sunda Batal, Ini Gantinya
5 November 2014
Kata Menteri Sofyan Djalil, Jembatan Selat Sunda bisa digantikan dengan kapal cepat.
Baca SelengkapnyaJonan: Proyek JSS Digantikan Pendulum Nusantara
5 November 2014
Pendulum Nusantara atau tol laut sesuai dengan visi-misi Kabinet Kerja Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaJSS Batal, Kawasan Ekonomi Tanjung Lesung Mangkrak
5 November 2014
Untuk mendukung Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Tanjung Lesung diperlukan infrastruktur penunjang, salah satunya Jembatan Selat Sunda.
Baca SelengkapnyaJembatan Selat Sunda Ancaman bagi Indonesia
5 November 2014
Pemerintah Jokowi menegaskan tidak melanjutkan pembangunan megaproyek Jembatan Selat Sunda (JSS).
Baca SelengkapnyaMenteri PU Siap Setop Proyek Jembatan Selat Sunda
4 November 2014
Meski siap secara teknis, Menteri Basuki menilai Jembatan Selat Sunda tidak diterima secara politis.
Baca SelengkapnyaProyek Jembatan Selat Sunda Dihentikan
3 November 2014
Jembatan Selat Sunda dianggap tidak selaras dengan konsep kemaritiman Presiden Joko Widodo
Baca Selengkapnya