TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Nikel Indonesia, Shelby Ihsan Hasan, memperkirakan harga nikel akan membaik pada semester kedua 2012. Pada saat itu diproyeksikan harga bahan baku stainless steel ini bisa berada di kisaran US$ 20.000 hingga US$ 22.000 per ton. "Ini karena stok nikel dunia sudah turun sehingga mereka harus membeli lagi," kata Shelby ketika dihubungi, Ahad, 24 Juni 2012.
Shelby mengatakan saat ini harga nikel masih turun karena kondisi ekonomi dunia yang masih melemah. Bursa London Metal Exchange mencatat pada Juni 2012, harga nikel sudah melorot hingga mencapai kisaran US$ 16.000 per ton.
Shelby mengatakan krisis global sangat menekan harga nikel di pasar dunia. Padahal dengan harga US$ 22.000 per ton saja nikel masih di bawah harga stabil sekitar US$ 25.000 per ton. "Kenaikan harga ini baru akan terlihat tiga atau empat bulan ke depan," kata Shelby.
Bank Dunia dalam Laporan Global Economic Prospect yang dirilis Juni 2012 memperkirakan harga nikel akan bertahan di kisaran US$ 18.000 per ton hingga US$ 23.500 per ton tahun ini. Permintaan baja tahan karat, produk jadi nikel, diperkirakan akan tumbuh di atas 6 persen tahun ini.
Dalam laporan yang sama, Bank Dunia memproyeksikan secara umum harga logam yang meliputi tembaga, aluminium, dan nikel akan turun 11 persen. Penurunan ini disebabkan permintaan yang tumbuh moderat sementara pasokan meningkat.
BERNADETTE CHRISTINA
Berita terkait
Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif
1 hari lalu
Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.
Baca SelengkapnyaBahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri
2 hari lalu
Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?
Baca SelengkapnyaRektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat
3 hari lalu
Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.
Baca SelengkapnyaLPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan
7 hari lalu
Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir
9 hari lalu
Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/
Baca Selengkapnya10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah
11 hari lalu
Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.
Baca SelengkapnyaJATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya
27 hari lalu
Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?
Baca SelengkapnyaKorupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun
28 hari lalu
Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.
Baca SelengkapnyaRamai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya
28 hari lalu
Pergerakan saham PT Timah Tbk. atau TINS terpantau berfluktuatif usai terkuaknya kasus korupsi tata niaga timah di wilayah IUP. Begini analisisnya.
Baca SelengkapnyaKasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran
29 hari lalu
Pada Kamis, 4 April 2024, istri Harvey Moeis, selebriti Sandra Dewi mendatangi Kejaksaan Agung untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi
Baca Selengkapnya