Apresiasi Rupiah Kembali Terganjal  

Reporter

Editor

Rabu, 20 Juni 2012 18:17 WIB

TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Melemahnya sebagian mata uang Asia terhadap dolar Amerika Serikat (AS) serta antisipasi pelaku pasar terhadap hasil dari pertemuan Dewan Gubernur Bank Sentral AS (The Fed) membuat apresiasi rupiah kembali terganjal.

Di transaksi pasar uang hari ini rupiah ditutup melemah 22 poin (0,23 persen) ke level 9.430 per dolar AS. Menguatnya bursa-bursa utama Asia, termasuk bursa Jakarta, di mana indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali berada di level 3.900, gagal mengerek rupiah.

Mata uang lokal tertahan di level 9.400 karena masih adanya kekhawatiran pelaku pasar terhadap krisis Eropa. Hasil pemilihan umum (pemilu) di Yunani yang dimenangi oleh partai pendukung dana talangan tidak membuat masalah di Eropa langsung selesai.

Pertemuan para pemimpin negara-negara yang tergabung dalam kelompok G-20 yang membahas masalah krisis Eropa telah mendorong apresiasi euro terhadap dolar AS. Mata uang bersama negara-negara Eropa sempat terangkat ke level US$ 1,27. Namun penguatan euro terhadap dolar AS ini sifatnya hanya sementara.

Menurut pengamat pasar uang dari PT Monex Investindo Futures, Yohanes Ginting, di balik euforia pemilu Yunani, investor sebenarnya masih menunggu langkah-langkah penanganan masalah krisis Eropa yang belum lebih konkret. “Berlanjutnya krisis perbankan Eropa seiring dengan melonjaknya imbal hasil obligasi Spanyol di atas 7 persen menambah kecemasan pasar,” tuturnya.

Melihat kondisi Eropa saat ini pasar akan melihat hasil dari pertemuan Dewan Gubernur Bank Sentral AS (FOMC). Pasar menunggu stimulus apa yang akan diumumkan Ketua The Fed, Ben Bernanke, untuk meningkatkan kinerja ekonomi AS sekaligus meredam dampak krisis utang yang terjadi Eropa.

Mengacu pada data ekonomi AS yang cenderung memburuk dalam beberapa pekan terakhir, sangat mungkin The Fed akan meluncurkan pelonggaran kuantitatif jilid 3.

Indeks dolar AS terhadap enam mata uang utama dunia sore ini hingga pukul 18:07 WIB turun tipis 0,008 poin (0,01 persen) ke level 81,37. Yen Jepang melemah 0,3 poin (0,04 persen) menjadi 78,98, sedangkan euro stagnan di level US$ 1,2685.

Dari regional, dolar Singapura melemah 0,09 persen, ringgit Malaysia turun 0,02 persen, baht Thailand juga terdepresiasi 0,32 persen. Sementara won Korea Selatan menguat 0,3 persen, serta peso Filipina juga terapresiasi 0,28 persen.

PDAT | M. AZHAR | VIVA B. K

Berita terkait

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

2 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

5 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

6 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

8 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

8 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

8 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

8 hari lalu

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

Nilai tukar rupiah yang melemah menambah beban karena banyak utang pemerintah dalam denominasi dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

9 hari lalu

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

Rupiah diprediksi dan tak terpengaruh dengan putusan MK. Rupiah spot hari ini ditutup pada Rp 16.237 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

9 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya