TEMPO.CO, Balikpapan - Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, menyatakan bakal bertemu dengan pemerintah Thailand sore ini. Namun pertemuan itu diakuinya tidak khusus membicarakan masalah impor beras.
"Banyak agenda yang akan dibicarakan, tidak hanya spesifik soal beras," kata Bayu saat ditemui usai melakukan inspeksi mendadak dalam rangka pengawasan barang beredar di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu, 20 Juni 2012.
Pertemuan dengan Thailand nanti di antaranya akan membahas soal industri otomotif karena Thailand diketahui merupakan basis dari produsen industri otomotif di ASEAN. Selain itu, juga akan membicarakan masalah kerja sama dengan ASEAN. "Pertemuan bilateral ini biasa-biasa saja," katanya.
Terkait dengan impor beras Thailand, Bayu menegaskan pemerintah belum mengambil keputusan apakah Indonesia akan impor beras atau tidak. Menurut dia, kerja sama Indonesia dengan Thailand dalam impor beras sudah berlangsung sejak 7 tahun lalu.
Thailand sudah meneken nota kesepahaman dengan Indonesia untuk menjamin mereka bisa menyediakan berasnya hingga 1 juta ton jika Indonesia membutuhkan. Nota kesepahaman ini juga dilakukan Indonesia dengan Vietnam.
Namun, dia menegaskan, isu impor beras dari Thailand ini belum membahas apa pun karena pemerintah belum memutuskan impor. "Ada empat faktor yang jadi bahan pertimbangan kami jika memutuskan impor beras," ujarnya.
Faktor pertama, menghitung tingkat produksi beras nasional. Kedua, volume stok cadangan beras yang ada di gudang Bulog, ketiga melihat perkembangan harga beras di pasaran, dan terakhir harus ada permintaan dari pemerintah daerah untuk mengisi kebutuhan.
"Tapi berapa jumlah impornya belum diputuskan karena harus melalui rapat koordinasi pangan di Kementerian Perekonomian yang diikuti oleh semua menteri," ucap Bayu.
ROSALINA
Berita terkait
Bertemu PM Cina, Prabowo Bahas Penguatan Bilateral hingga Kerja Sama Tingkat Global
25 hari lalu
Kedatangan Prabowo ke negara tirai bambu untuk memperkuat kerja sama antara dua negara.
Baca SelengkapnyaBamsoet Dorong Peningkatan Kerjasama Bilateral
30 November 2023
Hadiri Peringatan 50 Tahun Hubungan Diplomatik Korea-Indonesia, Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Peningkatan Kerjasama Bilateral
Baca SelengkapnyaBamsoet Dorong Peningkatan Hubungan Bilateral Indonesia-Thailand
27 November 2023
Bertemu Duta Besar RI untuk Thailand, Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Peningkatan Hubungan Bilateral Indonesia - Thailand
Baca SelengkapnyaMendag Bahas Peningkatan Hubungan Ekonomi Bilateral Indonesia - Inggris
10 Maret 2023
Indonesia dan Inggris telah memiliki forum Joint Economic and Trade Committee (JETCO)
Baca SelengkapnyaJokowi Targetkan Nilai Perdagangan dengan Vietnam Capai US$ 15 Miliar
22 Desember 2022
Jokowi menyebut dalam pertemuan hari ini, dirinya telah menandatangani tiga MoU atau nota kesepahaman tentang kerja sama.
Baca SelengkapnyaPM Australia Tawarkan Bantuan Iklim ke Jokowi untuk Pererat Kerja Sama
6 Juni 2022
Kunjungan Anthony Albanese ke Indonesia menjadi pertemuan bilateral pertama bagi pemerintahan Australia yang baru.
Baca SelengkapnyaBertemu Menlu Prancis, Jokowi Sampaikan 5 Pesan soal Hubungan Kedua Negara
24 November 2021
Jokowi menyampaikan terima kasih atas dukungan vaksin Prancis ke Indonesia yang jumlah totalnya akan mencapai 4,8 juta dosis.
Baca SelengkapnyaInsiden Diplomat Nigeria, Kemenlu: Semoga Hubungan Bilatera Tetap Baik
11 Agustus 2021
Kementerian Luar Negeri menegaskan hubungan bilateral antara Indonesia dengan Nigeria telah berjalan baik.
Baca SelengkapnyaSemester 1 2021, AstraZeneca Raup USD 1,2 Miliar dari Penjualan Vaksin Covid-19
29 Juli 2021
Perusahaan farmasi multinasional AstraZeneca meraup pendapatan US$ 1,2 miliar dari penjualan vaksin Covid-19 sepanjang semester pertama 2021.
Baca SelengkapnyaIndonesia Usul Tingkatkan Kerja Sama Ketenagakerjaan dengan Singapura
22 Juni 2021
Peningkatan kerja sama tersebut antara lain meliputi permintaan bantuan tenaga ahli Singapura untuk pengembangan Innovation Center dan Talent Hub Kemnaker.
Baca Selengkapnya